(6) Sebuah Kebenaran?

4K 520 28
                                    

Hermione mendapatkan patronous dari Ron. Mereka telah menemukan di mana Malfoy berada. Di sebuah rumah Muggle yang merupakan rumah Profesor Snape.

Harry, Ron dan beberapa Auror mungkin sudah berada di kawasan itu. Mereka menunggu kedarangan Hermione untuk langsung menyergap Malfoy.

Hermione memakai mantel kulitnya dan langsung berapparate dari kamarnya ke Spinner's End.

《◇◇◇》

Hermione muncul di sebuah gang sempit. Harry, Ron dan yang lainnya sudah berada di sana.

Mereka berjalan dengan mengendap ke sebuah rumah. Auror membuat mantra penolak muggle, agar para muggle itu tidak bisa melihat mereka.

Ron menepuk bahu Hermione meyakinkan. "Kau bosnya."

Hermione berdiri di depan pintu. Ia melambaikan tongkatnya dan mengirimkan mantra penghancur yang kuat ke arah lintu.

Suara ledakan berbunyi cukup keras. Ia berlari menuju ke dalam rumah.

《◇◇◇》

Draco sedang menggendong anaknya ke sana kemari karena terus menangis. Ia sudah menggantikan popok, memberinya susu dan sudah menimangnya sedari tadi. Tapi tangis bayi itu belum juga berhenti.

Draco merasa panik, ia tidak tahu apa yang salah. Ia bingung dan akhirnya memilih terus menimang anaknya yang menangis kencang.

"Shh... What's going on, dear? It's okay, It's okay. Daddy's here." Draco terus mengusap lembut tepi badan mungil itu memberikan ketenangan.

"Apa yang salah, nak?" Tanya Draco putus asa. "Apa kamu merasakan ses-"

BLAM!

Suara ledakan mengejutkan Draco. Ia panik. Dengan terpaksa ia memberikan mantar Mufliato pada anaknya agar tak terdengar suara tangis kencangnya.

Suara derap langkah semakin membuatnya panik. Ia berjalan keluar kamar dan bersembunyi di balik pintu ruangan makan yang sempit.

Ia tidak bisa berapparete karena sepertinya pamannya Severus memberikan mantra anti Apparete di rumah ini. Dan dengan kondisi kelaparan, letih seperti ini, Draco tidak mampu melakukan mantra Apparate yang harus memakai energi cukup banyak.

Ia terus bersandar rapat di dinding sembari memeluk anaknya erat-erat.

"Cari di setiap ruangan. Perapian menyala, pasti dia ada di sini." Ia mendengar suara Potter yang memerintah.

Ia tidak yakin bisa bertarung mengingat kondisinya. Membawa bayi, kelaparan, letih dan sihir wandless yang lemah. Hanya butuh beberapa detik untuk menjatuhkannya.

Ia membawa anaknya ke lengan sebelag kiri. Lalu ia membuat beberapa batu di telapak tanganya dengan sihir.

Sepertinya orang-orang itu tengah berada di kamarnya dan gudang.

Draco membuat mantra ilusi pada dirinya sendiri agar tidak terlihat. Ia berjalan keluar dan melempar batu ke arah kamar mandi.

Bunyi batu yang menghantam lantai membuat orang-orang itu berlari ke arah kamar mandi.

Letak kamar mandi berada di dapur, hanya saja posisinya bersebrangan dengan pintu tempat Draco bersembunyi.

DRAMIONE : DON'T HURT MY DEATH EATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang