2. Tidur Bersama Tala

Start from the beginning
                                    

PecintaTala aduh aku nyesek, butuh nafas buatan dong dokter!

Inibeneranbunda maaf ya Nak Tala, Lizzy bawa pengaruh buruk buat kesucian kamu, Nak. Bunda ngerasa bersalah karena sudah melahirkan Lizzy.

Lucaslim Bucin. (121)

Javaschatu Bucin. (122)

Theobeabeobeabeo Bucin. (123)

Wiraadyasta Bucin. (124)

Rosemaryme Bucin. (125)

Damarsianaklangit Bucin. (126)

Damarsianaklangit Hmmm .... hmmmm.... hmmmm.... ini bukannya gombalan yang lo baca di awreceh kemarin ya, Tal?

Lizzyadarilim Walaupun gombalannya nyontek, aku tetep suka ❤.

-oOo-

"Dokter Tala ada?" Aku bertanya kepada suster yang bertugas di depan ruang praktiknya Tala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dokter Tala ada?" Aku bertanya kepada suster yang bertugas di depan ruang praktiknya Tala.

Suster itu tersenyum ramah, dia kentara sekali melihatku dari ujung rambut sampai kaki. Dandanan aku memang ala mau clubbing, dengan kaca mata hitam kotak dan anting mengkilap bundar. Apalagi, aku memakai baju tanpa lengan dan rok super ketat yang pendek berwarna coklat penuh pernak-pernik glowing in the dark. Tadinya sebelum berencana ke sini, aku ada janji pesta dengan salah satu sobat dahsyatku namanya Calister. Namun, telepon bunda yang marah-marah menjadikan pestaku batal.

Ada masalah gawat, bunda membaca postingan pura-puraku di Instagram. Postingan itu memuat foto Tala dan caption yang kutulis mengabarkan kepada dunia bahwa Tralalala ialah calon suamiku yang sebenarnya, bukan Om Jarwo. Parahnya lagi, Om Jarwo yang sudah uzur itu dikompori anaknya―ternyata anak Om Jarwo yang sudah ABG followers aku nih―anaknya bilang kalau aku selingkuh dengan Tala. Om Jarwo yang merasa tersakiti hatinya mengadu kepada bunda, betapa durhakanya kelakuan seorang Felicia Adair Lim. Padahal nih ya, aku sama Om Jarwo kan belum ada hubungan apa-apa. Dia sudah mengaku dikhianati! Idih. Daripada pikir jodoh di usianya yang bau tanah mending berdoa buat bekalnya di akhirat nanti―aku tadi menasihati Om Jarwo begitu, eh malah bunda mengusir aku dari rumah.

"Sus, dokter Tala ada nggak nih?" tanyaku lagi karena suster tidak kunjung menjawab.

Aku sudah berusaha menghubungi Tala tapi nomornya tidak aktif. Dia memang jarang membawa handphone, katanya sih tidak baik terlalu bergantung pada ponsel pintar, nanti bisa kalah pintar.

"Apa ibu sudah ada janji?" tanyanya dengan senyum tipis.

Aku menggeleng. Apa menemui Tala di kantornya harus membuat janji dulu? Aku baru tahu karena memang jarang ke sini sendirian, biasanya ditemani Damar yang langsung menelepon Tala―ketemuannya di luar rumah sakit.

Oh My Husband!Where stories live. Discover now