" FOCUS , Cynthia . " tegas sahaja Lucas menegur . Perlawanan mereka terhenti seketika untuk mengambil nafas .
" Aku dah tak larat la . " ujar Cynthia dalam keadaan termengah-mengah . Lututnya yang longlai dipegang .
" No excuse . Tadi dah rehat kan ? "
" Hish , kenapa kau ni tegas sangat ! Jangan suka nak mengarah orang boleh tak ? " Cynthia sudah meninggikan suaranya . Pedang dilempar ke tepi . Pantang betul dirinya apabila dipaksa untuk melakukan perkara yang dia tidak mahu . Hidup sebagai seorang manusia di dunia magis sememangnya bukan perkara mudah .
" Wooo , rileks bro . Kau dah kenapa ? " air liur diteguk apabila Lucas menghala pedang ke arahnya . Dia mengangkat kedua-dua belah tangannya seperti gaya seorang penjenayah yang tertangkap polis . Naik juling matanya melihat mata pedang yang tajam itu menyentuh dadanya .
" Ambil balik pedang dan sambung berlatih "
Cynthia yang tidak berani melawan hanya terpaksa akur . Pedang yang terdampar dicapai . Kemudian dia mengambil posisi bersedia untuk melawan Lucas . Cynthia mengamalkan teknik yang diajar Lucas . Dia berlari ke arah untuk menyerang , namun Lucas lebih tangkas mengelak . Lelaki itu menoleh badannya membuatkan Cynthia terlajak ke hadapan . Dia mengambil peluang tersebut dengan menahan kaki Cynthia . Gadis itu hampir tersadung namun dia menstabilkan kembali posisinya .
" Hm not bad " Lucas memuji tindakan Cynthia . Kemudian , gadis itu melibas pedang ke arahnya namun segera ditahan dengan pedangnya . Serangan Cynthia kelihatan seperti ada peningkatan . Namun lama-kelamaan , serangan Cynthia menjadi lemah .
" Hey , come on ! Beat me ! " Lucas cuba untuk membangkitkan semangat Cynthia . Walaupun begitu , perlawanan mereka masih belum terhenti . Kini , kemenangan seperti ingin beralih pada Lucas . Cynthia kelihatan seperti sudah tidak mampu menyerang , jadi dia hanya bertahan dengan serangan Lucas .
" Saya dah tak larat . " adu Cynthia . Jujur , dia memang betul-betul keletihan . Dia cuba untuk menahan sakit kepala yang menyerangnya secara tiba-tiba sehingga dia tidak dapat memberi tumpuan pada perlawanannya .
" Come on girl , this is not the Cynthia that I know . Kau cakap kau tak lemah , jadi buktikan pada aku ! "
Cynthia menghiraukan kata-kata Lucas . Dia lebih menumpukan kepada kepalanya yang sakit . Rasa sakitnya tidak dapat dihuraikan . Dia seperti merasakan otaknya sedang mendidih di dalam air panas . Walaupun begitu , dia cuba sedaya upaya menumpukan diri dalam perlawanan . Cynthia tidak banyak menyerang , sebaliknya dia hanya bertahan dari serangan Lucas . Pandangannya semakin lama semakin kabur .
" Argh ! " Cynthia menjerit ketakutan apabila satu bayang-bayang mata merah menyerangnya , kemudian semuanya menjadi kelam buat beberapa saat . Apabila dia sedar sahaja dari dunianya , dia melihat Lucas sudah terbaring di atas padang dengan riak yang takut . Manakala , pegang yang digenggamnya hampir mengelar leher Lucas . Dia melepaskan pedang tersebut dengan riak hairan , tangannya yang menggigil jelas menunjukkan dia takut . Apa yang sedang berlaku ? Bagaimana dia boleh jatuhkan Lucas ? Dan mata siapa yang menyerangnya tadi ?
" K..kau okay ? " Lucas bangun mendekati Cynthia namun gadis itu hanya membisu . Dapat dilihat seluruh tubuh Cynthia menggigil . Terus sahaja dia mendakap tubuh gadis itu , diusap-usap kepala Cynthia . Awalnya gadis itu terkejut dengan tindakan Lucas dan ingin menolak , namun dia dapat merasa ketenangan dalam pelukan Lucas , jadi dia hanya membiarkan .
" Its okay . Don't be scared . I'm here for you . " Lucas cuba untuk menenangkan Cynthia . Jujurnya dia juga terkedu dengan tindakan perempuan itu tadi . Apa yang berlaku sebentar tadi ? Perkara yang terjadi ini sama seperti kejadian di rumah usang itu . Adakah Cynthia mempunyai dua personaliti ?
YOU ARE READING
Reborn
Fantasy" Reborn ? " " Reborn bermaksud kelahiran semula " Keunikan yang dimilikinya membuatkan dia lain dari yang lain . Cynthia Amaris , dilahirkan ke dunia dengan menghidap heterochromia di mana kedua-dua anak matanya mempunyai warna yang berbeza . Bert...
10 - Red Eyes
Start from the beginning