Penjelasan dari Tsukasa

858 76 229
                                    

[Tsukasa POV]

Amane terus mengegam tangan ku sepanjang jalan. Banyak pandangan mata mengarah ke arah kami. Ralat kearah ku saja. Mungkin karena ada beberapa luka di wajah ku yang sangat keliatan ini.

Bahkan aku bisa mendengar suara orang-orang yang berbisik itu.

"Itu si kembar Yugi kan?"

"Eh liat kalo tidak salah itu Tsukasa Kun kan? Kenapa mukanya penuh luka lebam."

"Apa si kembar abis berkelahi?"

'Sepertinya besok aku bakal jadi bahan gosip disekolah. Dan kenapa mulut manusia itu gampang sekali ghibah' gerutu batin ku.

Aku melirik kearah Amane yang berjalan cepat sambil menarik tangan ku. Wajahnya terlihat kesal sekaligus khawatir. Aku yakin Amane kesal dengan omongan orang-orang itu. Ugh aku ga suka wajah Amane yang kusut kaya keset wellcome sekolah itu.

Sesampainya di apartemen. Amane langsung menarik ku masuk kedalam.

"Kamu duduk disini. Jangan kemana-mana" Perintahnya langsung pergi kearah dapur.

Aku pun menunggu Amane sambil berpikir bagaimana caranya menjelaskan kejadian tadi. Memang sih aku agak berlebihan.

Tak lama Amane datang sambil membawa kotak obat lalu duduk didekat ku. Dia mengeluarkan kapas dan juga antiseptik. Aku ga suka kedua barang itu.

"A-anu Amane-"

"Diam" Ucapnya memotong ku.

Amane langsung menarik tangan ku. Tangan ku terlihat beberapa luka gores parahnya aku ga sadar luka itu sampai mengeluarkan darah. Apa kuku senpai tadi tidak pernah di potong. Idiw joroknya.

Amane dengan perlahan mengobati luka luka ku. Yang menurut ku tidak terasa perih.

"Pelan-pelan Amane, sakit." Ucap ku berpura-pura.

"Aku yakin kamu lagi drama Tsukasa. Luka seperti ini mana mungkin bikin kamu kesakitan." sahutnya datar.

"Sasugah Amane." Kata ku sambil terkekeh geli.

Dari dalam tas Amane terlihat Mokke yang keluar. Langsung saja aku mengambil Mokke itu. Membuat Amane mengomel.

"Tsukasa diam dulu." Omelnya.

"Aree. Kenapa Mokke ada didalam tas Amane?" Tanya ku tidak menghiraukan omelan nya. Sambil mengambil permen dari saku ku.

Avv Mokke lucu sekali saat memakan permen dari ku.

"Sepertinya kebawa oleh ku saat mencari mu tadi." Terangnya sambil membuka plaster dan menempelkannya didahi dengan keras. .

"Aduh, pelan pelan dong Amane." Keluh ku sambil cemberut.

"Dari pada kamu drama kesakitan. Lebih baik kamu ceritakan pada ku kejadian tadi." Kata Amane.

"Ehhh malas ah ceritain bikin kesal aku aja." Keluh ku.

"Ceritakan!" Amane langsung saja menekan plaster dengan kuat diluka ku.

"Ittai! Iya iya aku ceritakan." Ucap ku nyerah.

"Sebenarnya aku sudah tau sejak kemarin. Aku kira cuma insting ku saja yang ga bener. Ternyata setelah Tsuchigomori sensei memberitahu ku saat pagi tadi aku mempercayai insting ku..."

----

Setelah peringatan dari Tsuchigomori sensei. Sepanjang pelajaran aku hanya berbicara seperlunya. Aku menyadari bahwa teman sekelas ku merasa aneh dengan sikap ku sekarang. Biasanya kan aku selalu heboh sampai guru yang mengajar pun pusing liatnya.

Another World : Hanako kun FanfictWhere stories live. Discover now