5

3.3K 353 37
                                    

PLAK

Sejin menampar keras pria yang ada didepannya, yang tadi baru saja bercumbu dengan seorang wanita.

"sejin" kaget pria itu.

"apa?! Kaget?! Jadi ini tugas keluar nya?! Pantes ga bisa dihubungin, lagi main ternyata" bentak sejin menjawab pria itu.

"sejin ga gitu, aku bisa jelasin"

"BASI LO KAK! GAUSAH KEBANYAKAN NONTON SINETRON! APA YANG MAU DIJELASIN LAGI? KITA PUTUS!" seru sejin.

"ngga sejin, aku gamau putus, please kasih aku kesempatan"

"kesempatan apa lagi yang belum gue kasih kak? Kesempatan apa?! Berapa kali lo giniin gue hah?! Bisa ngitung ga?! Atau capek ngitung karena kebanyakan? Bodoh banget ya gue, ga pernah sadar kalau lo itu bedebah sunho! Mulai sekarang, kita gaada hubungan apa-apa!"

"jin please" mohon sunho menahan tangan sejin.

"tolong lepaskan tangan kamu dari calon istri saya" ujar seungyoun.

"seungyoun?!" tanya sunho kaget.

"apa?"

"apa-apaan ini? Calon istri maksudnya apa? Kalian selingkuh dibelakang gue? Lo tega youn, lo temen gue"

"ga bisa ngaca lo? Berapa kali lo selingkuhin gue? Gimana? Sakit rasanya? Sakit kan?! ITU YANG GUE RASAIN BERKALI-KALI SUNHO!" bentak sejin.

"saya tega? Terus anda apa? Selingkuh berkali-kali, anda pikir itu tidak tega?" tanya seungyoun menarik sejin kedekat nya.

"kalian bercanda kan? Jin aku minta maaf, please aku bisa jelasin sayang, kamu ga bisa kayak gini, please jin"

"kenapa gue ga bisa? Gue bisa sunho, gue bisa! Lo liat sendiri kan buktinya"

"jin kita gabisa kayak gini sayang"

"bisa! Dan gue ga akan masuk lagi kedalam perangkap lo, makasih buat semua sakit yang udah lo kasih buat gue, gue harap kita ga ketemu lagi" ujar sejin lalu pergi meninggalkan sunho dan seungyoun.

"ini gara-gara lu kan youn" ujar sunho.

"lu yang nanam sunho, otomatis lu yang metik, berapa kali gue bilang kalau karma ada dibelakang lu, sekarang silahkan nikmati" jawab seungyoun lalu pergi.



"maaf" ujar sejin saat seungyoun masuk kedalam mobil.

"untuk?"

"semuanya, saya ngehancurin pertemanan bapak, lagian kenapa bapak ga bilang kalau dia temen bapak?"

"ga penting juga" jawab seungyoun.

"ah iya saya ga penting" ujar sejin menundukkan kepala nya.

"saya ga bermaksud begitu loh, maksud saya yang ga penting itu pertemanan saya sama sunho"

"iya tau, lagian saya nya juga ga penting"

"sejin"

"ayo pulang, saya capek pak"

"yaudah iya"

Saat sampai di rumah, sejin langsung masuk ke dalam kamar dan mengganti baju nya, ia lalu tidur diatas ranjang menghadap kearah pintu agar tidak berhadapan dengan seungyoun, sejin juga membatas ranjang mereka dengan guling.

Saat merasakan ada pergerakan di ranjang nya, tubuh sejin menjadi kaku, dia tiba-tiba takut untuk bergerak, bahkan bernafas saja sepelan mungkin.

"kenapa ga nangis?" tanya seungyoun tiba-tiba.

Dear YouWhere stories live. Discover now