Chapter 1

37 12 2
                                    

HAPPY READING

Seorang gadis kecil tengah asyik berjalan-jalan di tengah ramainya pasar di lihat dari wajahnya umurnya baru menginjak 7 tahun.

Kehidupan di istana yang membosankan menjadikanya sering keluyuran meski Lisa,pemimpin Zatopia yang sudah ia anggap kakaknya sendiri sudah melarangnya.

Sang putri tetap saja keluar. Ia di temani oleh 2 orang pengawal gadis itu bernama Na Haeun seorang keturunan bangsawan yang masih tersisa setelah terjadinya penyerangan oleh bangsa Bravin pahitnya kenangan di masa lalu membuatnya tidak betah di istana yang seperti neraka baginya.

"Putri anda harus segera kembali kalau tidak nanti Nona Lalisa bisa marah besar!" Peringat salah satu pengawalnya yang bernama Jinyoung

Haeun menatap Jinyoung kesal karena acara memilih gelangnya jadi terganggu "Nanti aku masih mau di sini!" Tolak Haeun tegas.

Jinyoung menghela nafas gusar. Haeun memang sangat keras kepala. Ia kemudian menoleh pada Eunwoo bermaksud untuk meminta solusi. Sedangkan Eunwoo hanya mengendikan bahu tak tahu.

"Putri ayo pulang! Biar nanti Eunwoo saja yang membelikan gelang untuk tuan putri!" Bujuk Jinyoung lagi,berharap Putri Na Haeun akan mendengarkanya.

Eunwoo sontak mendelik ke arah Jinyoung yang hanya nyengir lebar. Enak saja! dirinya adalah kesatria kerajaan yang terhormat tidak mungkin ia ke pasar hanya untuk membeli gelang bisa hancur reputasinya.

Haeun menggeleng kuat tetap kukuh pada pendirianya dan matanya mulai tertarik pada gelang degan berlian berwarna biru Xavier.

Haeun mengambil gelang itu dan memakainya di tangan sebelah kananya dan menujukanya kepada Eunwoo.

"Eunwoo menurutmu aku bagus tidak memakai gelang ini? Tanya Haeun dengan sorot mata berbinar perlu di ketahui bahwa Haeun itu menyukai Eunwoo.

Selain tampan sikapnya yang dewasa dan cenderung pendiam membuat daya tarik tersendiri baginya. Meski Haeun masih kecil ia sudah mengetahui cinta dari Rose melalui novel-novel romance yang sering Rose ceritakan. Jika sampai Lisa tahu mungkin Rose bisa dalam masalah besar karena mengajarkan cinta pada anak di bawah umur seperti Na Haeun.

"Putri memakai apa saja tetap cantik" Balas Eunwoo tanpa ekspresi tetapi sanggup membuat pipi Haeun merona mendengarnya.

Sedangkan Jinyoung mendengus kesal bukan tak apa tapi dirinya selalu menjadi obat nyamuk yang keberadaanya seolah tidak ada. Jinyoung memang sudah tahu jika sang putri menyukai Cha Eunwoo.

"NA HAEUN AKU INGIN BICARA"

Reflex mereka menoleh pada asal suara dan menemukan Lisa yang sedang menunggang kuda tepat di balakang mereka.

"Ayolah Kak sebentar lagi!" Bujuk Haeun dengan memasang pupy eyes yang biasanya membuat Lisa luluh. Tapi hari ini sepertinya ia sungguh tidak beruntung bukanya luluh Lisa malah menatapnya tajam.

"Pulang!" Tegas Lisa tak mau di bantah.

Akhirnya Haeun mengalah dan mengangguk lalu menyuruh Jinyoung dan Eunwoo untuk membawa belanjaanya.

Haeun menaiki kuda putih kesayanganya yang di beri nama Violet kemudian di ikuti Lisa di sampingnya lalu Jinyoung dan Eunwoo menyusul di belakangnya.

"Putri Haeun kau tidak boleh sering keluar istana!" Peringat Lisa menatap Haeun intens tatapi ada sirat kekhawatiran di sana.

Haeun menaikan sebelah alisnya "Kenapa?".

Lisa tidak menjawab. Matanya memeriksa sekitar, ia merasakan gesekan udara yang berbeda

"HAEUN MERUNDUK".

Sebuah panah nyaris saja menembus kepala Haeun kalau ia tidak merunduk. Haeun terdiam meresapi kejadian tadi.

"Eunwoo! Jinyoung! cepat bawa putri kembali ke istana!" Perintah Lisa tegas.

"Baik ketua"

Eunwoo dan Jinyoung tanpa membantah segera mengantar Crystal kembali ke istana.

Lisa mempertajam pendengaranya bagi seorang kesatria yang merupakan anak dari seorang panglima tertinggi, kepekaan pendengaran sangat penting apalagi musuhnya bisa saja tersembunyi.

Tiba-tiba seseorang berpakaian ninja melesat di depanya sambil menganyunkan pedang ke arahnya.

Lisa segera turun dari kudanya. Ia mengambil pedang yang ia simpan di sarungnya. Lisa mengayunkanya waspada.

"Siapa kau?!" Tanya Lisa menatap orang itu tajam.

Bukanya menjawab ia langsung menyerang Lisa. Untungnya Lisa bisa menangkisnya dengan baik hasil dari latihan pedangnya selama bertahun-tahun.

Adu pedang pun terjadi. Lisa cukup kewalahan menghadapinya karena gerakanya yang cepat. Jika saja Lisa lengah sedikit mungkin benda tajam itu pasti sudah memotong tubuhnya.

Orang itu mengayunkan pedangnya ke arah Lisa dengan cepat ia menghindar dengan melakukan gerakan kayang ke belakang.

Lisa mulai menyerang dengan mengayunkan pedangnya pada leher orang berpakaian ninja tetapi berhasil di tahannya dengan pedangnya.

Mereka beradu pedang. Lisa menyerngitkan dahi bingung ini bukanlah bangsa Bravin karena Lisa sudah sangat kenal dengan aroma dan cara bertarung bangsa Bravin.

Bangsa Bravin selalu menggunakan kekuatan tubuh dari pada kecepatan tetapi makhluk di depanya menggunakan keduanya untuk bertarung.

Lisa juga menyadari jika pupil mata makhluk di depanya hitam kelam. Jika biasanya ada bayangan yang dipantulkan tetapi mata di depanya ini tidak seolah hanya ada kegelapan di sana.

Lisa mengakhiri lamunanya karena orang berpakaian ninja sebut saja ninja mengakhiri adu pedang mereka dan mengunci pergerakan Lisa dengan menaruh pedangnya di lehernya.

Jika sedikit saja Lisa bergerak sudah bisa dipastikan ia akan terluka atau parahnya bisa saja mati karena pedang itu tepat di atas pembuluh nadinya.

Chass!!

Darah bercucuran di tanah karena pedang itu memenggal lehernya dalam sekali tebasan.

Lisa menahan nafas karena terkejut ninja tadi terjatuh ke tanah bersimbah darah dari lehernya kemudian menampakkan seorang pemuda yang sangat tak asing baginya bahkan sangat di bencinya.

Jeon Jungkook pemimpin bangsa Bravin.

Lisa dengan cepat mengarahkan pedangnya ke arah Jungkook dengan melayangkan tatapan kebencian.

Jungkook tertawa mengejek "Kau terlalu fokus ingin membunuhku hingga buta jika ada musuh yang menanti di luar sana, Nona Lalisa".

"Apa maksutmu?" Tanya Lisa heran musuh? Musuh apa lagi?

Belum sempat Jungkook menjawab dari semak-semak tiba-tiba muncul seekor serigala berbulu putih.

Serigala tersebut kemudian merubah dirinya menjadi seorang manusia dengan surai berwarna putih. Ia menyeringai dengan tatapan tajamnya

"Werewolf"

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang