Bab I || NOT ENOUGH

340 39 28
                                    

Pernahkah kau rasakan berat seribu liter air menekan dadamu? Pernahkah kau merasakannya menghantam saluran pernafasanmu, kemudian kau berusaha sekuat tenaga mengeluarkan udara dari paru-paru? Pernahkah kau merasakan hidupmu tergelincir keluar dari genggaman melalui jari-jarimu layaknya pasir, tanpa ada daya untuk menghentikannya?

Karena seperti itulah rasanya menjadi diriku.

"Daniel-ssi! Daniel-ssi! Ada komentar tentang perpisahanmu baru-baru ini dengan Jihyo?" Seorang reporter seiring kilat cahaya terang dari kamera melintas di depan wajahku.

"Daniel-ssi! Apa pendapatmu tentang skandal Royale Studios?" "Daniel-ssi! Apakah kamu berencana untuk merilis single baru pada akhir bulan ini?"

Aku berjalan dengan sedikit menunduk di belakang bodyguard bawaan agensi, mencoba menerobos kerubutan para wartawan, menjaga wajahku tetap datar bahkan ketika lampu kamera tanpa henti berkilatan di sekitarku. Tak satupun dari pertanyaan mereka yang kujawab. Berbahaya melakukannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan manajerku. Media cenderung memutarbalikkan kata-kataku agar sesuai dengan agenda mereka sendiri.

"Daniel-ssi! Apakah kamu masih mencintai Jihyo?" Seorang reporter lagi melontarkan pertanyaan ketika supirku membuka pintu masuk berbahan kaca menuju agensi dan mengantarku masuk. Begitu pintu kembali tertutup, suara reporter tadi pun teredam, raut wajahnya menunjukkan keputusasaan.

Aku merasa lucu bahwa begitu banyak orang berpikir hubunganku dengan idol perempuan yang juga pemimpin grupnya itu nyata. Semua itu hanyalah sebentuk kepalsuan dangkal. Tidak lebih dari kontrak yang dibuat oleh agensi demi publisitas semata.

Sambil menghela nafas kusapukan jemariku ke rambut. Aku berjalan ke arah wanita mungil berambut pendek di meja depan dan memberinya senyum pemenang penghargaan. "Maukah kamu menunjukkan arah ke kantor agensiku?"

Dia mendongak dari kesibukannya di depan komputer dan dengan tersipu malu, menjawab "Tentu saja, Tuan Kang. Studio Tiga."

"Terima kasih," kataku sebelum berjalan menyusuri lorong samping. Melirik ke salah satu jam di dinding, seketika sadar bahwa aku sudah terlambat sekitar sepuluh menit. Manajerku sepertinya takkan menyukai hal ini.

Ketika kudorong terbuka pintu Studio Tiga, kedatanganku disambut oleh ketukan kaki yang tak sabaran, yang datangnya tak lain dan tak bukan dari manajerku sendiri.

"Kau tahu, kan, kalau kita sudah membayar untuk tempat ini selama 1 jam, Daniel-ssi?" pria itu memelototiku ketika aku melangkah ke bilik rekaman.

"Ya, cukup lucu," kataku ketika aku mengenakan sepasang headphone dan menyesuaikan mikrofon di depanku dengan ketinggian yang tepat. "Mengingat kami baru saja terjebak kemacetan di dekat Cheongdamdong."

"Geurae," dia tidak terdengar terkesan ketika dia menutup pintu dan mulai berbicara dengan para penata suara.

Aku memperhatikan produser menyesuaikan slide pada papan mixer sebelum melihat ke arahku dan menekan tombol.

"Siap untuk memulai, Tuan Kang?" suaranya terdengar melalui headphone saya.

Kusesuaikan headphone-ku supaya sedikit lebih nyaman sebelum memberinya acungan jempol. Dia membalas gestur itu sebelum menekan tombol lain, membangkitkan musik sintetis yang cringeworthy. Sesuatu yang tidak akan kuberikan untuk gitarku dan beberapa jam kesendirian.

Kuambil napas dalam-dalam, ku tutup mataku dan mulailah aku bernyanyi.

Sejujurnya, aku sangat membenci lagu itu. Itu ditulis untukku, bukan olehku, dan itu hanya terasa ... palsu.

"Girl, you make my heartbeat, Everytime you move your body.

Sway to the rhythm and take my hand. Babe, I'll be your forever man."

Musik berhenti tiba-tiba dan aku mengangkat alis heran melihat melalui kaca. Manajerku mencondongkan tubuh ke depan dan menekan tombol supaya aku bisa mendengarnya.

"Tidak cukup hanya menyanyikannya, Daniel-ssi. Aku butuh emosi."

"Tapi aku tidak memiliki hubungan emosional dengan lagu ini."

"Kalau begitu buat satu," katanya, turun dari interkom dan memberi isyarat kepada produser untuk memulai musik lagi.

"Girl, you make my heart beat, Everytime you move your body.

Sway to the rhythm and take my hand-"

Musik berhenti lagi. "Lebih dari itu. Lebih banyak lagi."

"Girl, you make my heart beat, Everytime you move your body-"

"Ini tidak akan berhasil," katanya, tangannya bertengger di dagunya.

Aku menyipitkan mata ke arahnya sambil mengatur headphone. "Bukankah itu tugas produser untuk mengkritik suara saya?"

Mendengar hal ini, produser mencondongkan tubuh ke depan dan berkata, "Saya setuju dengan manajer Anda. Anda perlu lebih banyak emosi."

Melipat tangan di dada, aku katakan kepada mereka, "Jika Anda sekalian ingin saya memiliki hubungan emosional dengan sebuah lagu, maka Anda tidak bisa begitu saja menyerahkan lirik pada saya lewat selembar kertas. Saya harus terlibat."

"Yah, jangan ragu untuk menulis sesuatu," jawab manajer saya, "tetapi jika kamu tidak bisa memberikanku lagu dalam dua minggu ke depan, maka kamu harus benar-benar tahu cara memasukkan emosi ke dalam lagu ini."

Sembari melepas headphone, aku berjalan keluar dari bilik dan menuju pintu keluar. "Pasti," kataku saat aku berjalan keluar.

"Jangan lupa pemotretanmu jam lima!" dia memanggilku. "Ya, ya," aku melambaikan tangan ke atas kepalaku sambil tangan satunya aku mengirim sms ke supirku. Aku harus bekerja.

Ah ya, aku benar-benar paham akan hal itu.






A/N:

Hai, hai!


Aku nambah "utang" cerita baru nih. 

Tokoh utama tetep Ongniel dong ya....

Ini karya terjemahan dan adaptasi sana-sini dari karya berjudul sama oleh @OminouslyAnonymous. Jadi karakter utama aslinya bukan Ongniel ya, cerita asli ditulis dalam bahasa Inggris jadi lirik-lirik yang tercantum di ff ini juga murni dari dia. 


btw yang pernah liat karyaku pasti tau kalo aku cuma bisa bikin oneshot/drabble. Nah kali ini aku mau nyoba yang berbab-bab, meski terjemahan.

Soalnya mau jabarin plot sendiri aku nggak ada banyak waktu buat diriku sendiri.....

Jadi, tertarik lanjut? 

Atau enggak?

Draf asli udah ada, tinggal terjemahin sih...hehe

Makanya kalo pada pengen lanjut, inshaAllah aku bisa fast update.

Udah ah, sekian dulu bacotan saya.

[TERJEMAHAN+REMAKE] GRAVITYWhere stories live. Discover now