twenty

467 53 2
                                    

Setelah sepuluh hari bersembang di luar rumah, akhirnya halmeoni dan harabeoji mengajak mereka masuk ke dalam rumah yang sungguh antik itu.

" Wahh, daebakk ! " Dahyun melopong sebaik sahaja kakinya menyentuh lantai rumah itu.

" Antik betul rumah harabeoji ni eh ? " kata Jungkook.

Harabeoji tersenyum bangga. Sempat lagi dia kasi tunjuk otot tulang dia depan cucu-cucu dia.

Puan Kim dan Encik Kim awal-awal lagi sudah naik ke tingkat atas iaitu ke bilik beradu mereka.

" Macam tuan dia jugakk " kata Jungkook dan Taehyung serentak membuatkan senyuman harabeoji mati.

" Hm. Bertuah punya budak "

Taehyung dan Jungkook ketawa mengekek di sudut dinding.

" Rumah ni takde tingkat atas ke ? " Jihyo membebel sendirian. Tanpa disedari halmeoni sedang berdiri di sebelahnya.

" Ada. Kamu je yang tak nampak " jawab halmeoni membuatkan Jihyo terkejut bagai nak rak. " Er, sejak bila halmeoni ada kat sebelah saya ni ? "

Halmeoni memandang Jihyo dengan hujung matanya. " Jangan fikir orang tua-tua tak peka "

Jihyo tersenyum tawar. " Apa halmeoni cakap ni ? "

Halmeoni mengabaikan soalan Jihyo. Jihyo terdiam terkedu terkaku tidak terkata. Oh angin, kau kirimkan kalimah kasihku ~

" Nayeon, Jin, Namjoon dan Yoongi boleh tidur kat tingkat atas " arah halmeoni. Mereka tersenyum lebar.

" AAA BILIK KESAYANGANKUU " Mereka berlari naik ke atas meninggalkan mereka yang masih berbaki di situ.

" Takpe, kita pun ada bilik jugak " sampuk Tzuyu setelah sekian lama tidak bercakap . #prayfortzuyu

Halmeoni memandang Tzuyu tajam. " Siapa cakap ? "

Tzuyu tersentak, namun cuba untuk berakting normal. " Saya lah "

Mereka semua memandang ke arah Tzuyu dengan mulut yang ternganga dan air liur yang bercurah-curahan jatuh menyembah lantai.

" Kamu cakap. Tapi halmeoni yang tentukan " Halmeoni pun tak nak kalah ye dengan Tzuyu.

" Habistu kami nak tidur kat mana ? Kat longkang ? Dalam jamban ? Bawah katil
halmeoni ? " sampuk Hoseok.

" Banyak mulut betullah kamu semua ni ! Ni elok ni kalau halmeoni denda kamu semua " kata Halmeoni.

" WHAT ? NO NO WAY "

" AAAA MUMMY DADDY "

" TAKNAK SIAL TAKNAK ! "

" AAAA NAK BALIK RUMAH "

" Aa corona jangan dekat ! Bahaya~" suara lunak Taehyung membuatkan suasana bertukar sunyi.

" Pehal sia ngan alien tu ? " soal Sana.

" Tata dia tertinggal kat rumah kot " sampuk Jimin.

" Apa bising-bising ni ?" Harabeoji muncul dari dapur sambil memegang cawan berisi teh pekat kaw kaw gitu.

" Apa tu harabeoji ? " Chaeyoung menyoal.

" Lumpur. Nak ? " Harabeoji mengusik. Chaeyoung mencebik. Orang tua ni, aku tahulah tu teh. Aku saja je tanya.

" Harabeojii !!! " Taehyung dan Jimin meluru ke arah orang tua itu lalu memeluk kakinya.

Harabeoji melopong. " Eh eh saitonirojim ! Kenapa ni ?!! "

" Bagilah kami bilik macam diorang Jin hyung. Pleaseee " Jimin membuat muka comelnya. Harabeoji tergamam. Dah kenapa budak ni ?

Entah dari mana datangnya halmeoni, dia terus melemparkan beberapa helai toto ke atas lantai ruang tamu.

" A-apekah ?! " mereka ternganga. Jap, jangan cakap kitorang akan tidur kat sini ?!

" Kamu  orang-orang muda kene belajar tidur atas lantai. Jangan biasakan diri dengan kemewahan jer. "

Momo menghentak kakinya. " Ini tak adil ! Kenapa kami tak dapat bilik macam unnie ngan hyung yang lain ?! "

" Sukati halmeoni lah " halmeoni mengibas rambutnya yang dah nak hampir gugur semuanya.

Jungkook mencampak tuala ke atas kepala halmeoni. " Kalau ya pun, janganlah kasi tunjuk kepala separuh botak halmeoni tu kat kitorang. Tak ubah macam ayam togel je "

Halmeoni menjeling. " Halmeoni nak naik atas. Pandai-pandailah kamu urus diri kamu sendiri. Jangan jadi macam rusa masuk kampung pulak. "

Mereka terkumat kamit mengumpat halmeoni.

" Menyesal aku ikut pergi sini. Baik aku khatam netflix kat rumah tadi " rungut Taehyung.

" Aku nak katil aku " Jeongyeon merintih kesenduan.

" Shit. Dahlah aku lupa bawak dvd games aku tadi. Haih , buang masa betol " Jungkook menampar dirinya sendiri.

" Baru plan nak main minecraft ngan Rachel dan Yein. Haish " keluh Mina.

" Tah apa jadi kat mochi aku kat dalam laci meja aku. Kot-kot dah basi . Haih , menyesal aku tak habiskan je " ujar Jimin.

" Dahlah kat sini line internet macam haram. Sign E pun takde. Bij, macam mana aku nak bermadu mesra dengan Daniel ni ughh " Jihyo mengusutkan rambutnya. Stres lah ceni.

Mereka pun mengemas-ngemas toto masing-masing setelah halmeoni dan harabeoji sudah naik ke atas.

" Eh toto ni ada empat je ?! " jerit Hoseok dengan mulutnya yang terbukak luas.

" Takyahlah nak over sangat . Kang kuda kat belakang rumah ni terjaga gara-gara dengar suara buruk kau " sampuk Jeongyeon. Hoseok membuat muka sedih.

" Eleh gurau sikit pun taboleh "

Jungkook mengira mereka satu persatu. " Okey kita semua ada 12 orang. Jadi 12 bahagi 4 sama dengan 3. Pengasas theorem pythagoras kata , satu toto kongsi ngan 3 orang. So " Jungkook segera menangkap tangan Taehyung dan Hoseok . " Kami tidur bertiga ! "

Jimin membuntang mata. " Weyh weyh apa ni ? Korang gantikan tempat suci murni aku ni dengan kepala kuda tak bertauliah ni ? "

Jungkook tersengih lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Jimin. " Aku ada plan terboek supaya kau boleh tido ngan Yoongi hyung malam ni. Amacam ? "

Jimin menutup mulutnya. " Ohmaigad. Really ?! "

Jungkook mengangguk. " Deal ? "

" Deal ! "

Kaum perempuan memandang mereka pelik. " Dah kenapa diorang ni ?"

Taehyung terus mengalihkan perhatian mereka. " Ok guys ! Cari partner sendiri ! "

" Takyah cari. Ikut roommates je " kata Sana.

Lalu , mereka pun buat apa yang patut.

The Loud House + BANGTWICE Donde viven las historias. Descúbrelo ahora