Bab 16. Kelopak Bunga Mawar Basah [SPECIAL BAB]

Mulai dari awal
                                    

"Oh, Dewa Zeus ... Tolonglah Selir Anye," do'a Tabib Luhan tulus.

Dewi Harnum, Putri Carrissa, Raja-Ratu Alaska dan Sina sampai di kamar Selir Anye. Raja Alardo tampak mengernyit saat meneliti keadaan Selir Anye yang cukup parah. Ia mendekati Tabib Luhan---meminta penjelasan dari nya. Sedangkan Ratu Issabelle sedikit bergidik jijik namun tak ayal mendekati Selir Anye. Di ikuti Sina yang kembali menangis melihat keadaan Tuan Puteri-nya.

"Apa yang terjadi padamu, Nak?" tanya Ratu Issabelle mengusap rambut Selir Anye perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang terjadi padamu, Nak?" tanya Ratu Issabelle mengusap rambut Selir Anye perhatian.

"I---ibu---ndahhh..." ucap Selir Anye bersusah payah. "Sa---sa---kit se---ka---lihhh..." tambah nya pilu.

"Ibunda di sini, Nak."

Putri Carrissa menatap malas pemandangan tersebut. Sedangkan Dewi Harnum bergeming---tampak berpikir.

Setelah mendengar semua penjelasan Tabib Luhan, Raja Alardo tak berkomentar. Ia hanya melihat matahari yang sebentar lagi terbenam dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Bagaimana ini, Yang Mulia?" tanya Ratu Issabelle menatap suami nya dengan berlinang airmata. "Tidak bisakah kau menyembuhkan menantu kita, Yang Mulia?"

"Tidak ada yang bisa di lakukan, Ratuku. Tidak aku, kau---atau siapapun." jawab Raja Alardo tanpa menoleh. "Hanya Pangeran Mahkota yang bisa menyembuhkan nya."

"Tetapi itu tidak mungkin, Ayahanda." sahut Putri Carrissa cepat. "Pangeran Leonard sangat pantang menarik kembali apa yang telah ia tanam." tambah nya menatap Selir Anye angkuh.

"Anda berucap dengan sangat ringan, Tuan Putri. Apakah Anda lupa? Nyawa seseorang berada di ambang kematian karena Pangeran Mahkota." ucap Sina tampak marah.

"Apa peduliku?" tanya Putri Carrissa malas. "Suamiku tak bersalah. Ia tidak akan melakukan sesuatu tanpa sebab. Pasti nya ... Selir Anye telah mengatakan sesuatu yang membuat Leon-ku hilang kendali pagi ini." tambah nya tak kalah marah.

Raja Alardo menoleh cepat. "Apa? Hilang kendali?"

"Ya, Ayahanda. Itu semua pasti karena Selir Anye!" jawab Putri Carrissa menatap Selir Anye penuh tuduhan.

"Apakah yang di katakan Putri Carrissa benar, Nak?" tanya Ratu Issabelle serak.

Airmata Selir Anye semakin mengalir deras. Ia mengangguk kaku.

"Apapun alasan nya, Selir Anye harus di selamatkan lebih dulu. Setelah itu, biarkan Pangeran Mahkota yang menghukum nya." ucap Ratu Issabelle menatap Selir Anye kecewa.

Permaisuriku~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang