Konflik

407 36 1
                                    

*Sudut Pandang Reza*

"BANGSAT ! ANJING !". Aku memukul dinding kamar mandi ini dengan penuh amarah. Aku mengeluarkan air mata, namun tersamarkan jatuhnya benda tersebut karena kucuran air dari shower yang aku nyalakan.

Hari ini bukan hari yang membahagiakan untukku. Awalnya iya, tapi semua berubah ketika panggilan telepon dari pujaan hatiku yang merubah segalanya. Merubah suasana hatiku dan perasaanku padanya.

(40 Menit yang Lalu)

"Hit you with dat Ddu du Ddu du ! Aye, Aye...". Penggalan lagu dari Blackpink tersebut mengisi gemuruh di saku celana trainingku. Itu adalah nada panggilan masuk di hp ku.

"Ehmm... Kamu suka Blackpink, Za ?". Ternyata Kak Y memperhatikanku. Ngomong-ngomong, kami sekarang sudah berada di kamar. Tadinya mau bareng sama Kakak Son dan Kak W cuma aku udah kepalang capek. Kak Son juga bilang untuk duluan aja. Ya, jadinya begini.

"Hehehe... Suka sama Jisoo doang, Kak. Aku ngangkat telepon dulu ya, Kak.". Dia mengangguk sembari masih melepas pakaiannya yang tadi digunakan saat sebelum kontes di mulai. Aku berjalan menuju balkon kamar.

"David ? Asyikkk...". Aku langsung bersemangat ketika melihat nama panggilan masuk itu dari teleponku.

"Halo, Sayang... Tumben nelpon. Biasanya whatsapp.". Ujarku.

"Hehehe... Ya gak papa. Sekali-kali gitu.".

"Aku kangen sama suara kamu, Sayang...". Dia biasanya tertawa jika aku bilang begitu, tapi entah kenapa dia tidak ada respon.

"Sayang ? Halo ?".

"Eh, Iya, Za.". Kok tumben dia memanggilku dengan namaku ?

"Ehm... Reza, aku ingin bicara sesuatu sama kamu.". Ucapnya. Aku merasa aneh pada dirinya.

"Oh ya, bicara aja. Kenapa gitu ?".

"Ehm... Kayaknya kita gak bisa bersama lagi deh, Za.".

.

.

JLEEBBBBB !

.

.

"Hah ? Kamu bercanda kan ?". Sontak aku kaget dengan perkataannya itu.

"Enggak, Za. Hiksss... Aku serius.". Kini aku mendengarnya menangis. Air mataku juga mulai membasahi mataku.

"Kenapa, Sayang ? Aku ada salah sama kamu ? Apa yang kurang dariku ?". Aku mencoba untuk mengontrol emosiku agar tidak tersulut dan membuat Kak Y curiga.

"Aku sudah pindah ke Wellington. Aku bakalan di sini selamanya, Za.". Aku tahu masalah ini. Dia pernah cerita jika papah dan mamahnya akan bercerai. Papahnya David berasal dari Wellington, New Zealand. Kemungkinan sekarang ayah dan ibunya telah bercerai lalu dia dibawa oleh ayahnya.

"Tapi kita bisa LDR sayang. Kita pertahanin ya ?".

"Enggak bisa, Za. Kita gak bakal bisa ngelakuin itu. Aku bakal tumbuh besar di sini.".

"Aku bakalan nungguin kamu, Sayang. Aku pasti menunggumu.".

"Gak, Za. Aku sudah membukatkan tekadku. Kita pisah mulai sekarang juga.". Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Air mataku mulai keluar dengan tak terkendali.

"Reza, maafin aku udah mengambil keputusan yang sepihak. Tapi, aku yakin ini untuk kebaikan kita juga. Aku harap kamu dapat mendapatkan pasangan yang jauh lebih sempurna dari aku, Za. Percayalah akan hal itu.".

The Extra-Terrestrial (E.T.) [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang