"Ahahaha, aku memang jarang bercanda, tapi setidaknya tertawalah sendikit saja. Ini menyakiti perasaanku, Pangeran." keluhnya main-main.

"Ahh, saya sudah yakin kalau anda sedang bercanda tadi. Tapi mungkin karena ekspresi anda yang tidak punya kesan main-main itu membuat saya hampir berpikir yang—"

"Ahahaha, wajahku memang tidak bisa berekspresi. Lihat! Senyumku bahkan tidak mengenakkan sama sekali, masam." sela Yibo sambil menunjukkan senyum datar andalannya yang mana justru membuat Taehyung menahan senyum sebab muka Yibo terkesan lucu dengan senyum yang terkesan dipaksa itu.

"Anda harus sering-sering tersenyum, Pangeran," kata Taehyung.

"Aku akan tersenyum kalau kau bisa tersenyum."

"Aku akan coba,"

"Tetapi jangan senyum yang seperti tadi...seperti ini!" Taehyung menunjukkan senyum indahnya dihadapan Yibo, sayang indah hingga Yibo lupa cara untuk berkedip.

"Aku ingin tersenyum seperti itu, tapi harus bersamamu terlebih dahulu untuk aku bisa tersenyum sebaik itu."

"Cobalah tersenyum seperti itu!"

"Kalau begitu ajari aku untuk tersenyum seperti yang kau minta, terus ... terus ajari aku!"


●●●

Keesokan harinya di Silla.

"Yang Mulia, apakah yang mulia tidak ingat bahwa Jihoon adalah darah daging seperti ini?! Jihoon masih terlalu kecil untuk tinggal dipengasingan!" bentak Jimin yang tiba -tiba saja menerobos masuk kedalam kamar Jungkook yang padahal pemiliknya baru selesai mandi dengan tubuh bagian atas yang masih telanjang.

Jungkook terlihat tak memperdulikan komplain yang dilontarkan Jimin, ia justru menyibukkan diri dengan memakai baju kebesarannya untuk persiapan melakukan pertemuan membahas beberapa urusan Kerajaan.





"Yang Mulia—"

"Bahkan Younghoon tinggal dipengasingan sejak ia baru lahir, Pangeran Jimin. Jangan mendramatisir keadaan!" sela Jungkook.

"Ini berbeda! Younghoon dijaga oleh Ta- Pangeran Taehyung, sedangkan Jihoon? Dia akan sendirian di Pengasingan! Younghoon di asingkan karena apa? Karena dia berbeda dari yang lainnya! Dia dianggap   kutukan karena dia tidak bisa seperti yang lainnya! Sedangkan Jihoon? Putraku sempurna! Hanya karena ia mengerjai anak seorang pelayan, apakah ia harus dijatuhi hukuman layaknya seorang pembunuh atau seorang yang telah dikutuk seperti Younghoon?!"

Tangan Jungkook berhenti bergerak setelah mendengarkan seluruh ucapan Jimin. Entah kenapa hatinya merasa sakit, ia tidak suka perkataan tak mengenakkan itu ditujukan kepada Younghoon, sang Putra.

"Jihoon ku akan sendirian di pengasingan—"

"Pangeran Park Jimin. Aku ingin mengingatkanmu beberapa hal, dengarkan perkataanku dan jangan kau berani memotongnya!" sela Jungkook dengan suara dominannya yang mana itu membuat Jimin diam seketika dengan perubahan intonasi suara Jungkook kali ini.
"Pertama, kutukan yang kau sebut tadi adalah Putraku. Putraku. Kedua, Jihoon bukan hanya mengerjai, tetapi kesalahan yang dilakukan Putramu sudah ada pada tahap memanipulasi keadaan! Kau bahkan tidak menyadari ada sifat iri sampai pada tahap seperti itu pada Putramu diusia sekecil itu. Jika kau tak mampu mendidiknya cara menjadi bangsawan yang sebenarnya, maka aku yang akan mengambil alih tugasmu. Lagipula aku ayahnya yang lain bukan? Dia anakku, aku berhak mendidiknya seperti cara Kerajaan Silla."

"T-tapi, Yang Mulia —"

"Atau kau punya cara lain untuk mendidiknya sendiri itu juga tidak masalah, kau bisa ikut bersamanya, mendidiknya di pengasingan sampai ia benar -benar sudah layak kembali ke Silla. Dengan begitu dia tidak akan sendirian seperti yang kau bilang tadi. Jadi adil, Younghoon ditemani Taehyung sedangkan Jihoon ditemani oleh dirimu. Bagaimana?"

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jun 11, 2020 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

You Don't Understand My Heart Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum