Two

6 0 0
                                    


Jinri P.O.V

Ku langkahkan kaki jenjangku, berjalan keluar kelas menuju gerbang kampus Kyunghee yang saat ini kampus itu adalah kampus dimana aku memdapatkan ilmu-ilmu untuk digunakan ku saat aku berkerja nanti. Aku berdiri seorang diri didekat pintu gerbang kampus, merasakan kepuasan setelah ujian semester yang tadi aku ikuti berjalan dengan lancar dan baik. Ku lihat seluruh orang yang berhambur keluar dari kampus itu dan sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang tertawa, bergosip, dan ada juga yang langsung menuju kembali kerumah mereka tanpa berbincang-bincang dahulu dengan teman-teman mereka.

Ketika aku terus memperhatikan semua mahasiswa yang berhamburan keluar, tatapan ku terhenti pada satu mahasiswa. Mahasiswa yang tidak asing lagi bagiku. Benar-benar sangat tidak asing lagi bagi ku. Tanpa ku sadari langkah kakiku mendekat menuju mahasiswa itu tanpa perintah dari diriku. Aku melihat mahasiswa itu kini sedang berbincang seru, bercanda dan menggoda wanita yang ada dihadapan mahasiswa itu layaknya sepasang kekasih.

Mataku membulat. Detak jantungku kini berdetak begitu cepat, tidak! bahkan lebih cepat dari biasanya. Rasa sesak kini menghambur kedalam dadaku. Hati ku perih bahkan sangat perih, melihat mahasiswa itu yang ternyata Jonghyun kekasih hati ku. Sekali lagi kaki ku melangkah mendekatinya, lebih dekat ,,, lebih dekat hingga kini aku berada tepat disamping kanannya. Walaupun aku kini berada disebelahnya, dia bahkan tidak menyadari keberadaan ku dan masih terus asik bercanda gurau dengan wanita didepannya . Pria macam apa dia? yang tidak menyadari keberadaan kekasihnya sendiri disebelahnya? . Aku ingin memangilnya, bertanya dengan pertanyaan sangat banyak yang sudah mengganjal diotak ku begitu melihatnya dengan wanita itu. Namun, apa !? tenggorokanku kini tercekat , mulut ku seperti terkunci yang tidak bisa dibuka, mata ku perih ingin menangis melihatnya bersama dengan wanita itu.

"Jonghyun-ah.."

Satu kata lolos dari mulutku begitu saja. Aku tidak percaya, kata itu keluar langsung dari mulutku. Membuat sang punya nama itu melihat kearah orang yang memanggilnya. Matanya membulat tidak percaya. Dirinya kaget melihat diriku kini ada disebelahnya, yang dapat kulihat dari gerak-geriknya saat ini. Dan wanita itu? ia mengerutkan pelipis didahinya, melihat heran kearah ku dan mendekat kearah jonghyun.

"Chagiya.. dia siapa ?" Ucap wanita itu bertanya pada jonghyun namun tatapannya yang masih tertuju padaku sambil menggandeng lembut tangan jonghyun.

Aku terdiam terpaku. Mendengar perkataan wanita itu yang mencelos menusuk didadaku. Chagiya? wanita itu? ohh tuhan apakah jonghyun selingkuhi diriku? tapi alasannya kenapa? apa aku sering membuat ia murung? bosan? kesal? oh apakah mungkin diriku kini tidak menarik bagi dirinya? . Mataku kini terasa panas, pikiran ku terus penuh dengan pertanyaan-pertanyaan menggantung yang tidak mendapatkan jawaban, dan hatiku? kau juga pasti tau bukan ?. Sakit .

"Eoh..?? Jadi begitu rupanya." kataku lirih tanpa melihat wajahnya.

"Jinri-ah.." ucap jonghyun terdengar seperti suara bersalah.

"Emm.. Baiklah. Oppa ku sudah menunggu, aku pergi dulu" seruku berbohong padanya sambil melihat wajahnya. Wajahnya yang sendu terlihat seperti meminta maaf pada ku karna wanita itu. Lalu kusiratkan sedikit senyuman manis kedalam wajahku dengan terpaksa. Aku membalikan badan ku, meninggalkannya dengan wanita itu . sakit . ya itu yang kurasakan saat ini. Mataku panas melihatnya, air mataku kini mengalir deras diatas pipiku, suara isakkan tangis kutahan dengan menutup mulut menggunakan tanganku. Bagaimana dia bisa melakukan itu padaku? selingkuh ? itu diluar sepengetahuan ku jonghyun? aku mempercayai, mencintai, dan menyayangimu, namun kenapa kamu membalasnya seperti itu jonghyun ? sakit, rasanya itu sakit jonghyun. Semua pertanyaan terus bergulir dari otakku, yang tidak dapat aku ungkapkan dan mendapat jawaban darinya. Aku terus berjalan menuju keluar kampus dengan menahan rasa sakit yang melikupi diriku ini.

Jinri P.O.V End

****0o0****

Sinar matahari menusuk masuk kedalam kamar jinri, melewati kaca yang tidak tertutup oleh kordennya yang lupa ia tutup semalam. Suara nyanyian burung memanggilnya untuk bangun dari mimpinya yang indah. Namun itu semua tidak mampu untuk membuat ia terbangun dari tidurnya. Ia menarik kembali selimut hingga menutupi wajahnya serta guling yang ia gunakan untuk dipeluk mempenyamankan posisi tidurnya hingga ia kembali terlelap.

Tokk.. Tokk...

Tokk... Tokk...

"Jinri-ya!!! bangun palliwaa !! sudah pagi!! kau harus masakan sarapan untuku! Jinri-ya!" Teriak minho dari sebrang pintu jinri dengan terus mengetuk-ngetuk pintunya tanpa henti.

Suara ketukan minho membuat jinri melangkahkan kakinya kesal ke arah asal ketukan itu berasal. Ia memutar knop pintu kamarnya serta membuka pintu kamarnya dengan kasar. Ia langsung membulatkan matanya saat pintu terbuka yang memperlihatkan minho telah rapih dengan pakaian santai yang ingin pergi mengunjungi ke sesuatu tempat, dengan cepat jinri memincingkan matanya meminta penjelasan kakaknya itu. Melihat adiknya seperti itu minho hanya memutar bola matanya malas, mengerti bahwa adiknya tersebut meminta penjelasan kenapa ia telah rapih di pagi ini.

"Jinri-ya cepat kau mandi, lalu turun kebawah dan buatkan sarapan untuk ku." jelas minho yang masih menggantung bagi jinri. Jinri hanya memutar bola matanya malas mendengar penjelasan dari kakaknya itu dan kembali masuk kedalam kamar, menutup pintunya dengan kasar. "Yakk !!! Jinri-ya !! aishh" teriak minho kembali mengetuk pintu kamar jinri. Dengan malas ia kembali ke bawah terus berjalan menuju dapur.

Percuma aku membangunkannya..

Jinri P.O.V

Kini aku telah rapih dengan pakaian santai yang dirancang untuk berpergian, ku ubah rambutku menjadi err~ sedikit berantakan akibat kunciran asalku, serta mengoleskan sedikit lipglos dibibir ranum ku ini. Perfect . Itu mungkin kata yang muncul dari bibir ku ketika melihat tampilan diriku tepat di depanku yang sangat terlihat umm tidak menarik ? , ah, aku tidak peduli dengan tampilan ku pada saat ini dan apa yang akan minho oppa katakan nanti ketika melihat style ku seperti ini.

Tanpa pikir panjang lagi ku langkahkan kaki ku keluar dari kamar nyaman ini, menuruni tangga yang berdesain indah dan elegan. Mata ku tidak bisa diam, menelusuri setiap sudut rumah ini, mencari keberadaan minho oppa. Binggo . Aku menemukannya dengan bantuan suara grusak grusuk yang ku yakin itu berasal dari ruang makan . Kembali lagi ku langkahkan kaki ini menuju arah yang ditunjukan oleh suara itu, aku mengambil kesimpulan bahwa saat ini minho oppa berada di ruang makan mencari-cari serta mengusik isi lemari untuk membuat perutnya terisi, sehingga kelaparan tidak lagi menggerayangi perutnya itu. Well, dugaan dari kesimpulan ku itu tepat . Ku sandarkan tubuhku kedinding, berkacak pinggang melihatnya yang sibuk mencari makanan. " Sudah dapat sarapannya eoh ?" suara ku keluar meluncur begitu saja dengan nada mengejek bahkan senyuman miring dan sinis juga ikut serta menghiasi wajah ku ini yang entah kapan itu muncul.

Mendengar ku berseru minho oppa hanya berdecak kesal. Tubuh tingginya yang ku yakin melebihi dari angka 175cm itu berdiri tegap, tangannya terkepal kesal, bahkan ia menggeretakan giginya hingga dapat ku dengar. Okey... dia kesal. Mata ku membulat sempurna ketika melihat wajahnya yang penuh oleh mayonaise saat ia berbalik menghadap ku. " Kau... " ia menggeram kesal dan marah melihat kearah ku. Aku tidak tahan untuk tertawa saat ini, melihat wajahnya yang ughhh menggelikan itu.

"Okey.. dandanan mu itu keren oppa, kuyakin akan banyak wania menggilaimu pfftt.." komentar ku menahan tawa melihat dirinya seperti itu.

"Diam kau!! dan masakan sarapan untuk ku!" Kesalnya yang menatap tajam kearah ku. Ia melangkahkan kakinya menjauh dari daerah dapur dan pergi menuju kamar mandi, ya kalian tau lah dia kekamar mandi untuk apa . hihhihi...

Tidak butuh waktu yang lama, aku telah selesai membuat sarapan untuknya. Cukup simple makanan yang aku buat ini, hanya sebuah Kimbab yaitu berupa nasi yang digulung rumput laut dan diisi oleh sayuran, telur, dan sosis panjang yang kemudian dipotong-potong. Sudut ujung mata ku bergerak kekanan, melihat minho oppa yang telah duduk rapih disisi kanan ku. "Sudah bersih heh ?" Ledek ku.

"Ck~ diam lah kau. Mana sarapan untuk ku ?" Serunya dengan bersuara ketus terhadapku. aku hanya memutar bola mataku malas dan memberinya Kimbab yang tadi sudah kubuat. "Gomawo", mendengar kata terimakasih dari minho oppa, aku hanya dapat tersenyum kecil. Dan kami pun melanjutkan sarapan kami berdua dalam diam.

Jinri P.O.V End

****0o0****  

A Good ByeWhere stories live. Discover now