••••

Nara baru saja sampai di depan kelasnya, tetapi ia sepertinya sudah telat, karena jarak kelas kimia dengan atap memakan waktu yang cukup lama

Ia melihat kelas kimia yang sekarang sudah ada guru berserta teman-temannya yang sudah duduk, ia yakin ia akan di hukum oleh guru kimianya

Tok! Tok!

"Permisi Bu," ujar Nara sopan, sontak sang guru kimia pun menengok ke arahnya

"Nara? kamu darimana aja? kok baru masuk ke kelas ibu?" tanya Ibu Dania tajam, selaku guru kimianya

"I-itu bu, abis d-dari—dari toilet iya, saya mules bu jadi telat masuk ke kelas," jawab Nara berbohong

Tidak mungkinkan jika ia mengatakan bahwa ia baru saja turun dari atap, bisa-bisa kena omel Ibu Dania

"Alasan aja kamu, udah sana kamu cari guru piket dan tulis surat izin," suruh Bu Dania dan Nara mengangguk kikuk

Nara keluar dari kelasnya dan berjalan menuju tangga dan turun ke bawah, ini semuanya gara-gara ia berada di atap bersama Jaemin

Tapi ia juga tidak bisa menyalahkan Jaemin karena dirinya juga mengaku kalau sangat senang berada
di atap

"Ah elah, apes banget sih gue," gerutu Nara dan ia sudah berada di lantai satu lalu masuk ke ruang guru dan mengambil surat izin

Tidak sengaja, ia bertemu dengan Jaemin yang berada di ruang guru juga, "Na Jaemin?" gumam Nara

Sontak Jaemin menengok ke sumber suara dan ia menatap Nara balik, "Loh Nara? kamu kok disini?" tanya Jaemin bingung

"Disuruh minta surat izin gara-gara telat masuk, lo sendiri?"

"Sama kaya kamu, maaf ya gara-gara aku jadinya kaya—" ucapan Jaemin terpotong

"Gak sepenuhnya salah lo, ini juga salah gua, yaudah ayok kita cari guru piket," ajak Nara dan Jaemin mengangguk

Mereka mengambil secarik kertas kecil yang selalu tersedia di depan ruang guru, surat izin jika melakukan pelanggaran ringan di sekolahnya

"Nar, hari ini yang piket siapa ya?" tanya Jaemin dan Nara mengangkat bahunya tidak acuh

Jaemin menghela nafas dan melihat kertas yang tertempel di depan kaca ruang guru, itu jadwal piket para guru

"Mampus! Bu Elis lagi guru piketnya," umpat Jaemin dan Nara membelalakan matanya

"Yang bener?" tanya Nara memastikan dan Jaemin mengangguk

"Mampus! bisa-bisa kita dihukum dulu lagi," gumam Nara dengan nada gelisah sama halnya dengan Jaemin, ia hanya bisa memijit pelipisnya pasrah

"Yaudah liat nasib aja, ayok kita ke ruang komputer siapa tau ada Bu Elis sana," ajak Jaemin dan Nara mengangguk

Akhirnya mereka naik hingga lantai tiga karena letak ruang komputer berada di lantai tiga, lalu Jaemin mengetuk pelan pintu ruangan tersebut lalu membukanya pelan

"Permisi bu," ucap Jaemin sopan, Bu Elis ternyata ada disana lalu Jaemin menghampiri guru tersebut yang disusul oleh Nara

"Bu Elis, k-kita ada perlu sedikit sama ibu," ucap Jaemin gugup

"Kenapa Jaemin?" tanya Bu Elis sambil menatap siswanya bingung, ada yang tidak beres nih pikirnya

"Ini k-kita t-telat masuk kelas jadi harus minta izin ke ibu karena hari ini jadwal ibu piket," jelas Jaemin sedikit terbata-bata

"Ohhhh! jadi kalian nyamperin saya gara-gara mau minta tanda tangan?" tanya Bu Elis mulai meninggi dan Jaemin dan Nara mengangguk kecil

"Kok kalian bisa telat? tadi istirahat ngapain aja?" omel Bu Elis

Playboy | Na JaeminWhere stories live. Discover now