Selamat Datang di Negeri Wano dan Bertemu Tama

Começar do início
                                    

"luffy-san ini bukannya turun malahan naik, luffy-san lihat... harga buronan anda itu sekitar 1,5 miliyar belly luff-san" ujar brook membuat luffy senang mendengarnya dan kembali bersemangat termasuk yg lain tidak menyangka bahwa kapten mereka sudah mencapai miliyaran belly.

"BENARKAH!! AKU SANGAT SENANG MENDENGARNYA" riang luffy.

"hmm... baru saja... naik 1,5 miliyar saja sudah bangga..." livia melangkah mendekati luffy "oi luffy... kau itu masih makhluk rendahan dimataku karna kau masih ketinggalan jauh dari hargaku" tantang livia menampilkan posternya 4 miliyar belly.

"tsk! Aku tidak akan kalah darimu livia tunggu saja nanti aku pasti akan melebihi darimu nanti" ujar luffy tidak mau kalah.

"aku tunggu" dengan seringai yg terpancar disana livia langsung membalikan badan "sanji aku lapar... tolong buatkan makanan".

"baiklah my lady..." ujar sanji masuk kedalam dapur.

"ada apa dengan livia-chi tidak biasanya?" ujar carrot.

"ada apa carrot" bingung nami dan yg lain.

"ini tingkah livia-chi tampak berbeda... sepertinya ada sesuatu yg mengganggunya" ujar carrot meski dia tidak bertanya dengan orang yg bersangkutan dia sudah hapal dengan bahasa tubuh mereka.

"sepertinya ini..." ujar brook mempampang berita markas revolusioner telah diserang lalu sabo menantang fujitora di kawasan angkatan laut.

"hmm.. mungkin saja... tapi sepertinya bukan hal itu apa lagi tujuan kita adalah negeri wano kan... dan pastinya livia belum siap untuk menghadapi mereka karna kalian tahu sendiri kan livia pernah tinggal di wano, kinemo dan kanjuro telah memberitahukan kita akan hal itu meski dia baik2 saja tapi didalam hatinya dia penuh kegelisahan dan kesedihan..." ujar chopper tidak bisa berkata-kata lagi.

"bagaimana pun itu kita akan tetap melidunginya, livia datang kesana bersama kita bukan dengan paksaan malahan dengan sukarela dan dia sudah mengetahui akan konsekuensi itu... dan lagi robin berpesan pada kita untuk selalu mengontrol livia karna mungkin sewaktu2 kekuatan waktu livia aktif kembali" ujar nami.

"dakara... minna kita harus mempersiapkan semuanya mulai sekarang" tekad nami dan semua kru mugiwara karna mereka tahu musuh mereka ini lebih berbahaya dari melebihi big mam.


. . .




Livia pov

"apa ada sesuatu yg mengganggu mu my lady" sanji menyerahkan makanan untuk livia dan melihat mimik muka livia tampak berbeda.

"entahlah sanji aku merasakan hawa kematianku semakin dekat disana entahlah aku tidak begitu yakin akan itu hanya saja aku khawatir suatu saat aku tidak bisa bersama kalian dan aku bingung apa yg harus aku lakukan, sebelum itu terjadi aku terus merenung akan keadaan karna disana bayak sekali mata yg megawasi kita apa lagi aku..." aku merasa lesu sekarang dihadapan sanji aku merasa ada sesuatu yg tidak beres disana entahlah sesuatu yg mendorongku untuk tidak dekat dengan negeri itu dimana aku sering melihat bayagan2 kesedihan disana.

"livia-san..." sanji memegang tanganku dan mencoba menguatkan diriku "kau tidak perlu khawatir... my lady... kau masih memiliki kita, kita tidak mungkin berdiam diri melihat dirimu kesakitan karna mereka , kami sudah memiliki tekad masing2 dan lagi... aku sudah memutuskan untuk melindungimu dan nakamaku dari dulu aku terus megutarakan tekadku untuk melindungi nakamaku sampai kami bertemu dirimu... jadi kau tidak perlu khawatir lagi livia-san" jelas sanji yg tiba2 membuatku menangis tanpa sebab kata2 mereka terkadang membuatku tersentuh dan bersedih akan hal ini aku bersyukur bisa bertemu kalian dan aku rindu dengan teman2ku di fairy tail bagaimana keadaan mereka sekarang.

99 Promise (into ONE PIECE World)Onde histórias criam vida. Descubra agora