—🍓🔪

"terima kasih.." Ucap seorang kakek tua itu penuh rasa syukur.

"terima kasih tuan" Hati sang pengemis merasa senang karena masih ada orang baik yang mau memberi sedikit uang mereka pada pengemis sepertinya.

Setelah memberi uang, orang tersebut berjongkok. "ahjussi, apa kau lapar? Kebetulan masih ada kedai yang buka disekitar sini. Saya dengar masakan disana sangat enak dan lezat. Ingin mencobanya bersama?" Tawarnya tersenyum hangat.

"ah tidak nak, terima kasih atas tawaranmu itu. Sungguh kau baik sekali. Uang yang kau berikan cukup banyak"

"anda yakin tidak mau?"

"tidak, terima kasih."

"baiklah kalau begitu. Mungkin lain kali"

"nak, wajahmu terlihat sangat tampan. Semoga kau mendapat pendamping hidup yang bisa mencintaimu melebihi dirinya sendiri"

Pemuda itu tertawa kecil. "ahjussi terlalu berlebihan. Sepanjang hidup saya tidak pernah memikirkan soal pendamping" Balasnya.

"aku hanya bicara jujur. Carilah pendamping hidupmu nak, dan buatlah keluarga bahagia"

"saya tidak yakin bisa menemukannya disini mengingat hidup saya harus berdampingan dengan.." Ucapannya terhenti kala memandang lekat pengemis itu penuh arti.

Ia menghela nafas sejenak. "saya tipe orang cukup sibuk ahjussi jadi saya tidak terlalu memikirkannya" Lagi, senyum yang sama dia perlihatkan.

"jadi ahjussi tidak ingin ikut makan bersama saya?"

Pemuda itu merasa kecewa saat mendapat gelengan kepala dari sang pengemis. "tidak nak.."

Kkriuk. Krriuk!

Sang pengemis menahan malu. Ia menundukkan kepala sambil tersenyum kikuk. Sebenarnya ia sudah lama menahan rasa laparnya, hanya saja ia enggan meninggalkan tempatnya.

Mereka tertawa bersama.

"haha.. ahjussi harus segera mengisinya. Jika tidak cacing-cacing itu akan marah. Ahjussi
juga bisa membungkusnya untuk yang lain. Teman-teman ahjussi mungkin"

"baiklah"

Keduanya sepakat.

"nak bisa kita pelan-pelan saja?"

"kenapa ahjussi?"

"kaki saya.."

Pria itu melihat kaki sang pengemis. Ia mengerti. Kakinya tak bisa berjalan dengan baik alias lumpuh sebelah.

"apa saya boleh bertanya ahjussi?"

Pengemis itu menggangguk. "mengapa disini sepi sekali padahal baru jam tujuh malam"

"akhir-akhir ini semua orang jadi jarang sekali keluar rumah nak" Ia mulai bercerita.

"alasannya?" Tanya pemuda itu penasaran.

Sang pengemispun menceritakan apa yang sedang terjadi belakangan ini pada pemuda asing tersebut. Ia bercerita tentang rumor yang beredar dikalangan masyarakat.

| Psychopath | Kwon JiyongWhere stories live. Discover now