"Oohh...Ustazah Siska udah lama saya pengen giniin kamu. Kamu seksi banget", jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.
Dan tiba tiba terasa oleh Siska pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir vagina miliknya. Panik, Siska sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Siska penis pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang vagina miliknya.
"Aaaah tidaaak!!", jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi vaginanya.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab putih itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya.
Sungguh , vagina Siska yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang penis Adi itu masuk. Penis yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang vagina Siska dengan gerakan pelan tapi pasti.
"Uugghh...mmmh.. Siskaaa, memmme3kmu enak banget...ooohhh...", desahnya meracau didekat telinga Siska yang tertutupi jilbab ketika penisnya dibenamkan sedalam mungkin hingga menyentuh rahim miliknya.
"Nnggghh...mmmhh......", desah Siska seolah membalas racauan nikmat Adi. dalam hati.
Raut wajah cantik yang terbalut jilbab putih itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam vaginanya.
Ketika batangan itu amblas, Siska terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya.
Siska pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak menyangka fantasinya untuk bercinta di toilet sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga, tetapi bedanya bukan dengan sosok pria yang ada dlam fantasinya selama ini.
Tapi kenyataannya, laki-laki yang sedang mendesah-desah dibelakang perempuan berjilbab ini, yang sedang membenamkan dan memaju mundurkan penisnya ke dalam lubang surgawinya ini adalah penjaga sekolah dasar ini.
Kenyataan yang harus diterima Siska kala Adilah yang sedang asyik menikmati dan memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluan miliknya.
"Oooh Innnahh...sssayyanghh...ohhh enaknyah", desah Adi sambil meracau nikmat berkali kali.
"Sshh...ngghh..mmmh", desis Siska kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Adi.
Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Siska masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
"Sshh...mmmh...mmmmh", desis Siska pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Adi dari belakang.
"Enakkan sayyanggh..?", tanya Adi tiba tiba.
Siska hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir Adi yang ingin mengecup pipi kanannya.
"Tunggingin dikit dong sayanghh..", pinta Adi sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.
Tanpa menjawab Siska menunggingkan sedikit pantatnya.
"Emmh pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini", ujar Adi seraya meremas remas bokong Siska dengan gemas.
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Adi kembali menyodokkan penisnya kembali.
"Ough.. pak pelan..", pinta Siska kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.
Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan.
Adi tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Siska mulai mendesah pelan penuh nikmat.
"Sshh..ngghh..", desis Siska pelan kala merasakan gesekan batangan Adi di lubang vaginanya.
Part 1
Comenzar desde el principio
