Mafia 2

81.2K 9.4K 2.9K
                                    

CHANBAEK.JAEYONG.NOMIN.
HUNKAI.MARKHYUK
.
.
.

Jika kalian pikir Mark dan Jeno langsung tidur setelah berbaring di kasur.

Maka kalian salah. Kedua remaja itu sekarang justru tengah dalam keadaan sadar sepenuhnya.

"Hyung"

"Hmm"

"Apa kau juga berpikiran sama sepertiku?"

"Maksudmu?"

"Yeah..itu-- uncle Jaehyun? Dia cocok dengan Papa kan?"

"Kau benar. Selama ini para kekasih Papa yang mendekati Papa tidak ada yang benar-benar peduli dengan kita berdua. Mereka hanya menginginkan Papa dan juga khayalan mereka untuk mendapatkan kedudukannya setelah menikah" setuju Mark yang terlihat menatap langit-langit.

"Jujur hyung. Tadi saat kita menghabiskan waktu dengan uncle Jaehyun. Aku seperti merasakan kembali sesuatu yang hilang. Aku seperti merasakan kembali pelukan Mama dan juga Daddy biarpun aku tidak pernah merasakannya" ucap Jeno yang merubah posisi tidurannya menjadi miring dan menghadap kearah Mark yang ikut melakukan hal yang sama.

"Lalu-- apa maumu?" tanya Mark seraya mengusap lembut rambut yang menutupi wajah tampan adiknya itu.

"Jika aku memanggil uncle Jaehyun Ayah-- apa menurut hyung dia akan marah?"

"Aku tidak tau. Kita juga tidak tau bagaimana kehidupan pribadi uncle. Mungkin saja dia sudah punya kekasih atau mungkin sudah menikah" ucap Mark seraya memejamkan matanya.

'Kalaupun uncle Jaehyun sudah punya aku akan menyingkirkannya. Aku sudah bertekat kalau uncle Jaehyun harus menjadi Ayah-ku. Lee Jeno harus mendapatkan yang dia mau' pikir Jeno dengan mata terpejam. Sebelum akhirnya jatuh tertidur.

***

Mark dan Jeno terlihat mengeliat dalam tidur saat merasakan sengatan cahaya matahari yang membuat silau.

"Siapa yang membuka tirainya?" ucap Mark yang sudah duduk seraya menggosok matanya dengan punggung tangan.

"Aku yang membukanya. Sekarang bangun boys, Mark berhenti menggosok matamu dengan tangan itu bisa membuat iritasi" ucap Jaehyun yang melangkah mendekati Mark dan menahan tangannya.

"Masih mengantuk uncle" ucap Mark hendak berbaring lagi namun ditahan Jaehyun yang terlihat terkekeh geli.

"Sudah cukup tidurnya. Kita harus mengisi perut. Jeno. Ayo bangun" ucap Jaehyun yang sekarang beralih menggoyang pelan badan Jeno yang hanya mengeliat sebentar dan tidur lagi.

"Jeno masih ngantuk Ayah" ucapnya tanpa sadar yang membuat Jaehyun terdiam begitu juga Mark yang sudah mulai mendapatkan kembali nyawanya.

"Jeno pasti bermimpi uncle. Iyakan No" ucap Mark yang membuat Jeno mendudukan dirinya dengan cepat dan merutuki dirinya sendiri.

Sial. Aku kelepasan.

Apa mungkin karena faktor mimpi.

"Tidak apa. Aku justru senang jika kalian menganggapku sebagai Ayah" balas Jaehyun yang membuat Mark dan Jeno kompak menatap kearahnya lekat.

"Uncle serius! Mark dan Jeno boleh memanggil uncle Ayah?"

"Tentu saja. Kenapa tidak? Lagipula aku tidak mungkin menolak punya putra setampan kalian" canda Jaehyun yang justru membuatnya dihadiahi sebuah pelukan dari dua remaja itu.

"Terimakasih. Jeno sangat senang. Terimakasih Ayah" ucap Jeno semakin mengeratkan pelukannya apalagi saat Jaehyun membawa kedua tangannya mengusap belakang kepala Jeno dan Mark.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt