Capt I

10 3 0
                                    

CAPT 1

"Aurora". Panggil seorang gadis kepada gadis lainny yang sedang asyik berjalan menuju kelasnya pagi ini sambil menggunakan headphoneny mndengarkan musik kesukaannya.

"Rora". Panggilnya lagi namun gadis itu belum bereaksi

"RORAAAAAA". Jeritny ditelinga gadis itu saat dia bisa mengejarny

"Aduh budek kuping gue jenni, apaan sih lu teriak – teriak aja". Sahut gadis itu sambil melepas hedphonenya dan memegang telinganya yang berdengung.

"Lagian lu dari tadi gue panggil ngga denger – denger, capek tau lari dari gerbang nyusul lu kesini". Ucap Jenny. " Ngapain sih lu? fokus banget kayaknya sampe ngga denger gue manggil". Timpalnya sl mengatur nafasnya yang sudah hamper habis karna berlari dari tadi.

"Oh ngga tau gue kl lu manggil, bias abaca novel smbil dnger musik, kan lu tau gue kalau jalan sendiri volume pasti kencang. Lah lagian lu kan punya nomor hp gue knp ngga telfon aj sih??". Sahutnya

"Eh iya ya ngga kefikiran gue". Jawab Jenni sambil tertawa

"Haduuhh Jenni ku sayang, kan jadi capek sendiri". Ucap Rora

"Iya deh iya. Eh by the way lu udah kerjain tugas dari pak Irwan??". Tanya Jenni

"Belum, lagian masih lama ini kan, masih ad waktulah". Jawabnya santai

"Ya ya ya lu mah enak nanti pasti selesai aja tuh tugas ya". Seloroh Jenni sambil berjalan bersama dengan Rora menuju kelasnya.

Aurora dan Jenni sudah saling kenal sejak kecil, dan sudah saling tahu bagaimana sifat satu sama lain. Jenni selalu ada untuk Aurora bahkan dalam masa terpuruknya saat meninggalnya kedua orang tua Aurora. Jenni berjanji kepada orang tua Aurora untuk selalu bersamanya dan menjaganya. Dan janji itu dia tepati hingga saat ini. Sifat pendiam dan penyendiri Aurora membuat dia hanya sedikit memiliki teman, Jenni lah yang selalu menghiburnya. Aurora hanya tidak ingin merasa kecewa lagi.

***

"Ra"

"Hhmm"

"Temenin gue ke mall bentar ya abis jam terakhir nanti, ada yang mau gue cari". Ucap Jenni saat mereka sedang didalam kelas terakhir

"Iya nanti gue temenin, tapi biasa yaaa lu tau kan?". Jawab Aurora sambil memainkan alisny

"Hhmm iya tenang aja gue dah hafal banget, es krim kesukaan lu kan? Aman itu gue beliin nanti". Ucap Jenni. Jenni sangat memahami Aurora , es krim adalah kesukaan Aurora dari kecil dan mereka selalu datang ke kafe langganannya hanya untuk membeli es krim kesukaan Aurora itu.

Aurora sebenarnya adalah anak manja dikarenakan dia anak tunggal dan sejak kecil dilimpahi kasih sayang oleh orang tuanya hingga dia kehilangan semua kasih sayang itu saat orang tuanya meninggal karena kecelakan itu.

***

Setelah selesai mata kuliah terakhir merekapun pergi ke mall seperti yang mereka bicarakan tadi. Saat Jenni sibuk dengan urusannya, Aurora lebih menyibukkan diri dengan handphonenya. Tapi, kali ini dia tidak membaca novel cinta ataupun bermain games seperti biasanya. Dia sedang mencoba aplikasi chat baru yang diberitahu oleh Jenni. Begitu fokusnya Rora dengan handphoneny tanpa dia sadari Jenni melihatnya dari jauh.

"Ra, gue pengen lu kembali seperti dulu, saat dimana lu ceria dan bahagia. Sampai kapan lu akan sendiri Ra?". Batin Jenni saat dia memperhatikan Aurora yang tenggelam akan dunianya sendiri.

Setelah selesai dengan urusannya, jenni pun menghampiri Aurora yang masih belum sadar dengan kehadiranny.

"Ra, gue dah selesai nih, yuk pulang tapi kita belli es krim lu dulu". Ucap jenni. Tapi Aurora tidak menjawab

"Ra?".

"AURORA WIJAYA". Teriaknya

"Hah, apaan sih lu Jen, kenapa teriak sih? Kan malu diliatin orang". Ucap Rora

"Heeiiiii nona, gue dari tadi udah bicara pelan. Tapi, lu sibuk banget sama benda kotak ditangan lu itu". Sahut Jenni. " Lu ngapain sih?". Sambungnya

"Oohh.. hhehe. Ini gue lagi coba aplikasi chat yang lu bilang kemarin, gue penasaran". Ucap Aurora santai

"Oh gue kira lu ngeliatin apaan sampe serius banget coba. Eh btw jadi ngga nih eskrim?". Tanya Jenni

"Uh jadi dong, kan lu udah janji sam,a gue". Ucap Rora dengan semangatnya sambil menyimpan kembali handphonenya. "Yuk jalan"

"Hhmm es krim aj semngat banget lu". Ucap jenni dan Aurora hanya terkekeh mendengarnya.

Merekapun menuju kafe yang menjual eskrim kesukaan Aurora dari kecil.

Tanpa Aurora sadari, terdapat sebuah notifikasi di handphonenya yang nantinya akan merubah semuanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Asmara AuroraWhere stories live. Discover now