"Adaammmm ...sakit..lepaskan", pinta Siska dengan suara memelas.
"Ustazah Siska... biarkan aku...", bisik pria itu ketelinga Siska yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.
"Ahhh lepaskan", pinta guru SD yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Siska ke dinding.
Perempuan berjilbab putih itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu.
Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Adi.
"Sebaiknya Ustazah Siska jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Siska masturbasi di kamar mandi", ancam Adi.
Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya.
Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Siska merapat kedinding hingga saling berhimpitan.
"Jangan paak, kumohhhon jangaan", pinta guru berjilbab itu memelas kepada Adi.
Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Siska sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Siska yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab putih itu terlihat ketakutan bercampur sendu.
"Aahh Ustazah Siska....teteknya gede banget emmhh...", kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Siska keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Adi yang kasar meyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Siska.
"Ammpuun pak lepaskan", mohon Siska kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.
Namun Adi tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan penis pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Siska.
"Ugghh...sssayaang...puaskan kont0lku sekarang yah?", bisik Adi pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Siska keatas.
"Pakk..jangan...jangan. Kasihani saya", kata guru berjilbab itu memelas putus asa.
Sepertinya apapun yang dikatakan Siska tidak dapat membendung nafsu setan Adi. Sejenak Siska tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya.
Penasaran apa yang Siskakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Siska tatkala melihat pria itu mengeluarkan penisnya.
Meski guru cantik berjilbab itu tidak melihat dengan jelas namun bisa terlihat bentuk penis pria tersebut besar dan hitam legam keluar dari sarangnya.
Belum hilang rasa kaget Siska, Adi menekan tubuh perempuan berjilbab putih itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Siska.
"Ssshhh pantatmu montok banget sayang..", kata Adi seraya meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu.
Siska terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu toilet.
Siska nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan vagina miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir vagina Siska.
"Ampun pak...Jangan...tolong kumohon..", pinta Siska lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik penis Adi akan segera masuk kedalam tubuhnya.
Part 1
Start from the beginning
