Sultan vs Raden ( hwang yunseong x you x koo jungmoo )

t u j u h b e l a s

A/n : halooooooo siapa neh yang nunggu? SIDER? jangan laaah mari belajar apresiasi =)

Komen yang banyak gaisss biar awtor semangat dan enerjik kaya lagunya break the rules cravity =)

Pagi - pagi y/n sudah uring - uringan kala mendapat kabar bahwa Yunseong dan Jungmoo jadi donatur di kegiatan himpunannya. Tidak salah lagi Jaemin dan Minhee yang jadi dalang. Untungnya hari ini dosen - dosen di jurusan juga sedang rapat, jadi di kelas mahasiswa bisa bebas.

"Heh! Ga gitu juga anjir Minhee! Jaemin!" Tukas y/n emosi.

"Ya cuy, tau lah ini acara dadakan banget kan diminta jurusan? Sementara dana kita kurang? Apa salahnya gitu kita minta bantuan teman?" Jelas Jaemin.

"Bukan minta bantuan lu mah namanya! Meres!" Tukas y/n lagi.

"Mana lah! Gue mau ketemu Kak Yeonjun pokoknya! Kok dia ngasih izin sih." Sungut y/n yang dengan barbarnya berdiri dari kursi dan bersegera keluar kelas. Dampaknya tupperware pink bergambar jerapah Daehwi jadi korban, jatuh tersenggol waktu y/n lewat.

Untungnya angkatan Yeonjun belum ada kelas, y/n bisa leluasa mengobrol dengan sang ketua himpunan.

"Kak maaf aku mau bicara."

Yeonjun mengangkat alisnya tanda heran, "Oh boleh boleh, kenapa?"

Sebelumnya y/n dan Yeonjun bicara di balkon sekre mereka. Situasi pun lumayan aman karena mahasiswa lain asik di kantin.

"Soal Yunseong sama Jungmoo yang jadi donatur acara kita."

"Ooh itu, merekanya yang mengajukan. Saya sudah menolak tapi mereka maksa." Jelas Yeonjun.

"Maksa gimana?"

Yeonjun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, terlihat ragu untuk bicara. Namun akhirnya ia mengatakannya juga, "Yunseong sempet ngancem gabakal dikasih ijin sama kampus hehe walaupun katanya bercanda tapi mukanya ga nunjukkin dia bercanda. Makanya saya heran y/n sama Yunseong, dia lempeng banget ya. Eh maaf ga maksud-"

"Iya emang gitu Kak dia tuh, jadi lanjut." Potong y/n penasaran.

"Lalu kalau Jungmoo sih, dia bilangnya 'ga baik loh menolak pemberian orang' terus katanya memang gaada urusannya sama kamu kok y/n." Jelas Yeonjun lagi. "Dia bilang disuruh keluarva gatau tardisi keluarga gatau apalah itu, keramat keramat gitu bilangnya, saya jadi takut."

Y/n hanya bisa memasang wajah cengo saat mensengar Yeonjun takut kata keramat. Tapi tak lama dari itu y/n kembali teringat sengan intinya.

"Bukan soal itu kak, tapi gimana anak jurusannya atau jurusan lain. Takutnya kabar ini nyebar dan reputasi himpunan kita sendiri yang jadi korbannya, karena keliatan kaya gapunya dana kok maksain bikin acara , dan sebagainya."

"Oh itu, kalau itu sih tenang. Udah ada suratnya kok, dokumennya. Dan mereka donasi bukan sebagai mahasiswa, tapi sebagai orang lain." Jelas Yeonjun.

Yah mau bagaimana lagi, y/n tak punya hak lebih lagi. Lagipula y/n tidak menjadi panitia di acara itu. Tapi Yunseong dan Jungmoo malah jadi donatur. Usut punya usut, memang akal - akalan si duo kembar. Keduanya kerjasama untuk menghasut si sultan dan raden untuk donasi, alih - alih mencari citra baik di depan y/n. Namun realitanya y/n tidak suka.

Memang, Yunseong dan Jungmoo itu jangan diragukan lagi. Minhee pernah cerita pada y/n, kalau Jungmoo pernah jadi ketua pelaksana acara di himpunannya, dan katanya jadi acara paling sukses. Tau kenapa alasannya?