Selesai bertemu dengan teman-teman aku memutuskan untuk segera pulang karena memang hari semakin sore.
"Assalamualaikum." Ucapku saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam."
"Nit mamah mana?" Tanya ku pada si bungsu yang saat ini tengah berada di ruang keluarga sedang menonton tv lengkap dengan Snack di tanganya.
"Mamah tadi ke rumah nenek.nenek sakit"
"Loh?Nenek mana?"
"Emang nenek ada berapa ka?"
"Maksud kamu mamah ke Bogor?ko ga bilang sama kaka.lagian kamu ko ga ikut.Emang nenek sakit apa?"
"Nanya nya satu-satu dong ka aku jadi pusing jawabnya.Nih kata bunda aku nanti nyusul ke bogor nya sama Kaka aja.Soalnya mamah berangkat nya buru-buru."
"Tumben kamu ditinggal."
"Tadi aku lagi tidur siang.mamah mau bangunin katanya ga tega terus ninggalin surat deh di kamar aku."
"Coba liat surat nya."
"Bentar aku ambil."
Beberapa menit kemudian Nita datang dari kamar nya menenteng sebuah surat di tangan kanannya.
Nita sayang,Mamah ke rumah nenek dulu ya di Bogor.nenek saat ini lagi sakit nak,mamah mau ajak kamu tapi kamu lagi tidur nyenyak mamah ga tega kalo sampe ngebangunin.Kaka kamu juga udah mamah telfon sms tapi ga bales-bales dan nomor nya ga aktif.Nanti kalo ka Tiara udah pulang kamu langsung nyusul ke Bogor ya.Kalo ga berani naik motor naik kereta aja.
*Mamah.
Begitu isi surat dari mamah.Tanpa menunggu lama segera ku ambil ponsel yang sedari tadi aku simpan di tas tanpa sedikitpun berniat memainkannya.
Saat ku aktifkan terpampang 12 panggilan tak terjawab dari mamah.dan beberapa pesan masuk.
Ka.Kamu dimana?
Mau pulang kapan.
Ka.Ko ga dibales?Mamah mau ke Bogor.Nenek sakit disana gaada yang ngurusin
Tiara.Bales dong,Kebiasaan deh suka matiin hp.
Mutiara yaallah nak.
Yaudah mamah berangkat duluan ya.Kamu nanti nyusul sama Nita,Dia lagi tidur di kamar mamah ga tega bangunin nya.
Kalian kalo mau kesini kabarin mamah dulu.
Begitulah beberapa pesan dari mamah.Duuh bodohnya aku kenapa harus lupa ngaktifin handphone coba.
" Gimana ka?"
"Apanya?"
"Kapan mau ke bogor"
"Ga tau."
"Ko gatau.aku pengen nyusul mamah"
"Iya nanti.Kaka mau istirahat dulu cape."
"Kaa.. Aku pengen nyusul mamah..Hikss."
"Loh ko nangis " Nita adik ku satu-satunya.Dia bungsu dan aku sulung.Meskipun umurnya sudah 10 tahun tetap saja sifat manja nya tidak berubah.
"Iya.iya ayok."
"Sekarang ka?"
"Iya."
"Yeeee..ketemu nenek,yeye ketemu nenek.".
Loh bukanya tadi menangis? Mengapa sekarang terlihat begitu bahagia?Bahkan ia saat ini tengah berjalan sambil sedikit berjingkrak-jingkrak.
Setelah selesai mandi dan bersiap aku dan Nita segera bergegas menuju stasiun.Ya aku memutuskan untuk naik kereta, Karena sangat tidak memungkinkan kalau harus pakai motor.
" Ka."
"Apa."
"Pengen pipis."
"Ko bisa?"
"Ko bisa apanya si ka.Namanya juga kebelet pipis."
"Eh iya ya.Yaudah yu cari toilet umum dulu."
Aku segera menemani Nita mencari toilet umum di sekitar sini.Bahaya kan kalo sampe dia ngompol di sini.Urusanya bisa ribet dan mau di taro di mana muka ku ini.hingga akhirnya setelah beberapa menit mencari kami berhasil menemukan nya.
" Ka.Tungguin di luar ya."
"Iya.Jangan lama-lama ya."
"Siap komandan."
🌺🌺🌺🌺
Setelah Nita menyelesaikan keperluannya di kamar mandi.kita segera kembali menunggu di tempat tunggu. Sampai tak lama kemudian kereta yang akan kita naiki tiba di depan mata.
Saat masuk ke dalam kereta, Lihatlah betapa apes nya diriku. Ternyata semua kursi yang di sediakan di dalam kereta sudah penuh terisi.Hanya tersisa beberapa pegangan di atas guna berpegangan bagi yang tidak kebagian tempat duduk.
Jujur aku tak masalah jika harus berdiri.Tapi Nita?Kasian dia pasti pegal.
" Dek.Mari duduk." Terlihat seorang pria muda ber awakan tinggi bangkit dari duduknya dan memanggil Nita.Hah?Tunggu,Nita? Alhamdulillah ya Allah akhirnya kau kirim kan orang baik untuk adik ku.
Tapi Nita tak langsung duduk di kursi itu.Ia kemudian menatap ku seakan meminta persetujuan.Aku menganggukan wajah ku dan tersenyum.ia membalas senyuman ku.
"Makasih ya.mas"
"Loh teteh..."
YOU ARE READING
Semua Karena Takdir_Nya
SpiritualBukankah Allah telah banyak memberitahu kan kepada manusia bahwa berharap selain padanya hanya menghasilkan kekecewaan?Lantas mengapa masih banyak manusia yang menggantungkan harapan pada manusia lain?
