It's Only Me

266 40 21
                                    

Pairing : Minho X Jisung
Words count : 2k

—START—

Lee Minho

Hanya satu nama itu yang membuat pria manis itu bertahan. Bertahan dari semua hal yang rasanya tidak berpihak padanya. Bagaimana tidak? Jika semua orang membencinya. Setidaknya itu yang Han Jisung rasakan saat ini. Pria manis itu sedang mengunci dirinya di dalam kamar setelah apa yang Ayah nya lakukan. Ia merasa sangat tidak dicintai oleh Ayah nya sendiri. Orang yang Jisung sebut Ayah itu telah beberapa tahun ini melakukan kekerasan fisik pada anak semata wayangnya. Apabila ditanya kenapa, jawabnya "Karena wajahmu itu mengingatkan aku pada pelacur itu!" Sungguh jika ia boleh jujur, ia pun sedikit benci pada Ibu nya yang meninggalkan mereka untuk lelaki lain. Padahal saat itu Jisung sedang berulang tahun.

Tapi, mau dikata bagaimana lagi. Itu sudah berlalu. Ibu nya mungkin sudah berbahagia dengan lelaki itu atau bahkan menemukan kebahagiaan lain. Entahlah, yang jelas Jisung tidak bahagia saat ini. Ia terus menangis dan menangis di dalam kamarnya. Bukan, bukan tangisan emosional yang membuatnya berteriak. Tentu ia ingin berteriak, hanya saja itu tidak mungkin. Jadi dia hanya menahan tangisannya dan membiarkan beberapa tetes air matanya turun bersama isakan kecil yang terus ia tahan.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam yang berarti pria itu menangis sudah lebih dari satu jam. Di dalam kegelapan kamarnya, ia mencari gawai nya yang entah ia simpan dimana setelah pulang kuliah tadi. Tidak, ia tidak ingin menyalakan lampu kamarnya. Menurutnya lebih baik begini. Gelap seperti hatinya saat ini. Entah bagaimana ini membuatnya nyaman. Berada di kegelapan. Setelah menemukan gawai nya yang entah bagaimana bisa berada di dekat jendela, ia membuka obrolan dengan satu-satunya orang yang mengetahui dirinya, orang yang mengerti dirinya. Begitulah yang Han Jisung katakan.

Han Jisung
Hai
Kau disana?
Delivered at 22.38

15 menit berlalu, namun belum ada balasan dari orang itu. 'Mungkin masih tidur' pikirnya.

Setelah beberapa menit berdiam dan merenung entah memikirkan apa, Han Jisung merasakan gawainya bergetar. Ada notifikasi. Membuka gawainya dengan senyum, ternyata itu adalah notifikasi favoritnya.

Lee Minho
Maaf aku baru saja bangun
Bukankah sudah malam disana?
Kenapa kau masih bangun?
Sesuatu terjadi?

Ah memang hanya Lee Minho yang mengerti dirinya.

Han Jisung
Ya ini sudah malam
Sudah jam sebelas lewat jika kau ingat timezone kita haha

Lee Minho
Ah ya kau benar hahaha
Btw sesuatu terjadi?
Kenapa kau belum tidur, Jisung?

Han Jisung
Ah tidak bisa kah aku merindukan sahabatku?
Sungguh rasanya aku ingin bertemu denganmu, Min.

Lee Minho
ㅡ Ya, dan bumi itu bulat
ㅡ Aku tau kau sedang ada masalah
ㅡ Apakah Ayahmu?

Tepat di hati

Han Jisung
100 untukmu!!
Astaga aku memiliki sahabat yang sangat pintar dan peka, aku sungguh terharu:"

Lee Minho
ㅡ Singkirkan emotikon aneh itu!
ㅡ Bikin emot kok tidak ada mulut, apa kau tidak aneh?

Begitulah. Isi chat mereka kebanyakan jika tidak random, Jisung yang curhat— ah lebih tepatnya mengeluh mengenai kuliahnya, Ayahnya, dan segala yang terjadi dalam hidupnya, maka isinya mereka yang mengeluh dan berjanji harus segera bertemu langsung dengan yang lainnya. Lee Minho adalah orang yang Jisung temui secara random pada aplikasi burung biru. Entah bagaimana awalnya, yang pasti takdir ingin mereka bertemu.

It's Only Me | Minsung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang