"KALO LO MASIH CINTA SAMA GUE, KENAPA LO SELINGKUH DI BELAKANG GUE? BAHKAN LO BOHONG SAMA GUE!!!" teriak Nara kencang

Jaemin bungkam, ia mengepalkan tangannya erat dan menatap lirih ke arah Nara

"Lo gak bisa jawab?" Nara mendecih, ia menghapus air matanya kasar dan menatap Lami tajam

"Dan lo! dasar jalang licik!" desis Nara dan Lami menganga lebar

"NARA!!" bentak Jaemin dan Nara menatap Jaemin tidak percaya

"Jaem?? lo bentak gue?" tanya Nara tidak percaya dan Mark pun menatap Jaemin tidak percaya

Mark pun mencengkram kerah Jaemin kasar dan menatapnya tajam

"MAKSUD LO APA BENTAK-BENTAK ADEK GUE HAH???" bentak Mark

Jaemin menepis kasar cengkraman Mark dan menatap Nara datar, "Lami bukan jalang, jaga
kata-kata kamu!"

Nara menganga tidak percaya dan disana Lami sudah tersenyum licik, ia merasa menang dari Nara

"Lo ngebela cewek itu? siapa yang disini pacar lo Jaem! SIAPA???" bentak Nara

"LO GAK TAU APA-APA TENTANG LAMI, NARA!!"

BUGH!!!

Mark menonjok rahang Jaemin kasar, "JAGA KATA-KATA LO!!! ADEK GUE GAK PANTES DIBENTAK SAMA ORANG BRENGSEK KAYA LO!!!!" Mark sudah mulai kesal dan emosi sekarang

"Lo gak pernah berubah Jaem, lo tetep brengsek dan gak pernah berubah, seharusnya gue sadar dari awal kalo gua akan jadi korban lo selanjutnya," ujar Nara dengan nada rendah

Nara menghapus air matanya dan menatap Jaemin datar, "Kita putus, makasih untuk semuanya!" ujar Nara dan langsung menarik tangan Mark untuk masuk ke mobil

"Naraaaa!!! jangan pergi!" teriak Jaemin sambil memegang rahangnya yang ngilu

"Udah Jaem, kamu gak usah kejar dia! kan kamu masih punya aku," ujar Lami dan membantu Jaemin berdiri

Ia menepis tangan Lami kasar

••••

Nara berakhir menangis di mobil, ia merutuki dirinya yang bodoh, bodoh karena jatuh ke dalam pesona Na Jaemin

Ia harusnya sadar kalau ia bersama Jaemin maka ia akan menjadi korban selanjutnya dan ternyata itu benar-benar terjadi

"Nar, udah jangan nangis lagi, buang-buang air mata berharga lo tau gak kalo lo nangisin dia," ujar Mark yang berusaha menenangkan adiknya itu

"T-tapi g-gue udah terlanjur cinta sama Jaemin, bang!!" lirih Nara disertai isakan tangisnya

Mark menghela nafas kasar, "Harusnya lo gak jatuh ke pesona playboy kaya Jaemin, tapi nasi udah menjadi bubur, lo udah terlanjur cinta sama Jaemin, mau gimana lagi?"

Mark menarik Nara dan memeluk adiknya itu, ia berusaha menenangkan adiknya itu, wajah Nara tenggelam di dada Mark

Mark mengelus pelan pucuk kepala Nara dan mengecupnya singkat, "Udah Nar, jangan nangis lagi, mungkin ini jalan Tuhan."

Playboy | Na JaeminWhere stories live. Discover now