O6

1.1K 162 35
                                    

#warntypo

  "Yaudah,aku pulang ya sang?" Yeosang terdiam sejenak,kepalanya tertunduk dan tangannya meremat kuat ujung bajunya.
Hyunsuk yang menyadari kalau temannya tak mau dia pergi,akhirnya mengelus bahu yeosang lembut.

  "Aku ga bakal tinggalin kamu lagi ko,besok aku mampir lagi ya" Yeosang mengangkat kepalanya,bibirnya tersenyum tipis.
"Hati-hati" Yeosang melambaikan tangannya pada hyunsuk yang mulai berjalan menjauh hingga tak terlihat lagi setelah keluar pagar.

  Yeosang mengehela nafasnya,kakinya melangkah masuk kembali ke dalam kos.
Yeosang menengokan kepalanya,sepi.

  "Aku pulang-Loh? Wooyoung kenapa?" Semua yang ada di ruang tengah menolehkan kepalanya,pandangan mereka tertuju pada yeosang yang berdiri kaku di ujung ruangan.

  "Jatoh dia kak,banyak tingkah" San menjawab pertanyaan yeosang,matanya menatap wooyoung sinis.
"Ohh,ga patah kan?" Yeosang duduk di samping seonghwa,matanya terpaku pada kaki wooyoung yang di selonjorkan di atas sofa.

  "Ga kak hehe,keseleo doang" Yeosang hanya menganggukan kepalanya,kemudian tangannya terulur untuk mengambil kaleng soda di atas meja kecil.

  "Kak seonghwa,liat kak hanung ga?" Seonghwa melirik sekilas xion yang memanggilnya,kemudian menunjuk ke arah kamar ravn.
"Di situ,tadi lagi nganterin bubur buat kak ravn" Xion mengangguk paham,kakinya mulai melangkah menuju kamar ravn.

  "Eh dongju! Jangan masuk dulu" San tiba-tiba berdiri,tangannya mencekal pergelangan tangan xion.
"Kenapa sih? Aku mau nanyain tugas" Xion yang tangannya di cekal langsung berhenti melangkah,sepasang maniknya menatap san penuh tanya.

  "Inget kan tadi ada pacar kak ravn dateng? Nah mukanya kak hanung keliatan bete banget,mending nanti aja" San menjelaskan pelan-pelan,memang xion ini orangnya kelewat ga peka.

  Yeosang yang hanya menguping pembicaraan San dan xion terlihat tidak mengerti.
"Kak hwa,ada pacar kak ravn?" Seonghwa menganggukan kepalanya sebagai balasan.
"Lagi main?" Yeosang kembali bertanya,rasa penasarannya belum hilang.

  "Gaaa,lagi ngurusin kak ravn yang sakit"
"Ohhh" Yeosang mengangguk-anggukan kepalanya.

  "Seoho in da hausss" Seoho masuk ke dalam rumah,di ikuti keonhee yang membawa banyak belanjaan.
"Ni bahan makanan buat sebulan,di hemat-hemat!" Seoho menatap tajam semua yang berada di ruang tengah.

  "Bawel banget kak kaya emak-emak-ADOH" Wooyoung memegangi dahinya yang kena lemparan kaleng soda.
"Bilang sekali lagi,kakak patahin kakimu" Wooyoung langsung ciut,tak berani melawan.

  "Eh kak hanung,sini!" Seonghwa melambaikan tangannya pada hanung yang terlihat lesu setelah keluar dari kamar.
Hanung tersenyum tipis,kakinya melangkah mendekati seonghwa dan yang lain.

  "Lemes banget,napa sih?" Seoho menatap hanung lamat-lamat.
"Hm,gapapa ko,cuman capek" Seoho menganggukan kepalanya,tak mau bertanya lebih banyak.

  Setelahnya suasana hening,terasa begitu canggung sampai tiba-tiba pintu kamar ravn terbuka.
"Kamu hati-hati ya" Suara ravn terdengar semakin dekat,kemudian terdengar suara tawa seorang wanita.

  "Iya kak,kakak cepat sembuh ya,nanti aku kangen ga ada kakak di rs" Ravn mengangguk lesu,tangannya mencubit pipi wanita di sampingnya,mereka berjalan melewati ruang tengah,membuat semua yang ada di sana melongo.

  Berbeda dengan yang lain,hanung malah terlihat tidak suka,matanya berkaca-kaca,dadanya terasa begitu sesak.
Yeosang melirik hanung sekilas,tangannya terulur kemudian menggenggam erat tangan hanung yang terasa dingin.

  Hanung menoleh kaget ketika merasakan tangan hangat yeosang mengelus lembut tangannya.
"Gapapa kak,nangis aja" Yeosang berbisik,tangan satunya menarik kepala hanung untuk bersandar di bahunya.

  Sedetik kemudian air mata hanung mengalir deras,badannya gemetar,dan tangan dalam genggaman yeosang terasa makin dingin.

  "Gapapa kak" Yeosang mengelus rambut hanung,air matanya ikut mengalir,seakan ikut merasakan apa yang hanung rasakan.

  "Sang,kak hanung,ke kamar aja yu" Seonghwa menggeser tubuhnya,tangannya mengelus kepala yeosang dan bahu hanung bergantian.

  "Kak hanung aja kak,tangannya dingin banget,aku gapapa ko" Seonghwa menatap salah satu adiknya khawatir,tapi kemudian membawa hanung pergi setelah di yakinkan kembali.

  "Hanung kenapa?" Yeosang berjengit kaget ketika mendengar suara berat yang terdengar begitu dekat.
"Gapapa ko,tangannya cuma dingin" Walaupun yeosang sudah menjelaskan,tapi leedo--yang duduk di sampingnya--masih terlihat khawatir.

  Tanpa basa-basi,leedo menyusul seonghwa dan hanung ke kamar,tanpa di sadari,ada seseorang di sana yang juga mengikuti mereka.

  »»——⍟——««

"Hanung?" Leedo mendorong pelan pintu kamar,kemudian masuk dan menutupnya lagi.
"Kamu keluar aja hwa,biar aku yang urus" Leedo menepuk bahu seonghwa kemudian duduk di ranjang tempat hanung berbaring.

  "Yaudah,aku titip ya kak,badannya menggigil gitu" Seonghwa menatap hanung khawatir,kemudian menatap leedo dan tersenyum.
"Iya,uda keluar gih,hongjoong uda pulang kayanya" Leedo kembali tersenyum.

  Seonghwa akhirnya keluar kamar,meninggalkan leedo,dan hanung yang masih menggigil kedinginan.
"Aku ambilin obat ya nung,atau mau di panggilin ravn?" Hanung menggeleng cepat,tangannya menahan tangan leedo yang sudah siap meninggalkan kamar.

  "G-ga,kamu di sini dulu kak" Leedo mengangguk,ia kembali duduk,menemani hanung yang masih menggigil.

  "K-kak" Hanung mencoba duduk,matanya menatap manik leedo dalam,kemudian keluar air mata dari sana,leedo yang melihat hanung tiba-tiba menangis langsung panik,ia tak tau harus apa,akhirnya ia memutuskan untuk memeluk tubuh hanung yang terasa begitu dingin.

  "Ssstt jangan nangis,udah ya" Leedo mengelus punggung hanung,sesekali menepuknya agar hanung merasa lebih tenang.

  "Kak,kak ravn hiks" Leedo mengepalkan tangannya,ah ternyata ravn lagi.
"Kenapa kak ravn? Cerita sama kakak" Leedo melepas pelukannya kemudian mengelus pipi basah hanung.

  "Aku gamau jalanin cinta sepihak kaya gini kak,tapi se keras apapun aku pergi dari kak ravn,dia selalu perlakuin aku seakan aku pacar dia,tapi setelahnya dia selalu bilang kalau semua yang dia lakuin buat aku cuma sebatas perlakuan temen ke temennya,aku selalu di jatohin kak,aku cape kaya gini"

  Hanung menangis sesenggukan,kepalanya menunduk,sedangkan leedo di depannya terlihat begitu kesal,tangannya menarik hanung masuk ke dalam pelukannya.

  "Ada kakak di sini,jangan nangis ya" Leedo mengelus rambut hanung.
"Aku benci kak ravn,aku benci kak ravn!" Hanung masih menangis,kini sambil bergumam,suaranya terdengar begitu parau dan hampir tak terdengar karna teredam di pelukan leedo.

  "Harusnya kamu lihat ke belakang,lihat orang yang selalu numpu kamu,ada buat kamu,tapi emang aku yang pengecut,nyimpen perasaan ini bertahun-tahun tanpa bilang sama kamu" Leedo meneteskan air matanya,kepalanya di sandarkan di atas kepala hanung,keduanya terbawa suasana,menangisi kisah cinta keduanya yang terasa begitu konyol.

  "Bodoh,xion bodoh,ga seharusnya kamu suka sama kak leedo" Xion bersandar di dinding samping pintu kamar hanung, setelah melihat dan mendengar percakapan leedo dan hanung,kini xion sadar,ia harus mundur.

.
.
.

  Haloo:(
Sorry lama banget ga up karna aku selama quarantine marathon series bl thai:)
Stay safe ya kalian,jangan keluar rumah dulu ok,love u😙💓
-anya


 

NGEKOS (Ateez ft Oneus)Where stories live. Discover now