"Aku tidak bisa pulang hari ini. Ada urusan mendadak besok baru aku pulang"

"Urusan apa lagi huh? Kau ini. Bukannya pulang membawa kekasihmu kerumah kerjaanmu hanya kelayapan saja"

"Ayah. Jangan mengomeliku terus. Aku marah nih, tidak mau pulang" ucap Jaehyun seperti anak kecil yang merengek pada orangtuanya untuk membeli mainan baru.

"Dasar anak nakal. Awas saja kalau kau tidak pulang besok-- aku akan menyumbangkan semua koleksi mobilmu"

"Ayah~~ jangan sentuh anak-anakku"

"Biar saja. Kau pikir kau siapa berani membuat suami mungilku menangis menunggu putranya yang tak kunjung pulang. Bye!" klik.

"Issh. Dasar Park Chanyeol menyebalkan. Untung kau Ayah-ku jika bukan sudah kubotaki kau" sungut Jaehyun yang terus merutuki kelakuan ayahnya itu kemudian berjalan kearah kamar mandi.

Selesai dengan urusan dikamarnya, Jaehyun membawa kakinya melangkah keluar dan berjalan kearah dapur.

"Aku lapar" gumam Jaehyun seraya membongkar isi kulkas.

"Sepertinya ada beberapa bahan yang bisa dimasak" gumamnya lagi. Kemudian terlihat menyibukkan diri dengan bahan masakan.

"Uncle sedang apa?" tanya Mark yang terlihat lebih segar setelah mandi membuat Jaehyun menoleh sebentar.

"Hanya membuat makanan sederhana. Kuharap kalian berdua lapar"

"Uncle butuh bantuan?"

"Kau bisa memasak?"

"Tidak hehe. Yang bisa memasak itu Jeno dan Papa kalau aku tinggal makan" jawab Mark yang membuat Jaehyun terkekeh pelan.

"Kemarilah. Uncle ajarkan caranya memotong bawang" canda Jaehyun yang membuat Mark terlihat mendekat.

"Uncle masak apa?"

"Sup? Hanya itu bahan yang ada. Aku jarang kesini. Makanya bahan makanan tidak terlalu banyak" jelas Jaehyun sementara tangannya terlihat lincah memotong sayuran layaknya koki profesional.

"Sepertinya Jeno sudah bangun" ucap Mark saat mendengar suara panggilan lirih Jeno.

"Panggil dia kesini. Kalian berdua bisa duduk menemaniku" Mark hanya mengangguk kemudian berjalan kearah Jeno untuk membawa adiknya itu.

"Uncle punya susu?" tanya Jeno saat baru saja duduk dimeja makan yang membuat kening Jaehyun mengerut.

"Kurasa tidak. Tapi--aku punya coklat panas. Kalian mau?" tawar Jaehyun yang diangguki kompak oleh kedua remaja didepannya itu.

"Biar aku yang buat uncle" ucap Mark yang membuat Jeno sontak menggeleng.

"NO! Jangan mau uncle. Nanti yang ada Mark hyung malah membuat tempat ini hancur"

"Apa maksudmu?!" kesal Mark.

"Eyyy. Hyung lupa? Hyung pernah membuat dapur kebanjiran karena ingin membuat kopi"

"Kebanjiran? Bagaimana caranya?" heran Jaehyun yang dibalas Jeno dengan mengangkat bahu.

"Tidak tau uncle. Tangan Mark hyung itu kutukan"

"Hisss. YA LEE JENO!" sengit Mark yang justru membuat Jaehyun terbahak.

"Sudah. Mark kau duduk saja biar uncle yang buatkan"

"Tapi Mark mau membantu uncle"

"Tidak apa-apa. Kurasa lebih baik meminimalisir resiko" kekeh Jaehyun yang membuat Mark mempoutkan bibirnya.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now