20. The Maxime's Stories #1

2.1K 117 13
                                    

"Hey,"

Sapaan itu juga pelukan hangat di pinggangnya membuat lamunannya buyar. Dia berbalik dan menemukan pria gagah yang baru saja kembali dari kantor. Pria itu suaminya. Jonathan Jordan Maxime.

"Kenapa sayang? Apa ada yang mengganggumu?" Tanya Jonathan pada istri tercintanya.

"Tidak ada apa-apa,"

Jonathan mengecup kecil bibir istrinya sebelum dia berlutut dan mencium perut buncit istrinya.

"Hey, Little boy..." sapa Jonathan.

"Apa little boy nakal hari ini?" Tanya Jonathan pada calon anaknya.

"Little boy sedang tidur, kah? Kenapa tenang sekali?"

Dugh!

Satu tendangan Jonathan dapatkan. Jonathan terkekeh. Dia sungguh senang berbincang dengan calon anaknya yang masih dalam kandungan sang istri.

"Mandi dulu, Joe. Kamu baru pulang juga," ujar istrinya.

"Siap nyonya Maxime," ujar Jonathan.

Jonathan langsung bergegas mandi. Dia sebenarnya tahu apa yang membuat istrinya gusar. Namun, dia hanya ingin mendengar langsung dari istrinya. Dan Jonathan akan mendapatkan jawabannya malam ini. Jonathan keluar dengan kaus polos dan celana jeans. Dia melihat istrinya sedang duduk sambil menbaca buku di sofa.

Wanita cantik berusia 29 tahun itu adalah gadisnya. Cintanya. Dunianya. Istrinya. Namanya Bernadette Serafin Armand. Jonathan memanggilnya Sera. Kebanyakan orang memanggilnya Bernadette. Tapi, Sera adalah nama yang Jonathan pilih untuk memanggil istrinya.

Jonathan memeluk bahu istrinya dengan erat. Dia menghujani puncak kepala istrinya dengan kecupan-kecupannya.

"Hari ini, little boy dibacakan cerita apa?" Tanya Jonathan.

Sera diam saja. Jonathan gemas sendiri akhirnya. Dia bergeser dan menggendong Sera. Dia duduk di sofa dengan Sera di pangkuannya.

"Beritahu aku, Sera. Apa yang membuatmu termenung seperti ini?"

Sera terkisap. Tidak menyangka suaminya akan bertanya.

"Seluruh pelayan di sini sedang bertanya-tanya. Apa yang membuat menantu Grand Duke of Marvinia nampak murung seharian. Terlebih itu terjadi setelah count Jerald datang,"

Sera menatap Jonathan dengan ragu. Jonathan menghela kecil. Dia menarik istrinya dengan lembut, sebelah tangannya memeluk pinggang sang istri, sebelah lagi dia gunakan untuk mengusap rambut panjang istrinya itu.

"Berbagilah denganku, Sera. Aku jadi seperti suami yang tidak berguna kalau kamu seperti ini,"

Sera diam saja. Dia hanya membiarkan usapan lembut di rambutnya menenangkan dirinya sejenak.

"Apa adikmu meminta sesuatu lagi?" Tanya Jonathan.

Sera mengangguk kecil.

"Apa yang dia minta kali ini?"

Sera meremas kaus milik Jonathan. Jonathan hanya mengecup puncak kepala istrinya dengan sayang.

"Sesuatu yang tidak mungkin kamu berikan?" Tanya Jonathan dan Sera mengangguk lagi.

Jonathan memikirkan apa yang dimina oleh adik Sera namun, tidak bisa Sera berikan. Jelas itu bukan dirinya. Karena adik Sera sudah menikah. Kecuali...

"Dia meminta little boy kita?" Tanya Jonathan.

Tangan Sera semakin kuat meremas kaus milik Jonathan. Dia membuat Jonathan tahu kalau tebakannya tidak salah.

"Apa alasan mereka kali ini?"

[KS #3] The Untold Stories of Kanzpia SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang