I am ready, but are you?

Start from the beginning
                                    

Makan siang yang kemarin kusantap sendirian kini kembali kunikmati bersama istriku. Memang agak sepi kalau makan sendirian. Walaupun Hermione tidak bicara tetapi ini lebih baik daripada hanya sendiri. Aku ini sangat menyedihkan, ya?

Makanan penutup yang tidak pernah kulihat sebelumnya dihidangkan di atas meja. Seperti puding tapi lebih banyak dihiasi krim dan rasa manisnya pas dengan seleraku. Apa ini ulah Pross atau salah satu Peri Rumah yang ingin merayakan kedatangan Hermione kembali ke manor ini?

"Enak?"

OHUUUOOKK!

Aku. Hampir. Tersedak.

Terbatuk-batuk kucoba menenangkan diri. Apa katanya tadi? Jangan bilang kalau...

Seolah mendengar isi kepalaku, Hermione berkata, "Aku membuatnya untukmu. Apa kau suka?"

Oh.

Oh...

Ini perangkap.

Aku ingin bersikap dingin dan berkata desert ini bukan seleraku tetapi mangkuk kecilku sudah bersih dilibas oleh diriku yang rakus. Tak bisa mengelak. Tch! Hermione sengaja menungguku selesai baru mengaku kalau itu buatannya!

"Well?" Ia memiringkan kepala dan tersenyum seolah tak tahu apa-apa.

Kutatap meja. Tak tahu bagaimana harus meresponnya. Aku mengutuk kerakusanku.

"Pansy mengajariku membuatnya. Awalnya aku khawatir desert ini tidak cocok dengan lidahmu. Tapi syukurlah," kata Hermione ceria, "aku senang kau menyukainya, suamiku."

"Kau salah paham," tukasku susah payah, berdiri dengan gerakan yang agak kasar, "aku hanya tidak ingin menyia-nyiakan makanan."

Tak ingin mendengarnya lagi, kulangkahkan kakiku pergi dengan agak tergesa-gesa. Bisa kurasakan senyum penuh kemenangan yang ia lempar di belakang kepalaku di sepanjang perjalanan ke pintu keluar.

Sial! Sial!

Bodohnya aku! Apa salahnya menahan diri, Draco! Lain kali kau makan sendiri saja di kamarmu! Dasar rakus!

Entah apa lagi yang akan dilakukan Hermione. Perasaanku benar-benar tidak enak.

Aku berdiam di ruang belajar dan membangun pertahanan yang tak bisa ditembus. Pross adalah panglimaku dan Freckle yang sejatinya bekerja di mansion di Jerman kupanggil sebagai penjaga pintuku. Pross menyampaikan mandat pada semua penghuni manor bahwa aku tidak boleh diganggu, apapun alasannya. Dan Freckle si Peri Rumah asing akan menghalau siapapun dengan muka kakek tua pemarah. Hermione yang tak pernah melihat Freckle pasti akan memilih mundur teratur dan memikirkan ulang rencananya-karena dia tidak tahu bagaimana mempengaruhi Freckle.

Inilah benteng pertahananku. Aku aman di dalamnya (dari Hermione).

Suasana cukup tenang sampai jam 3 sore, aku memutuskan untuk berendam air hangat lalu mengistirahatkan mata sejenak. Kubuka pintu dan kulihat koridor kosong, tidak ada siapapun kecuali Freckle. "Tidak ada yang datang, termasuk Nyonya," lapor Freckle. Kusuruh ia melanjutkan tugasnya untuk jaga-jaga seandainya Hermione mencoba mengendap masuk dan menyergapku saat aku kembali. Kutinggalkan Freckle, berjalan menuju kamarku di ujung lorong sambil merenggangkan badan.

Dan aku tertegun setelah memasuki kamar tidurku.

Sosok selain Peri Rumah ada di kamar ini. Dengan santainya melipat pakaianku yang berhamburan di ranjang dengan kedua tangannya. Menyadari kedatanganku, Hermione Malfoy menoleh dan tersenyum ringan, "Ah, pekerjaanmu sudah selesai?"

Aku seperti ikan yang terlontar ke tanah setelah iseng menguji kekuatan ekorku. Kedua mataku terbuka lebar dan mulutku megap-megap terbuka, tak tahu harus berkata apa.

Mencintai Istriku Sepenuh HatiWhere stories live. Discover now