"Kalau kau? Sedang ini makan apa?"

"Sedang ingin makan yang pedas. Bos boleh makan mala tidak?" tanya Umji yang membuat Seungcheol melotot.

"Aku akan menemani mu makan mala. Bos ku hari ini ada jadwal penerbangan, tidak boleh sembarangan makan," bohong nya agar Seungcheol tidak usah menahan malu saat kepedasan.

"Wah, nona Kim sangat memperhatikan tuan Choi ya," Sowon hanya menunduk sopan.

"Unnie lebih suka mala tang atau mala xiang guo?" tanya Umji lagi.

Walau gadis itu banyak tanya, tidak sedikit yang tahu bahwa ia yang paling handal dalam tawar menawar, apalagi saat akan mengadakan kerjasama.

Gadis yang senang makan makanan pedas itu hanya tidak mengeluarkan kata pedas kepada Kim Sowon seorang saja.

"Mala xiang guo punya rasa lebih pekat. Mau coba dengan jamur enoki?"

Mata Umji berbinar-binar sembali membahas bahan apa saja yang harus mereka masukkan ke makanan mereka.

Beberapa saat kemudian yang ditunggu-tunggu datang.

"Mana wanita mu?" cecar Seungcheol. Sowon dan Umji hanya menunduk sopan.

"Kenapa semua orang penasaran sekali sih? Sedang ke toilet, nanti juga muncul," omel si jangkung.

Sowon menyodorkan menu makanan ke lelaki yang baru duduk itu.

"Ketemu dimana sekretaris baru?" kali ini Vernon yang berbicara.

"Night club, parahnya saat aku sedang wasted," Mingyu menggeleng kepala nya mengingat masa kelam nya.

"Bagus sekali. Tidak akan ada kesempatan baginya untuk jatuh cinta pada mu lagi," ujar Hansol menepuk pelan bahu Mingyu.

"Tenang saja, aku ini penuh pesona. Sebentar lagi juga akan jatuh pada ku," ujarnya bangga.

"Oh, itu dia. Disini!"

Setiap yang ada dimeja itu berbalik, ingin tahu lelaki itu melambai kepada wanita yang mana.

Gadis dengan rambut panjang itu tersenyum, memperlihatkan pesona nya.

Jangankan Umji, Sowon saja merasa ia sendiri gagal menjadi seorang wanita kalau standar wanita adalah seperti Mina.

"Halo, apa kabar," sapa nya sopan sebelum duduk disamping Mingyu.

Kalau ini mah bukan Mina yang akan jatuh cinta, Mingyu duluan yang akan bertekuk lutut.

Vernon menggeleng tidak percaya, dibanding sebelumnya standar Mingyu sudah di upgrade sangat jauh.

Bagaimana tidak, sebelumnya selalu jalan berdua saja dengan Jeon Wonwoo.

Belum lagi sekretaris lelaki itu tidak pernah kelihatan.

Hampir saja keduanya dituduh sebagai pasangan gay yang elit.

Sowon hanya menerjap, Seungcheol yang melihatnya menepuk pelan tangannya, membangunkan Sowon dari lamunannya.

"Iri sekali atau apa sih?" Sowon tidak menghiraukan atasannya.

"Salam kenal, nama saya Mina,"

"Unnie, kalau nanti kepedasan, cukup suruh dia berbicara saja. Sudah pasti akan menjadi sejuk," Sowon mengangguk menyetujui perkataan Umji.

"Jadi mau biacarakan soal apa?" mulai Seungcheol saat makanan yang mereka pesan sudah berdatangan.

"Hanya ingin bertemu, kemarin kan tidak jadi karna tuan Kim mendadak sakit. Awalnya aku mau membicarakan proyek, tapi sepertinya perencanaan belum matang, jadi lain kali saja," ujar Vernon.

✔Perfecto [CSC]Where stories live. Discover now