Stalker 15

81.2K 3.4K 147
                                    

Jika setiap pasangan yang hendak menikah pasti dihinggapi rasa gugup, cemas atau ketakutan tetapi tidak dengan Shelo, dia terlihat antusias bahkan bisa dibilang terlalu antusias, bukannya berdiam dirumah merawat diri yang ada dia malah sibuk  mengurus ini itu bahkan saranku untuk memakai Wedding Organizer tidak diresponnya, dia malah memberi alasan ‘Ini pernikahan yang 20 tahun aku tunggu – tunggu, jika diserahkan keorang lain sama saja dengan kamu nikah dengan mereka bukan dengan aku’ mendengar itu aku hanya bisa mengiyakan saja asal dengan syarat dia tidak jatuh sakit.

“Yank, pokoknya kalo kita milih rumah, cari rumah yang bisa kita buat museum barang – barang kamu ya yank, aku gak mau barang – barang kamu dibuang, susah tau ngumpulin 20 tahun” ujarnya ketika aku memberi saran untuk meninggalkan barang – barang gak jelas itu dan tidak membawanya kerumah kami kelak.

“Tapi buat apa bawa barang gak penting itu sayangku… lagian aku juga bentar lagi jadi milik kamu, nah buat apa lagi kamu pandang – pandangi barang gak jelas gitu” balasku.

Dia menggelengkan kepalanya dan duduk dipangkuanku “Karena barang – barang itu bukti bahwa aku mengejar kamu 20 tahun, jadi jika kelak kita punya anak, aku bisa cerita kemereka kalo bapaknya jahatin aku dulu”

“Yeeee, masa kamu jelek – jelekin aku ke anak kita sih, gak banget” aku menyuruhnya berdiri saking kesalnya, gak perlu juga diungkit 20 tahun itu… iya aku gak peka atau apalah tapi sekarang aku juga udah sadar akan semuanya.

“Ya hitung – hitung membalas sakit hati aku yang menunggu 20 tahun”

“Bodo!” aku meninggalkannya dan masuk kedalam kamar mandi. Untung cinta kalo gak jangan harap aku maafkan.

“Yayang Sean… ih gitu aja ngambek, keluar dong” katanya membujukku, aku mendengus kesal dan  hanya diam mendengar rayuan gombalnya.

“Ayo dong yank jangan  marah – marah, besok kita nikah loh.. masa kamu marah – marah”

Aku masih hening.

“Masih ngambek? Ya udah deh aku balik pulang dulu… sampai jumpa besok ya calon suamiku” aku mendengar pintu terbuka, dasar Shelo bukannya membujuk sampai berhasil malah dia main kabur segala, lihat aja besok malam aku akan membalas semuanya, bahkan jika dia sampai minta berhenti jangan harap aku kabulin. Hihihihi jadi gak sabar lewatin besok malam.

Aku keluar dari kamar mandi dan betapa kagetnya aku melihat dia masih berdiri didepan pintu dengan gaya santainya, wajahnya tersenyum penuh arti dan mendekatiku, tangannya dikalungkan dileherku dan dia berbisik pelan ditelingaku.

“Aku sudah semakin mahir belajar French kissnya yank, ayo kita ulang lagi waktu dimobil dulu gagal bukan, sekarang aku jamin aku sudah semakin mahir” ujarnya menggodaku, aku menahan tawa mengingat kejadian waktu itu, sumpah ya Shelo walau agresif tapi masalah itu sama sekali kaku dan payah. Bisa dibilang percobaan pertama kami gagal total!.

“Oke ayo tunjukkan, kalo kali ini enak dan pinter aku akan kabulin permintaan kamu membawa barang – barang itu tapi kalo gagal lagi aku gak izinin” ujarku pelan, dia mengangguk dan mulai bergerilya dibibirku. Aku kaget melihat perkembangan belajarnya, tapi aku hanya bisa menerima bahkan melayani kepinterannya yang semakin hari semakin hebat, tidak percuma dia belajar beberapa hari ini. Bahkan dikamar ini hanya deru nafas aku yang terdengar sungguh frech kissnya ngalahin video – video yang ada di Youtube, kalo gak ingat kami belum menikah aku jamin sekarang aku pasti sudah menerkamnya. Hehehehhehe lanjut lagi ah mumpung gratis!.

****

Sesuai dengan janjiku akhirnya dia berhasil membawa barang – barang koleksinya kerumah yang sudah aku persiapkan untuknya, bahkan bisa dibilang ruangan untuk menyimpan barang itu lebih besar dari kamar tidur kami kelak, tetapi demi memenuhi keinginannya ya sudahlah kali ini aku mengalah, mungkin dengan berjalannya waktu kegemarannya akan sedikit demi sedikit berkurang.

15. Stalker AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang