"Aku memiliki tingkat kemenangan 100%?"
"Ya. Tidak pernah kalah di satupun persidangan" Mark terdiam sejenak.
"Anda sangat percaya diri dalam menghadapi kasus apapun. Bahkan kasus banding yang sulit sekalipun"
Jungwoo mengerutkan dahinya apa benar dia sekompeten itu?. Kalau begitu ia adalah salah satu asset perusahaan firma hukum ini bukan?.
"Apa kau tahu tentang kehidupan pribadiku?"
"Hm?" Jungwoo menatap raut Mark yang tiba-tiba berubah, pria itu terlihat terkejut saat Jungwoo mengajukan pertanyaan.
"Maksudku apa aku sering bercerita banyak tentang kehidupan pribadiku padamu?"
"Anda tidak terlalu banyak menceritakannya. Saya hanya tahu anda memiliki suami Jung Jaehyun dan hilang ingatan karena kecelakaan"
"Tapi bukankah kita sudah dua tahun saling mengenal? Seharusnya kita dekat kan?"
"Bukankah Anda ingin pulang?" Mark terlihat gelisah di mata Jungwoo, kenapa sekertarisnya bersikap seperti ini?.
Jungwoo menatap Mark tak percaya. Seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan.
"Maksudku kita sudah dua tahun saling mengenal. Jangan terlalu formal" ujar Jungwoo mencairkan suasana.
"Panggil aku Hyung"
"Baik Hyung"
"Ahh dan juga apa kau mengenal Lee Taeyong?"
Mark lagi-lagi terlihat gelisah saat Jungwoo menanyakan itu. Tentu Jungwoo tak melewatkan ekspresi unik Mark.
"Ini Lee Taeyong" Jungwoo memberikan berkas yang diberikan oleh Chanyeol.
"Saya tidak kenal" ujar Mark cepat.
Jungwoo hanya mengangguk setelahnya tak ingin menanyakan lebih jauh.
**
"Kau pulang cepat" ucap Jungwoo melihat Jaehyun yang baru saja datang.
"Ya. Dan aku merindukanmu" Jaehyun berjalan cepat kearah Jungwoo lalu memeluknya.
"Bagaimana keadaan kantor mu? Kau menyukainya?" Ucap Jaehyun sambil mencium wajah Jungwoo beberapa kali.
"Lumayan. Tidak buruk"
"Apa mereka baik padamu"
"Mereka banyak membantuku"
Jaehyun menatap Jungwoo lalu tersenyum setelahnya.
"Aku tidak ingat kalau aku tidak bisa memasak jadi aku memesan makanan"
"Kau memasak?"
"Tapi aku membuangnya"
"Kenapa dibuang?"
"Karena aku tahu kau akan memakannya padahal rasanya sangat tidak enak"
"Kenapa kau percaya diri sekali?" Ucap Jaehyun tersenyum menggoda Jungwoo.
"Karena kau mencintaiku" ucap Jungwoo sambil menatap Jaehyun.
"Kau benar" gumam Jaehyun lalu tertawa setelahnya.
"Kau adalah kelemahan ku. Mana mungkin aku mengecewakanmu" ucap Jaehyun memeluk Jungwoo lagi.
"Apa kau begitu mencintaiku?"
"Sangat" lirih Jaehyun sambil menciumi wajah Jungwoo.
Pria itu mengalihkan ciumannya ke bibir suaminya. Mula-mula hanya kecupan tapi tiba-tiba Jaehyun melumat bibir Jungwoo. Jungwoo membalas ciuman suaminya. Secara reflek Jungwoo mengalungkan tangannya ke leher Jaehyun dan suaminya memeluk pinggang Jungwoo.
Setelah berperang lidah cukup lama Jungwoo melepaskan ciuman mereka karena kehabisan oksigen, terdengar dari nafasnya yang tersengal. Baru beberapa detik Jungwoo bernafas, bibirnya dilahap lagi oleh suaminya.
Suara kecupan basah terdengar diruangan itu. Setelah beberapa saat, Jaehyun memindahkan ciumannya ke leher Jungwoo. Pria itu menggendong Jungwoo dan menurunkannya di meja ruang tamu.
Tidak hanya mencium, pria dengan dimple yang menawan itu juga menggigit dan menjilat leher Jungwoo. Tangan Jaehyun juga meraba-raba tubuh Jungwoo.
"Jaehhh-" nafas Jungwoo tertahan.
Jaehyun yang mendengar desahan Jungwoo semakin memperdalam ciumannya.
Pria itu membuka kancing kemeja Jungwoo dan meraup dada suaminya. Jaehyun tampak sangat bernafsu.
Mata Jungwoo hanya bisa terpejam, ia tak mungkin menolak. Sekali lagi, pria dihadapannya ini adalah suami sahnya. Meskipun banyak hal yang mengganjal.
____
___
__
_
TBC
25 Jan, 2022
-oreyo
YOU ARE READING
Memory - Jaewoo [Tahap Revisi]
Teen Fiction[Jaewoo] - Baku (on going) Jungwoo terbangun dengan keadaan bingung. Seseorang bernama Jaehyun mengaku sebagai suaminya. Tapi suatu pagi pria itu menemukan catatan dari buku yang sering ia baca "Lari Kim Jungwoo. Kau harus lari dari Jung Jaehyun ba...
Chapter3: The law
Start from the beginning
![Memory - Jaewoo [Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/218542261-64-k144915.jpg)