04_A BIG TROUBLE HAS COME

895 158 7
                                    

"Siapa kau?"

Chaeyoung terbatuk hebat begitu seseorang tiba-tiba datang. Buru-buru ia meraih kulkas setelah meletakkan terlebih dahulu kamera yang sedari tadi dipegangnya. Gadis itu minum langsung dari satu botol besar dengan cepat.

Kedua matanya terbelalak begitu mendapati seseorang yang kini tengah menatapnya datar. Sosok pria yang hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya saja. Ia bahkan bisa melihat dengan jelas bagaimana tubuh berotot tersebut menghadap ke arahnya tanpa canggung.

Sepertinya aku familiar dengan wajah itu. Ucapnya dalam hati.

Jungkook maju beberapa langkah. Ia masih bersedekap di depan gadis itu. "Wah! Bagaimana kau bisa menemukan tempat tinggalku, Park Chaeyoung-ssi?"

Chaeyoung menyemburkan air di dalam mulutnya. Ia terbelalak begitu mendapati pemuda di depannya itu kembali basah karena ulahnya. "Kau! Jeon fucking Jungkook?!" pekiknya.

"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau bisa mendadak muncul ke dapur ini, hah! Apa kau mencoba untuk mencari kesalahanku lagi seperti lima tahun lalu? Kau pikir, siapa kau hingga berani-beraninya membuat masalah denganku!" lanjut Chaeyoung dengan oktaf yang semakin meninggi. Ia berdiri di hadapan Jungkook yang masih memberengut kesal karena ulahnya.

Bukannya menjawab satu per satu pertanyaan gadis itu, Jungkook justru meraih pergelangan tangan Chaeyoung. "Huh! Apa kau bilang? Mencari masalah denganmu? Apa kau lupa ingatan, ahgassi? Pertama, ini rumahku. Kedua, kau membuatku harus mandi lagi. Ketiga, kau harus ikut denganku menemui CEO-ku!"

"What?! Rumahmu? Sejak kapan ayahku memberikan rumah ini kepadamu? Memangnya kau siapa? Adikku, hah!" timpal Chaeyoung sengit. Ia berusaha melepas genggaman tangan pemuda itu yang begitu kuat. Gadis itu menebak kini pergelangan tangan kanannya sudah memerah.

Tanpa mengucapkan apapun, Jungkook kembali membuatnya terkejut. Pemuda itu membawa Chaeyoung menuju ke kamarnya. "Aku akan mandi lagi, bersiaplah untuk menemui CEO-ku setelah ini. Aku yakin kau masih dendam denganku karena kejadian tiga tahun lalu. Lalu, apa? Ayahmu pemilik rumah ini? Wah! Dasar penguntit gila!"

Pintu ruangan ini tertutup dengan keras seiring dengan Jungkook yang keluar. Gadis itu berusaha mencari cara untuk bisa keluar. Namun, mengingat ruangan ini yang tertelak di lantai dua, mustahil baginya untuk bisa keluar dengan mudah.

"Ah! Kenapa aku tidak bisa keluar dari rumahku sendiri? Ah, sialan! Kenapa appa menyuruh Sungjin-ahjussi membuat balkon setinggi ini?" cerocos Chaeyoung frustasi. Ia berteriak kesal begitu menyadari kameranya ditahan oleh Jungkook.

Setengah jam kemudian, Jungkook kembali menarik tangannya. Gadis itu tidak lagi berontak seperti tadi. Tentu saja karena dirinya lebih mementingkan kamera di tangan Jungkook daripada pergelangan tangannya yang semakin terasa sakit.

"Aku akan berbicara kepada CEO-mu itu untuk segera memecatmu. Hah! Memangnya apa untungnya mempekerjakan penyanyi arogan, jahat, egois, sombong, tidak berperikemanusiaan, jelek, dan picik sepertimu!" Chaeyoung kembali menggerutu ketika mobil sport pemuda itu keluar dari garasi.

Jungkook tersenyum miring. Wajah dinginnya menghadap kepada gadis itu. "Pastikan kau melakukannya dan kau akan tahu dengan karirmu selanjutnya."

"Don't fuck with me you filthy little bastard," timpal Chaeyoung dengan nada dingin. Sudut bibirnya terangkat begitu mobil yang dikemudian Jungkook berhenti. Membuat keduanya kini hanya saling berhadapan.

"Can you shut the fuck up?!" Jungkook mendengus kesal.

Selama lebih dari satu jam, kedua penghuni mobil itu hanya saling diam. Jungkook yang berkonsentrasi dengan kemudinya. Lalu Chaeyoung yang masih bersedekap seraya memandang ke luar dengan tatapan dongkol. Seolah bisa menembus kaca mobil ini dan membunuh siapapun yang berada di depan mereka.

[END] THE GUY NEXT DOORWhere stories live. Discover now