04

41 17 13
                                    

Author POV

"Beeepp... beeepp..."

Jam weker yang terletak di kamar Anna berbunyi

"berisik..." gumam ana sembari mematikan alarm kepunyaannya itu

"hari apa sih ni?" lanjutnya

lalu ia sedikit membuka kelopak matanya, dan melihat kalender yang letaknya tak jauh dari wekernya

"hmm, hari kamis ya? dosen hari ini izin, lanjut tidur ae dah" ujarnya kepada dirinya sendiri

ia memposisikan tubuhnya se nyaman mungkin, dan mulai terlelap lagi

Mungkin Menurut Anna, suara weker nya adalah suara paling berisik sedunia, tapi siapa sangka? hari ini ada yang lebih berisik dari weker yang ia benci itu

"Tok... tok... tok..."

"Anne! Anne!, open ur door, sugar!" teriak seseorang dari balik pintu kamar Anna

"Yatuhan, cobaan apa lagi kali ini?" eluhnya pada dirinya sendiri

Anna beranjak dari kasur kesayangannya itu, dan membuka pintu kamarnya dengan malas

"Congratulation, sugar!" ujar seseorang di balik pintu, yang tak lain adalah Ansley pacar kakaknya

"Kak Ansley? kapan kakak datang?" tanya Anna bingung

"Tadi malam, tapi kamu sudah tidur, jadi kamu ga tau" jelas Ansley

"Oohh" ujar Anna sembari menganggukkan kepalanya

"Btw, kakak bilang selamat untuk apa?" tambah Anna

"Penerbit akan membukukan novelmu" jelas Ansley

"Benarkah?" tanya Anna meyakinkan dirinya sendiri

"Iya!" jawab Ansley dengan semangat

Anna yang baru saja bangun dari tidur cantiknya itu tidak merasakan adanya rasa kantuk disekitarnya

Karena, Anna merasa senang, ia memutuskan untuk membuat masakan semua orang yang ada di rumah untuk sarapan dan makan malam

***

Author POV

06:30 AM
-In the Kitchen-

"Tumben bangun pagi, masak lagi" celetuk seseorang di sebelah Anna, yup Zion

"Tinggal makan aja cerewet, padahal aku sudah berbaik hati loh" jawab Anna lembut

"Dih, ngapa lu tiba-tiba jadi jinak" ujar Zion sembari mencomot cemilan yang di buat Anna

"Bisa ga jan comot makanan seenak jidat? kasian yang lain ga dapet makan, inget ya! disini ada 7 orang" jelas Anna dengan nada santuy

"Lah Kok 7? sapa aja emang?" tanya Zion bingung

"Aku, Kak Austin, Kak Ansley, Nick, Edwin, Brandon, Maggie" jelas Anna

"Lah? gue ga diitung nih? lupa lu?" tanya Zion meyakinkan Anna

"Loh, kamu kan setan bukan orang" jawab Anna sembari tersenyum

"Ah, rese lu!" timpal Zion sembari menoyor Anna

"Lah tumben ga noyor balik?" tanya Zion

"Kan aku dah bilang, aku sedang berbaik hati" jelas Anna lagi

"Weird" gumam Zion, sembari berkumpul bersama yang lainnya di ruang tengah

***

"Woy, si Anne kenapa si?" tanya Zion kepada teman-temannya

"Novelnya di terbitin sama penerbit" jelas Edwin

"Widih, makin mantep aja dia" timpal Brandon

"Yaiyalah, adek kesayangan gue" ujar Austin membanggakan Anna

"Weh Nick, lu kok ga respon apa apa si?" tanya Zion geram

"Iya nih, malah main hape terus" timpal Ansley

"Maaf deh maaf, lagi ribet nih" jawab Nick

"Duh, kalian jan bikin suasana jadi keruh, deh. Mending kita ke ruang makan, barang kali dah jadi" ujar Austin mencairkan suasana

"Gaskan deh!, masakan Anne tuh enak loh!" kata Edwin

"Oh really?" tanya Maggie

"Yup" jawab Edwin dan Brandon

***

Makanan telah siap, dan tertata rapi di atas meja makan

"Waduh, mantep nih!" celetuk Maggie sembari menggosokkan tangannya

"It's look delicious, Anne" ujar Ansley

"Ah, kalian melebih-lebihkan, aku kan cuma masak makanan yang gampang" jawab Anna

"Selamat ya gendut" celetuk Zion dari belakang Anna

"Hah?" tanya Anna bingung

"hah heh hah heh, ntu novel lu dah terbit!" jelas Zion

"oh tengkis kribo" ujar Anna

"Bedain ya plis" timpal Zion kesal

"Congrate Anne!" kata Edwin

"thank u, ed" jawab Anna

Semua orang mengucapkan selamat kepada Anna, tapi tidak dengan Nick, ia masih saja sibuk dengan ponselnya

"Nick, makanan sudah siap. Sebaiknya kamu makan dulu" kata Anna dengan halus

"Ya, nanti ya aku masih ada urusan" ujar Nick

"Aku pergi dulu ya, semuanya" pamit Nick lalu pergi meninggalkan rumah Austin

Anna yang frustasi pun mencoba berpikir positif dan duduk di kursinya

"Umm, guys?" kata Anna

"Ya?" jawab semua yang ada di ruangan tersebut

"Makananku enak?" tanya Anna

"Pasti dong!, masakanmu kan selalu enak" jelas Edwin sembari tersenyum manis

"Rasanya diluar dari ekspetasi ku" kata Brandon

"Ngga ena?" tanya Anna

"Lebih enak" jawab Brandon dan Maggie bersamaan

"Tapi keknya, pernah ngerasain makanan ini deh" celetuk Zion

"Yaiyalah, orang tadi sebelum semua makan kamu udah comot masakanku" kata Anne sembari memutar bola matanya.

"Kenapa wajahmu masih terlihat cemas, Anne? sudah jelas bukan bahwa semua menyukai masakanmu" ujar Austin

"Terkecuali Nick" jawab Anna

"Tidak-tidak, kau mungkin salah paham. Nick pasti menyukai ini, tetapi ia hanya sedang sibuk" ujar Ansley menyemangati Anna

"Tapi kalian tidak sesibuk itu, kan?" ujar Anna

"Tapi—" kata Ansley

"Sudah, sudah cukup membela Tuan Mara" sela Anna, lalu meninggalkan ruang makan




.
.
.
.
Tbc:>

mon maav gan, agak lama up bcs makalah ku belom selesai😭
btw chapter ini ga terlalu penting sih awowkowkwoeek
stay tune aja, next chapt insyaallah mulai seru²nya

On My Way - PRETTYMUCH Where stories live. Discover now