threee

17.5K 1.9K 384
                                        


Menghentakkan kaki, bibir Taeyong mencibik kesal. Ia membawa bawaan sangat banyak, kali ini ia bawa satu tas punggung dan 2 Tote bag berisi buku buku pelajaran yang harus ia bawa pulang karna sudah lama tertumpuk di laci meja miliknya.

"Aissh! Dimana Jaehyun?! Aku tak bisa membawa semua ini ke depan sekolah! Ini sangat berat, ia yang harus membawanya bukan aku!"

"Mana Jaehyun?" Ucap Taeyong datar ke arah teman sekelas Jaehyun, "uuh, a-aku tak tahu Sunbae" ucap wanita itu gugup.

Taeyong merotasikan bola matanya malas, "Ck! Dia tidak masuk?!" Lantas pergi meninggalkan wanita yang gugup itu.

Taeyong kembali ke tongkrongannya. Sudah ramai disana, mereka menunggu Taeyong, namun justru kesabaran mereka di balas dengan wajah cemberut dan marah Taeyong.

"Hey dude! Ada apa dengan wajah mu?" Tanya Lucas, Taeyong menggeleng.

"Ayolah! Cerita saja kepada kita Tae!" Dipaksa, Taeyong akhirnya bercerita.

"Kau tahu Jaehyun?–"

"Kami tahu, adik kelas yang selalu kau ganggu bukan? Kenapa? Kau menyukainya?" Goda Ten seraya menaikan alis nya naik turun.

Taeyong bergidik ngeri,"...dengar dulu penjelasan ku bodoh! Mana mungkin aku menyukainya!" Lantas yang lain hanya mengganguk mempersilahkan Taeyong melanjutkan ceritanya.

"Aku kemarin bertemu dengannya di supermarket, pakaiannya terlihat sangat mewah! Ia benar benar terlihat berbeda dibandingkan tampilannya ketika disekolah! Aku curiga kalau dia...." Penjelasan Taeyong terpotong saat teman temannya itu mulai ribut.

"Jadi Taeyong, maksudmu kalau Jaehyun itu sugar baby?" Potong Yuta, Taeyong mengeplak kepala Yuta keras, "Mana ada sugar baby sebesar Jaehyun bodoh!" Tukas nya.

"Jadi apa maksudmu Tae?" Tanya Mark bingung, "Aku curiga kalau Jaehyun adalah sindikat penculik atau bagian dari serial killer yang akhir akhir ini banyak diberitakan" Gantian, Taeyong lah yang sekarang di gangb–tampol oleh yang lain.

"Menonton film film aneh itu benar benar membuat kau sinting Tae," Taeyong masih merintih kesakitan Karena dipukul–walau tidak sekeras itu, namun bagi Taeyong itu sakit sekali.

"Siapa tau Jaehyun sedang ada urusan gitu?" Seongwoo menengahi, tatapan yang lain tertuju pada Seongwoo, "Bagaimana kau bisa tahu kalau Jaehyun sedang ada urusan?" Seongwoo berdecih pelan,"Karna aku punya otak bodoh! Makanya kalau punya otak digunakan jangan dijadikan pajangan saja"

"Sudahlah jangan banyak bertengkar lebih baik kita manfaatkan waktu ini, selagi semua sudah kumpul kan?"

Minhyun menghitung jumlah anak yang hadir sekarang. Jumlah seluruhnya ada tujuh orang, sedikit? memang, namun ingat sekali lagi bahwa teman teman Taeyong hanyalah orang orang berkelas atas saja.

"Tae, Seulgi Noona menghampiri mu" Taeyong menengok kan kepalanya ke belakang, Kekasihnya itu terlihat kesal dan marah, "Hei, ada apa sayang?" Seulgi menampar Taeyong, Beberapa murid disana terlihat kaget dan syok.

"Apa apaan ini?!" Tanya Taeyong yang wajahnya sudah memerah karna kesal, Pemuda bermarga Lee itu menarik lengan Seulgi dari keramaian.

Mereka sampai di taman, "Apa yang kau lakukan, sayang? Apa salahku?" Tanya Taeyong seraya memegang tangan kekasihnya.

"Ck! Lepaskan! Apa kau lupa?! Kau sudah menjanjikan akan membelikanku mobil sebagai hadiah ulang tahunku! Namun kau tidak menepati janjimu!!"

Taeyong kaget bukan main, "Hanya karna itu? A-aku akan membelikannya untuk mu," Wajah kemarahan Seulgi tergantikan dengan senyumannya.

"Bagaimana aku bisa percaya? Aku ingin kau benar benar membelikannya untukku!" Taeyong terkesiap, "Aku pasti membelikannya untuk mu, sayang. Tunggu saja ya" lantas memeluk kekasihnya itu.

Taeyong terus menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia terlihat kebingungan.

"Ayolah! Aku mohon berikan aku uang untuk membeli mobil....." Dengan memelas, Taeyong terus meminta ayahnya untuk membelikannya mobil.

Tentu saja ayahnya tidak mau, "Mau sampai kapan kau berpacaran dengan wanita matre seperti dia?!" Amarah sang ayah sudah mencapai puncak.

"Dia tidak matr–"

"Apanya yang tidak?! Wanita itu sudah menguras habis uang ayah! Ingat! Semua uang yang kau gunakan untuk membelikannya benda benda mahal itu uang ayah!" Taeyong diam mematung, ayahnya adalah orang yang bijaksana dan juga baik kepadanya, baru kali ini beliau memarahinya.

Ayah Taeyong–Lee Yunho terlihat marah besar, Pria yang menginjak kepala 5 itu meninggalkan ruangan bernuansa Eropa dengan Taeyong didalamnya.

Taeyong sangat bingung, ia benar benar harus membelikan Seulgi Noona mobil, karna ia sangat mencintainya.

–♪–

Sudah dua hari Jaehyun dan Johnny pergi keluar Korea, hari ini mereka mempersiapkan kepulangannya kembali ke Seoul.

Jaehyun terlihat sangat lelah saat ini, semoga saja ia mendapati penerbangan yang mulus.

Sore harinya, kedua Pria itu sudah sampai di bandara internasional Korea, setelah mengurus ini itu akhirnya Jaehyun dan Johnny kembali ke rumah.

Entah kenapa Jaehyun cepat cepat ingin pergi sekolah... ya, entah kenapa.

Pagi ini Taeyong terlihat sangat murung, dari matanya terlihat kalau ia kurang tidur.
Lagipula, bagaimana mau tidur. Pikirannya terus dihantui oleh Kekasihnya.

Manik coklat itu menangkap seseorang yang sedang duduk di bangku sana.
Pakaian rapih dari kepala sampai kaki dengan kacamata bertengger di hidungnya.

Taeyong menghampiri lalu duduk disebelahnya.

"Kemarin kau pergi kemana?" Tanya Taeyong, matanya sedang tidak bisa diajak kompromi. Pemuda bersurai biru itu terus terusan menguap dan mengucek matanya.

"Umm i-itu Aku kemarin pergi ke Busan mengunjungi nenekku yang sakit," Jaehyun gugup, ia spontan mengatakan itu.

'Wtf, nenek siapa yang aku bicarakan? Nenekku bahkan sudah meninggal 3 tahun lalu'

Taeyong merespon dengan mengganguk, Jaehyun menggigit bibirnya, "A-apakah kau mengantuk?" Tanya Jaehyun takut takut, Pria disampingnya tidak merespon.

Setelah hening selama 5 menit lamanya, Taeyong secara tiba tiba mengangkat kepalanya seperti terkejut.

Jaehyun yang sedang membaca buku disebelahnya pun ikut terkejut, seraya menengokan kepalanya ke arah Taeyong.

Kakak kelasnya itu tengah menatapnya, "A-ada apa?" Jaehyun memalingkan mukanya karna ia lagi-lagi gugup.

"Berikan aku uang! Aku akan bekerja untukmu!" Ucap Taeyong, secara sadar.






Tbc

nini's note←

waduh, Taeyong ngegas ya.

Jgn lupa vote+comment nya ya guise.

bossbitch-jaeyong[END]Where stories live. Discover now