1. Anak Ambisius

149 21 3
                                    


Varsha merasa suntuk, meski sudah berkali-kali mengikuti kegiatan OSIS yang mengharuskannya datang pukul 4 ke sekolah ia masih tidak bisa terbiasa.

Dinginnya udara pagi membekukan organ-organ tubuhnya, membuat ia menggigil.

Gadis itu merapatkan blazer yang ia kenakan seraya menggosokkan kedua telapak tangan.

Saat ini Varsha berada di pos satpam Regen High School, mengenakan seragam sekolah yang dilengkapi dengan blazer dan tanda pengenal OSIS.

Di sebelahnya duduk Shila dan Abay, sesama rekan OSIS nya dan yang sama-sama menggigil.

"Ini diskriminasi! Kenapa kelas 10 yang dapet tugas ini coba?" Rutuk Varsha.

"Kita udah kelas 11" celetuk Shila.

"Nanti kalo ada kelas 10 OSIS baru, gue babuin mereka kek Arya babuin gue"

"Hush, kak Ar-ya" tegur Shila menanggapi ucapan Abay, menekankan kata "kak".

"Divisi 7 itu udah dari sana nya gini, zaman kak Satrio koordinatornya juga Arya yang dibabuin"

"Abay!"

Abay mingkem melihat delikan Shila. Ia berdehem dan mengalihkan topik sambil menunjuk sosok jangkung yang mendatangi gerbang sekolah tak jauh dari tempat mereka duduk.

Regen High School memang tidak terletak di samping jalan raya. Untuk mencapainya perlu memasuki jalan khusus yang sedikit menanjak.

Bila berada di jalan raya, para siswa perlu berjalan beberapa meter dan tiba di gerbang sekolah. Sekolah itu terletak di belakang puskesmas.

Jalan menuju Regen High School sendiri bercabang menuju gang gang sempit menuju pemukiman warga. Namun untungnya mobil masih dapat melalui jalan tersebut dan tiba di Regen High School.

Kembali lagi pada sosok jangkung yang kini berdiri di depan gerbang yang terbuka lebar.

Ia mengenakan blazer SMP Perwira, SMP Varsha , tidak lupa mengenakan name tag besar berbentuk lambang Regen High School yang berwarna oranye.

"Wah gila, disuruh dateng jam 6 ini dateng jam 5 kurang" komentar Abay.

"Kenapa pagi banget?" Tanya Shila.

"Terlalu excited kak, jadi jam segini" siswa baru itu tersenyum.

"Wih harus di apresiasi nih, sini name tag lo"

Laki-laki itu mengangkat sebelah alisnya namun menuruti perintah Abay. Saat ini name tag nya sudah dilepas dan berpindah tangan pada Varsha yang sedari tadi diam saja.

"Nanti name tag nya dikasih tanda tangan 1 komdis"

"Kalo dapet 3 ada hadiahnya"

"Hadiahnya apa kak?"

"Kupon makan gratis sepuasnya di kantin"

Mata laki-laki itu berbinar, "Asik"

"Yaudah sana ke ruangan lo, nanti name tag nya dikasih ke pembimbing gugus lo"

Laki-laki itu mengangguk, dan membungkuk sedikit seraya melewati Abay, Shila, dan terakhir Varsha.

Varsha yang sedari tadi menatap laki-laki itu akhirnya angkat bicara.

"Heh anak ambisius"

Laki-laki itu menoleh dan kembali menaikkan alisnya, "F(x) 4 walls"

Dan sesudah berkata begitu ia menghilang ke dalam bangunan sekolah.

Badai Bulan JuniWhere stories live. Discover now