Yang benar saja

39K 1.5K 6
                                    

Prilly POV

"Hey! Sayang"

Terdengar suara seseorang yg sudah tidak asing lagi ya siapa lagi kalau bukan mahluk Sombong itu, dan apa??? Dia memanggilku Sayang di depan siswa-siswi disini, ku kira dia sudah gila.

ah ya aku lupa dia memintaku tepatnya memaksaku untuk menjadi pacar bohongan nya, huh sial! Baru saja mood ku bagus setelah apa yg dia lakukan padaku tadi sekarang dia datang lagi untuk menagih janji!

sekarang sekujur tubuhku menjadi tengang, Malu,Takut dan kesal bercampur menjadi 1 itulah yg kurasakan saat ini.

Emh Pura2 tidak dengar Prilly ayo jalan terus lalala~

Aku mempercepat langkahku meninggalkan Mila yg sama seperti siswi lain nya terkejut hanya bedanya dia tidak lebay sampai Histeris seperti cewek2 lain'nya itu, aku bingung apa yg bagus sih dari laki2 aneh ini sehinggah mereka bisa segitu lebay nya. Ah masa bodo!

Saat ku berjalan beberapa langkah tiba2 aku merasakan tangan yg cukup kekar menarik ku untuk mengikutinya, yups benar itu adalah dia..

Laki2 itu kembali menyeretku ke atap sekolah setelah sampai ia menutup pintu dan dengan kasarnya mencampakkan tanganku yg malang ( T-T) hampir saja ku terjatuh dibuatnya.

"Ih loe kasar baget sih jadi cowok!" Protesku pada nya.

"Eh loe mau mati ya?

gue panggil bukan nya nengok kek malah mencoba kabur!" dumelnya tanpa memperdulikan protesku.

"Trus gue harus apa emang?" umpat ku kesal.

"Ya loe harus balik nyamperin gue lah lalu tersenyum manis dan loe ngapain kek balas panggil sayang kek atau ngerangkul tangan gue itu baru meyakinkan!" sontak perkataan nya itu lansung membuat mataku kembali terbelalak untuk kesekian kalinya, apa aku tidak salah dengar dia menyuruhku melakukan hal yg menggelikan itu?

"Gue gak Mau!"

"Eit.. Mau gue buat loe gak bisa masuk ke sekolah ini lagi?" ancamnya santai, yg benar2 membuatku ingin membunuhnya saat ini juga

"Aah! Baiklah! Gue bakal turuti kemauan loe" aku ku pasrah.

"Bagus" ucapnya kini dia tersenyum puas melipat tangan di depan dada.

Aku mendengus kesal..

"Eh katakan siapa namamu biar gue tahu harus memanggilmu apa" tambahnya

"Prilly dan siapakah namamu tuan pemaksa?!" tanyaku ketus, dia terkekeh mendengar penuturanku.

"Gue Aliando, panggil saja Ali" jawabnya tersenyum miring.

"Oh, hmm bdw kenapa loe milih gue? Memang gak ada apa cewek lain yg loe kenal buat di jadikan teman sandiwara kenapa harus gue?" tanyaku ya tepatnya lebih mirip protes dari nada suaraku

"Kerena gue sudah terlanjur gandeng loe, cewek yg gue kenal rata2 ada maunya jadi gue asal gandeng saja" balas cowok yg bernama Ali itu se'enak.

"Lalu kenapa loe harus bersandiwara dalam hal pacaran?" tanyaku curiga

"Seperti yg loe lihat banyak lalat disekitarku"

"Haa? Lalat? Loe jarang mandi ya?" ujarku cengengesan

"Aduh!" Ali menepuk jidadnya

"Lalat yg gue maksud cewek2 yg biasa mengikuti gue kemana2 Dodol" umpat nya sesal

"Oh, Ya sudah sepertinya tidak ada lagi percakapan yg penting gue mau ke kelas dulu" ucapku lalu berjalan pergi, namun dia menahan tanganku.

"Apa?" tanyaku bingung

Aargh! Mr.Arrogant!Where stories live. Discover now