Murid baru

12 1 0
                                    

Mentari pagi memancarkan sinarnya menyinari bumi. suara kendaraan yang berlalu lalang menemani perjalanan seorang gadis yang kini sedang mengayuh sepeda menuju Sekolah barunya. Pasalnya hari ini merupakan hari pertama dirinya menjadi siswi SMA CENDRAWASIH --- sekolah swasta ternama di Jakarta.

Bukan! Cellia bukan siswi kelas X yang akan mengikuti MOS. Tetapi, dia berkedudukan sebagai murid baru.

Dengan wajah berseri, Cellia memasuki gerbang bertuliskan 'SMA CENDRAWASIH'

Entah mengapa dirinya menjadi pusat perhatian ketika menuju parkiran.

Oh kini dia menyadari, ternyata itu semua karena dirinya hanya satu-satunya orang yang menggunakan sepeda. Terlebih sepeda itu merupakan sepeda mini berwarna pink. Tetapi Cellia hanya menanggapinya dengan senyuman.

Sesudah menungkakan sepedanya dibawah pohon rindang, Cellia memasuki koridor utama Sekolah. Sepanjang perjalanan dia melirik ke setiap papan nama ruangan mencari tulisan XI IPA 2.

'Ahh, kamu sih Cell!! gak nanyain ruangannya ke Pak Roni.' Rutuk Cellia sembari menghentikan langkah kakinya.

"Apa aku nanya aja kali ya?" Gumam Cellia.

Netra Cellia menangkap keberadaan sekelompok siswa yang sedang duduk di lantai koridor sembari nyanyi-nyanyi enggak jelas yang di iringi lantunan gitar.

"Ya kali aku nanya ke mereka," pikirnya lalu dia mencari objek lain untuk ditanyai.

"Misi, Kak!" Sapa Cellia kepada seorang siswa berhodi abu yang sedang menyender di pilar depan kelas---dekat tong sampah.

Siswa tersebut membalikan badannya. 'Astaga ganteng banget!' Ungkap Cellia kagum.

Sungguh demi apa pun, Cellia tidak berbohong bahwa cowok yang ada dihadapannya memanglah sangat tampan dan pastinya akan memenuhi tipe cowok idaman setiap wanita.

Hidung mancung, rahang tegas, alis rapi, bulu mata lentik, dagu membelah, serta bibir tipis menggambarkan cowok yang menurut Cellia ganteng itu.

Si cowok itu mengangkat kedua lengannya didepan dada sembari menaikan alisnya sebagai isyarat 'Apa?'

"Kakak ganteng!!" Ucap Cellia refleks.

Bukannya menjawab cowok tersebut malah beranjak dari tempatnya.

Setelah sadar akan ucapannya Cellia menepuk bibirnya. "Dasar mulut keganjenan banget sih!" Rutuknya.

Cellia melanjutkan langkah kakinya. Dirinya tambah heran mengapa sedari tadi banyak mata yang memandangnya. Dia berfikir mencari kesalahan yang ada pada dirinya.

"Ahh, apa karena bajunya dimasukin?"

"Atau karena poni aku?"

"Biarlah terserah mereka saja!"

Cellia mengerutkan keningnya tatkala melihat sekelompok cewek menarik paksa seorang siswa berkacamata. Atas pertimbangannya dia mengikuti kemana mereka pergi.

Dan tibalah di belakang sekolah, Cowok berkacamata tersebut diikat di bawah pohon mangga yang rindang----oleh seutas tali tambang berukuran sedang.

"Ini hukuman buat lo!! karena sudah membuat gue dihukum oleh Pak Roni!!" Ucap Siswi yang paling modis diantara mereka.

"Kalau sampai lo ngadu lagi ke Pak Roni. Gue enggak segan-segan untuk ngebunuh lo!" Ancam siswi tersebut lalu beranjak.

"Ayo gengs!!" Intrupsi gadis tersebut.

Setelah kepergian tiga siswi tak tahu diri itu, cowok berkaca mata mulai meneteskan air matanya. "Lo kuat, No!" Lirihnya mengiringi tetesan air matanya. Ah dasar cowok cengeng!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Name Is SampahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang