PART 06

438 33 4
                                    

Jangan lupa

Vote

&

Comment

💙💙💙

!!!






______




"Noona," lirih Haechan sambil menahan sakit. "Jangan menangis," katanya lagi sebelum akhirnya benar-benar jatuh pingsan.

"Andwae! Haechan-ie!"

Brak!

Jilli sontak terkejut saat melihat di ambang pintu kamarnya sudah ada tiga orang polisi yang memandanginya dengan tatapan tidak bersahabat. Jilli sudah menduga ini akan terjadi. Cepat atau lambat dirinya pasti akan berurusan dengan oknum pihak berwajib tersebut.

Namun, sedikit ada rasa lega saat melihat salah satu laki-laki dengan seragam polisi tersebut. Meskipun dalam hati ia masih yakin kalau laki-laki itu tidak bisa 100% membantunya. Lebih banyak ragu dalam hatinya.

Dan, saat ini Jilli sedang duduk di sebuah sofa panjang dalam salah satu ruangan di kantor polisi. Ya, dia membagi duduk di sana seolah tenang, tetapi hatinya sedang risau dan pikirannya terus hanya seputar Haechan, Haechan, dan Haechan.

'Bagaimana keadaan Haechan sekarang? Apa dia sudah sadar? Bagaimana kalau dia tidak sadar karena trauma dan phobianya muncul tidak terkendali? Apa aku harus mendekam di penjara karena kedua orang tuanya sudah mengajukan tuntutan padaku? Huuuaaa ... tolong aku!'

Itulah yang sejak tadi bersarang dalam pikiran Jilli. Ia tidak akan ambil pusing jika saja orang tua Haechan mau mendengarkan penjelasannya dan tidak menuntut seorang Jilli sebagai penculik. Parahnya lagi, mereka menuduh Jilli adalah seorang pedofil karena berani menyekap anak di bawah umur.

"Renungkan terus kesalahanmu, Jilli. Aku tidak habis pikir, ternyata sepupuku bisa seperti ini," ujar laki-laki bertubuh jangkung dengan seragam polisinya.

"Jhonny Oppa sialan! Aku tidak menculik anak itu!" Jilli memprotes tuduhan tersebut.

"Jaga mulutmu!" Jhonny menatap nyalanya pada sepupunya itu.

"Masa bodo! Kau memang tuan Seo Bangsat Jhonny!" Jilli menaikkan nada bicaranya.

"Girlyntya Kim!" Habis sudah kesabaran Jhonny sekarang.

"Apa?" Jilli menantang. "Kau memang bajingan. Mana ada kepala polisi yang rela melakukan hal semacam itu seperti dirimu? Huh?" Jilli berhasil membuat Jhonny bungkam.

"Baiklah, baiklah." Jhonny pilih untuk mengalah. "Sekarang, apa yang kau inginkan?" tanyanya kemudian.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" Jilli kembali duduk di sofa setelah tadi berdiri sambil berkacak pinggang di hadapan Jhonny.

Jhonny sendiri hanya bisa memutar kedua bola matanya; merasa jengah pada kelakuan Jilli Yang tidak pernah berubah.

Akan tetapi, omong-omong, hal apa yang dilakukan Jhonny sampai pria itu langsung kikuk saat Jilli membahasnya?

Entahlah.


.

______

.



Di sisi lain dan di waktu yang sama, seorang wanita paruh baya tengah duduk di sebuah kursi samping brankar yang di atasnya tengah berbaring tubuh Haechan yang tidak berdaya.

IMAGINER •||• NCT - Haechan [Complete ✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora