Pagi ini masih cerah, kawan
Kopi menemani bersama kudapan
Mentari malu malu muncul di balik awan
Meski mendung, masih saja mengancamWabah ini makin menjadi-jadi
Satu satu para korban pergi
Dari jauh, smakin dekat menghampiri
Dan aku, terpaksa berpikir tentang matiBegitu marahkan dunia
Karena angkara murka manusia
Yang telah merusak semuanyaMenjungkir balikkan tatanan
Menenggelamkan peradaban
Mengabaikan aturanDan kini
Kita hanya bisa menekuri
Dalam kandang yang diciptakan sendiri
Baru sadar, manusia sungguh tak punya artiCimahi, 050220