01. Mimpi Buruk

522 36 2
                                    

"Bagaimana kau bisa bertanggung jawab? Aku bahkan tidak bisa mengangkat kepalaku kemana-mana karena malu!"

"Ahhh!"

Suara pukulan terdengar dari ruangan ini, aku melihat rupa ayah dan bibi ku di kehidupan terdahulu.

'Aku tidak suka ini, menyakitkan'

Begitulah pikiranku sampai melihat sesosok wanita yang mirip denganku masuk ke dalam ruangan ini, bersamaan dengan suara bantingan pintu.

"Apa-apaan ini? Bibi? Ayah, lepaskan bibi!" Ya, Medeia Beliard adalah aku di kehidupan terdahulu, berteriak setelah melihat keadaan bibi yang mengenaskan.

"Jangan putri! Diam saja! Tuan akan semakin murka jika putri ikut campur!"

Aku sedih melihat pemandangan ini, bibi berkata seperti itu tanpa mempedulikan luka yang didapatnya.

"Tidak, hentikan ... Saya yang salah ... Semua salah saya, jadi tolong hentikan ini ..."

Medeia Beliard yang jatuh terkulai lemas di atas lantai, tidak tahu kalau kejadian itu akan terus berlanjut, sampai merenggut nyawa bibi.

"Nona, kaburlah"
DUK

Semua ini salahnya, kalau saja dia tidak dibutakan oleh cinta bodoh itu, aku dan keluargaku tidak akan hancur seperti ini pada masa itu.

.

Pemandangan berganti menjadi sekelompok orang suruhan ayah yang sedang menusuk tubuh bibi dan membuangnya ke jurang.

"Lari dari penjahat lalu jatuh ke jurang, mereka menyuruh kita seperti itu, kan?"

'Benar-benar keterlaluan! Ini terlalu keji!' Dua orang itu berbicara tanpa ada beban, seakan-akan tugas yang baru saja mereka lakukan bukanlah apa-apa.

"Iya, sekarang tugas kita sudah selesai"

Aku yang tidak kuat melihat pemandangan itu, mau tidak mau harus menutup wajahku dan menahan tangis. Saat aku hendak melihat langit, aku menemukan seseorang di atas pohon.

'Siapa itu? Biasanya aku tidak pernah melihatnya'

Aku tidak bisa melihat wajahnya maupun perawakannya karena minimnya penerangan di malam itu.

Kembali ke keadaan Medeia Beliard yang baru bangun dari pingsan selama seminggu, dirinya bertanya-tanya dimana bibi saat itu.

.

"Apakah jika aku memanggil dokter terhandal di dunia ini, bibi bisa bangun kembali?"

Seonggok mayat terpampang jelas di depanku dengan kain menutupi wajahnya. Medeia Beliard merengkuhnya bersama air mata yang terus mengalir.

"Kenapa sepi sekali? Seharusnya terdengar suara yang berisik disini ... Suara detak jantung"

Aku mengarahkan pendanganku ke arah lain, karena aku selalu tidak tahan melihat adegan yang lebih menyedihkan seperti ini meskipun telah kulihat berulangkali.

"Dulu aku mengasihani anak itu karena dia tidak punya apa-apa! Tapi dia malah merampas semua yang aku punya!"

Aku menemukan sesosok lelaki yang berada di belakangnya, merengkuh Medeia Beliard. Dia merengkuhnya dengan erat seakan menyalurkan rasa sedihnya di sana.

'Siapa orang itu? Kenapa aku tidak pernah melihatnya di mimpiku selama ini? Apakah dia penting bagiku pada saat itu?'

Aku tidak mengerti, mengapa hanya orang itu yang tidak bisa kuingat dengan pasti wajah dan namanya. Sampai, kulihat orang itu seperti menyadari keberadaan ku, lalu mengatakan sesuatu.

"Tunggu aku, nona"

DEG

Aku terbangun dari tidurku, dengan keadaan yang penuh dengan keringat dan napas tersengal-sengal. Sembari mengumpulkan nyawa yang masih tercerah berai, aku berusaha mengingat mimpiku.

"Siapa lelaki itu? Kenapa dia baru muncul di mimpiku sekarang? Padahal aku sering bermimpi buruk seperti ini"

Tidak, aku gelengkan kepalaku dan menepis semua pertanyaan yang barusan kulontarkan, karena yang lebih penting adalah...

"Bagaimana bisa dia menyadari keberadaan ku, padahal itu adalah mimpiku? Tidak mungkin kan, kalau jiwa lelaki tersebut memasuki alam bawah sadarku?"

Aku terdiam beberapa detik, dentuman kecil jarum jam mengisi kekosongan itu, sampai aku mendengus sendiri menyadari kebodohan ku.

"Cih, sungguh konyol"

–––

(Warn! Newbie Area!)
Kira senang jika bisa dinikmati, mohon maaf atas kekurangannya 🐼🥀

30 April 2020

Anyway Who Cares? [SLOW UPDATE]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum