I Still love you a lot

166 13 8
                                    

Sudah seminggu Yoongi mengurung diri di dalam studio. Agensi tempatnya bekerja akan mendebutkan grup baru yang membuat Yoongi tidak bisa keluar sama sekali dari studionya. Lelah sekali rasanya.

Malam ini ia memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Tadi dia sudah menyerahkan demo lagu kepada atasannya. Hasil kerjanya selama seminggu ini tidak sia-sia, terbukti atasannya itu langsung menyetujui dan memutuskan Yoongi bisa beristirahat mulai besok.

Yoongi sedikit mengernyit ketika mendengar suara TV setelah memasuki apartemen, tetapi langsung tersenyum ketika melihat sosok kekasihnya yang sedang bersantai menonton entah apa itu.

"Jiminie," panggil Yoongi pelan. Yang dipanggil langsung mengalihkan pandangannya dengan mata yang membulat.

"Kak Yoongi?"

Yoongi gemas sekali melihat ekspresi Jimin. Kekasihnya itu pasti terkejut karena dirinya yang kini sudah berada di apartemen. Ia memang seharusnya bisa bersantai seminggu lagi, tapi hasil kerja kerasnya seminggu kemarin bisa membuatnya mendapatkan libur lebih cepat.

"Kenapa kaget begitu, sih?" tanya Yoongi sambil terkekeh. "Kok belum tidur?"

Jimin yang masih kaget dengan kehadiran Yoongi sempat terdiam lama sebelum menjawab, "Nggak bisa tidur. Kangen dipeluk Kak Yoongi."

Mendengar ucapan kekasihnya membuat Yoongi semakin terkekeh. Ia sudah memutuskan untuk mengurung diri di dalam apartemen bersama Jimin untuk mengobati rasa rindu yang sudah ditahan.

Yoongi mendudukan dirinya di samping Jimin. Dicurinya satu kecupan di bibir tebal itu kemudian menarik Jimin ke dalam pelukannya. Nyaman sekali rasanya, seperti pulang ke rumah. Ya, Jimin memang rumahnya, tempatnya untuk pulang.

"Lelah ya, kak?" tanya Jimin setengah berbisik. Tangannya dilingkarkan di perut Yoongi, semakin mengeratkan pelukan mereka. Yoongi yang ditanya hanya menggumam sebagai jawaban.

"Kamu nonton apa, sih?"

Pandangan Yoongi kemudian mengarah ke TV yang sedari tadi menyala.

"Oh iya! Kak Yoongi harus melihatnya. Aku meminta Jungkook mengeditkan video kita." Mendengar ucapan Jimin yang semangat membuat Yoongi terkekeh. Dibiarkannya kekasih kecilnya itu lepas dari pelukannya agar bisa mengulang video itu dari awal.

Adegan pertama terputar. Kencan pertama mereka. Walaupun saat itu mereka tidak hanya berdua tetapi sahabat Jimin, Taehyung dan Jungkook, juga harus ikut tapi rasanya sangat menyenangkan. Ditambah lagi mereka bisa meminta Taehyung merekam kencan mereka seharian itu.

"Kamu cantik sekali saat itu, Jiminie." Yoongi kembali menarik Jimin ke dalam pelukannya sebelum membubuhkan beberapa kecupan di kepala Jimin.

"Jadi maksud kakak aku udah nggak cantik begitu?" ucap Jimin sambil merenggut.

"Bukan. Bukan begitu maksud kakak. Kamu masih cantik tahu, malah semakin cantik. Kakak hanya merasa kecantikan kamu saat kencan pertama kita itu agak berbeda."

Yoongi mengambil tangan Jimin, menyatukan tangan mereka yang terasa sangat pas. Genggaman tangan ini masih terasa sama seperti kencan pertama mereka.

Mereka kini tidak terlalu fokus pada TV di hadapan mereka. Terlalu nyaman saling menatap.

"Kakak jadi ingat pertama kali kita tinggal bersama."

Pipi Jimin memerah mengingat kenangan itu. Pertama kali rasanya terbangun di dalam pelukan Yoongi. Saat itu rasanya Jimin tidak ingin hal apa pun lagi selain bisa terbangun di dalam pelukan Yoongi setiap paginya.

"Sayang banget sama kakak."

Video yang terputar kemudian menampilan adegan lain. Terlihat Yoongi yang baru saja keluar dari kamar mereka. Ia baru saja mencoba baju pertama yang dibelikan Jimin. Ketika melihat Jimin sedang merekam dirinya, Yoongi langsung menari-nari tidak jelas, mencoba terlihat keren tapi malah terlihat lucu di mata Jimin. Kekasihnya itu bahkan sampai menangis karena terlalu banyak tertawa.

petite histoire | y.mWhere stories live. Discover now