.
.
.
selamat membaca
enjoy~
.
.
.
Mark sedang berbaring di kasur ditemani oleh gitar kesayangannya, dia memetik alat itu dengan asal-asalan dan fikiran yang sedikit bercampur aduk.
'aku bisa dioperasi? Dokter bilang, hanya kornea mataku yang rusak. Jika aku dioperasi maka aku akan bisa melihat kembali? Melihat orang orang tersayangku-ibu...lexa'
Mark berbicara pada dirinya sendiri. Tanpa ia sadari, sudut bibirnya tertarik untuk menunjukkan senyuman manisnya
Tiba tiba..
Braakk..
Pintu kamar Mark didobrak dengan sangat kuat sehingga membuat temboknya hampir retak
"oh astaga.. Aku membukanya terlalu keras, hehe"
Siapa lagi kalau bukan Evelyn, sepupu Mark yang amat sangat berisik namun ia membutuhkan sosok sepupunya itu di hidupnya.
"kenapa?" tanya Mark dingin
Sebelum menjawab pertanyaan Mark, Evelyn berjalan mendekati ranjang dan duduk di piggirannya.
"Lexa sakit. Tadi di sekolah dia sempat pingsan dan sekarang badannya masih panas" jelas Evelyn
Mark terkejut mendengarnya, ia langsung bangun dari posisinya dan menyimpan gitarnya.
"apa sakitnya parah?" tanya Mark sekali lagi
"aku gak tahu, tapi tadi udah dikasih obat kok" -Evelyn
Mark menghela nafasnya lega, dalam hati ia menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjaga kekasihnya itu.
.
"tolong kasih ini ke Lexa ya"
Kevin memberikan sebuah nampan yang diatasnya terdapa satu potong roti dengan segelas susu dan tidak lupa obat demam, ia memberikannya kepada Jackson. Sepupu jauhnya itu menerima nampannya dengan berat hati walau ia tidak menunjukkan ekspresi sebenarnya
Jackson mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Lexa sambil menggerutu.
Ceklek..
Jackson membuka pintu kamar Lexa dan menyimpan nampan itu di atas nakas. Lexa yang melirik ke arah Jackson dan raut wajahnya seketika takut
"te-terimakasih" ucap Lexa dengan gugup
"menyusahkan saja! Kalau sakit sakitan begini lebih baik kamu mati!" Jackson segera keluar dari kamar Lexa dan sedikit menggebrak pintu kamar
Ucapan sepupunya itu membuat Lexa tidak bisa menahan air matanya, ia memegangi dadanya yang terasa nyeri, bibir pucatnya mengeluarkan suara isakan isakan kecil.
.
23.00 wib
Lexa memgambil jaketnya, ia berniat pergi ke rumah kekasihnya. Saat ia melangkah ke pintu menuju luar rumah, Kevin menghentikannya dengan menahan pintu
"mau kemana?" tanya Kevin datar
"eumm.. aku mau ke rumah Mark" jawab Lexa
"hei.. Lihat, ini udah malem, lagian kamu belum sembuh sepenuhnya. Di luar dingin Lexa!" -Kevin
"ck.. Minggir!!" Lexa menyingkirkan lengan kakaknya, ia langsung membuka pintu dan berlari ke luar
Sementara itu, kevin hanya menghela nafas berharap tidak ada kejadian tidak menyenangkan yang menimpa adiknya itu
.
Tok tok tok
Lexa mengetuk pintu rumah Mark dengan lemah, karena tenaganya belum sepenuhnya kembali.
Ceklek..
Pintu rumah itu terbuka, menampilkan Mark yang memakai hoodie hitam tak lupa dengan tongkatnya
"Mark~" pastinya Mark langsung mengetahui pemilik suara tersebut
"Lexa? Kenapa? Ada apa? Kenapa kamu datang sedangkan ini udah malam? Bukannya kamu sakit?" Mark membanjiri Lexa dengan pertanyaan pertanyaannya
Bukannya menjawab, Lexa malah berhambur ke dalam pelukan Mark dan menangis tersendu sendu.
Mark yang terkejut mendengar tangisan dari bibir manis Lexa, langsung memeluknya dan juga mengusap punggung kekasihnya itu. Tak perlu penjelasan, Mark sudah tahu mengapa Lexa menangis seperti ini
'pasti karena sepupunya itu'
Mark berbicara pada hatinya, ia masih setia memeluk Lexa, ia tidak akam melepaskan pelukan itu sampai Lexa merasa tenang dan berhemti menangis.
Dirasa sudah tenang, akhirnya Mark mengajak Lexa masuk ke dalam rumah, walau pun masih sedikit terisak. Mereka berdua pun duduk di ruang tamu
"kamu pasti tahu oenyebab aku nangis kan?" ucap Lexa yang dijawab anggukan oleh Mark
"sabar ya, aku gak bisa ngapa ngapain, aku cuma bisa semangatin kamu" Mark menunduk, ia merasa tidak ada gunanya di hidup Lexa
"tidak! Itu juga udah lebih dari cukup! Dan.. Ini juga salahku, aku terlalu cengeng walau hanya disakiti sedikit" -Lexa
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu rumah Mark, tapi Lexa tahu itu pasti kakaknya yang menjemput
"itu pasti kakakku, aku pulang ya.. Bye" Lexa berpamitan kepada Mark yang dijawab oleh sebuah senyuman.
.
.
.
.
.
.
TBC
jangan lupa vote + komen ya
Makasih banyak!:D
.
.
.

.
.
.
Tunanetra [MarkLee]
Chapter 12
.
.
.
أنت تقرأ
tunanetra [•MarkLee•][END]
أدب المراهقينKehidupan yang amat sangat terasa gelap dirasakan oleh pemuda satu ini. Mark, seorang pemuda yang mengalami gangguan pada penglihatannya hingga menyebabkan kebutaan membuat hidupnya terlihat menyedihkan. Namun, ia bersyukur karena ia masih memliki o...
![tunanetra [•MarkLee•][END]](https://img.wattpad.com/cover/204679764-64-k249644.jpg)