Shesil - 5

149 4 0
                                    

"Hai, sendirian aja, bos kamu mana?"

"Ada tuh di dalem"

Pria itu tampak menahan senyum mengamati Shesil yang menjawabnya tanpa memalingkan sedikit pun pandangannya dari laptop. Hingga akhirnya Shesil merasa dirinya diperhatikan secara berlebihan.

"Ngapain masih di sini? Bu Bos ada di dalem"

"Coba panggilin"

"Yelaah..... " keluh Shesil lalu setengah berteriak dia berkata, "Sofi, panggilin Ibu donk, bilangin 'duren'nya dateng"

"Baik Mbak" jawab Sofi beranjak dari meja kasirnya.

"Serius banget, ngerjain apa sih? Segitunya kerja sampai roti bakarnya dicuekin jadi dingin kaku gitu"

"Lo mau? Makan aja" tetap dengan jarinya yang masih sibuk menari di atas keyboard.

"Haai Shesil darliiiiiing!!" suara riang yang akhirnya berhasil memalingkan wajahnya ke arah perempuan muda membawa box warna merah jambu dengan pita merah besar.

"Apaan tuh?"

"Ini bahan kebaya buat lo, yang harus lo pake di acara penikahan gue bulan depan. Lo masih punya waktu untuk ngejahitnya, terserah modelnya gimana, yang penting seragaman pakai bahan ini"

"Ini seriusan, gue baru ngenalin lo sama dia sebulan yang lalu lho?"

"Iya seriusan lah, gue dah yakin banget dia jodoh gue yang terbaik, yang mau nerima gue apa adanya, tulus sayang dan perhatian sama gue, dia baiik banget, bener apa yang dibilang si Bapak temen bokap lo itu. Mending lo minta dicariin jodoh aja sekalian sama dia, biar gak kelamaan ngejomblo, ntar jadi perawan tua lho"

Tiba-tiba si 'duren' keselek ketika menikmati roti bakarnya Shesil, "Ikhlas gak sih nih, duh jadi keselek" dan seketika dia main teguk air mineral milik Shesil.
Dan Shesil hanya bisa melotot gak percaya tapi langsung kembali menatap Reva.

"Lo gak jadiin dia hanya sebagai pelarian dari si cowok brengsek itu kan?"

"Ya enggaklah, gue dah move on. Lo kan pernah ngasih tau gue kata-kata di manaa gitu, 'tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan' nah gue yakin dia lah masa depan gue yang terbaik"

"Ya deehh.... selamat yaa yang udah move on, akhirnya bisa nafas lega gue... Gak perlu worry lagi lo bakalan kecantol sama cowok brengsek kayak gitu lagi. Semoga ini memang yang terbaik buat lo, lancar-lancar yaa semuanyaa...."

"Aamiin....  Oia ini cowok siapa? Pacar lo? Kok gue gak dikenalin?"

"Bukan, gue aja gak kenal"

"Lho gak kenal kok bisa duduk semeja bareng gitu. Eh, mas hati-hati mbak ini galak lho"

"Heehh berisik banget sih lo, gih sono mending lo pergi, udah ditungguin tuh sama calon suami lo" sergah Shesil sambil menunjuk ke luar jendela.

"Oh iyaaa, gue pergi dulu yaa, masih banyak yang harus disiapin"

"Iya gih buruan sono pergi, lebih cepet lebih baik"

"Dih ngusir, mentang mentang mau pacaran gak mau digangguin deh. Byeee Shesil sayaang..... jangan lupa kebayanya yaaaaa"

"Iyaaaa" sambil menggerakkan tangannya mengusir Reva.

"Heii,, sorry,, udah lama ya?"

"Well, si Bu Bos udah dateng, so gue balik duluan yaaa, mau ngejahitin kebaya...."

"Ehh jangan Sil, lo di sini aja." Sambil menahan Shesil yang hendak beranjak berdiri, "Sorry Bel, gue gak bisa dengerin curhatan lo hari ini, gue ada urusan mendadak nih, tuuh suami gue udah nunggu di depan"

"Santai aja, hari ini gue lagi gak pengen curhat kok, guee ke sini sengaja pengen ngobrol sama Mbak yang satu ini" sambil menunjuk Shesil dengan lirikan matanya.

"Lho kok jadi gue?"

"Nah kebetulan kalau gitu, Sil, gue titip café sama si 'duren' yang satu ini ya, tadi pagi gue dapet kabar dari kakak gue, katanya semalem ditemuin bayi baru lahir di belakang pos satpam, ya Allah tega banget yaa bayi gak berdosa gitu dibuang padahal banyak di luar sana yang begitu mendambakan bisa punya anak, kayak gue. Dan sekarang gue mau ke sana untuk ngurus surat-surat adopsi, akhirnyaaaa setelah 10 tahun menanti gue bisa punya anak, alhamdulillah Ya Allah..."

*****tamat*****

Pesen dari Shesil :
Jangan iri dengan kehidupan orang lain, karena kita gak tau apa yang Allah lebihkan atau kurangkan dari padanya, bersyukurlah selalu karena bersyukur bisa bikin kita auto-bahagia 🥰

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang