Wendy pulang ke rumah setelah seharian bekerja di kedai kopi, sebelumnya dia makan malam bersama Yeri kemudian mengantarkannya pulang. Wendy memeriksa ponselnya setelah sampai di depan rumah, "apakah dia sangat sibuk sampai tidak sempat membalas pesanku ?" ucapnya. Karena dia begitu mencintai kekasihnya diapun membiarkan Joy dengan kesibukannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia keluar dari mobil kemudian berdiri di pinggir jalan, menghela nafas panjang menghirup udara angin malam yang menusuk. "tidak ada bintang malam ini, sepertinya akan hujan" lagi-lagi dia bicara sendiri. Diapun memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya tetapi langkahnya terhenti karena dia melihat Irene duduk di depan rumahnya. "sebenarnya apa yang dia lakukan setiap hari di depan rumah ? apa yang sedang dia tunggu ?" batinnya. Dia penasaran tetapi dia tidak mau mengganggu mengingat Irene tidak begitu ramah padanya saat dia sapa pagi tadi, diapun langsung masuk ke dalam rumahnya.
Benar sekali, hujan turun dengan derasnya. Wendy langsung membuat kopi untuk menghangatkan tubuhnya kemudian berdiri di sisi jendela rumahnya sembari menikmati hujan yang turun. Pandangannya teralihkan, dia melihat Irene menikmati hujan sembari sedang berusaha menelepon seseorang. Wendy masih memperhatikan apa yang dilakukan Irene beberapa saat, terlihat Irene berbicara ditelepon kemudian dia menangis. "ah, seharusnya aku tidak melihatnya" Wendy kemudian bergegas pergi sebelum Irene menyadari bahwa dia sedang diperhatikan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Waktu menunjukkan pukul 22.00pm, Wendy berusaha menelepon Joy. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Joy menjawab teleponnya.
