"Taeyeon!" Pekik seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah Oh Sehun. Taeyeon tertangkap basah melihat adegan-adegan yang sehun lakukan. Mendengar namanya dipanggil ia segera berlari dengan sekuat tenaga.

-SEHUN'S POV-

Prangg *suarakaleng/?*

Apa itu? Apakah ada orang diatas sini?

Aku segera mendorong Yuri menjauh.

"Kenapa oppa?" Tanya Yuri. Aku hanya memandangnya sekilas lalu segera melongo ke tempat dimana suara itu berasal.

TAEYEON?! Apakah itu Taeyeon? Sial.

"Taeyeon!!" Pekikku. Tapi Taeyeon terus berlari menjauh dan turun dari atap sekolah ini.

"Yuri. Aku harus pergi" ujarku pada Yuri dengan nada terburu-buru. Dan segera berlari mengejar Taeyeon.

"Mwo?! Oppa!! Jangan tinggalkan aku!" Pekik Yuri kesal yang jelas aku abaikan.

.
.

Sebagai perempuan, larinya cepat juga. Sekarang aku sudah kehilangan jejaknya. Kemana perempuan itu?

Aku sangat merasa bersalah sekarang, bodoh sekali kau Oh Sehun telah melukai seorang perempuan yang menyayangimu dengan sepenuh hatinya. Bodoh!

"Hiks.." Aku mendengar suara tangisan yang familiar.

Kena kau Taeyeon.

"Taeyeon?" Panggilku hati-hati. Ia sedang duduk di lantai seraya memeluk lututnya dan membenamkan wajahnya disitu.

Aku berjongkok untuk menyentuhnya dan memeluknya, ketika tanganku sudah terjulur Taeyeon menepis tanganku. Ia mendongakan kembali wajahnya yang sudah daritadi berada di benaman tangannya membuatku terkesiap.

Penampilan Taeyeon sekarang sangat berantakan, tapi ia masih terlihat mengaggumkan seperti biasanya. Mata coklatnya yang indah mengeluarkan cairan bening tanpa hentinya, pipinya memerah karena kesal.

"Kau tidak apa-apa?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutku begitu saja. Taeyeon menatapku, aku bisa melihat api kebencian di matanya yang berkobar-kobar. Apakah aku sangat salah dimatamu Kim Taeyeon?

"Tentu saja aku kenapa-napa bodoh! Tidak bisa kah kau lihat sekarang?! Apakah kau tidak sadar akan kesalahanmu?!" Bentak Taeyeon frustasi sembari berdiri. Ketika sedang marah ia berubah menjadi sangat menyeramkan. Aku hanya diam dan ikut berdiri, dan merutuki kebodohanku sendiri. Taeyeon mengalihkan pandangannya kemana pun kecuali aku. Berusaha tidak membuat kontak mata.

"Aku tau aku salah tae! Aku sangat bodoh menukarmu dengan perempuan lain. Tapi bisakah kau memberiku.. Kesempatan?"

Author pov-

"Aku tau aku salah tae! Aku sangat bodoh menukarmu dengan perempuan lain. Tapi bisakah kau memberiku.. Kesempatan?" Ucap sehun dengan nada yang melemah. Kemarahan taeyeon masih berkobar-kobar bak lilin petasan yang tidak padam jika ditiup.

"Tidak" jawab taeyeon dingin. Sehun menghela nafas, ini adalah kebodohan terbesar hidupnya. Sehun merasa sangat bersalah kepada Taeyeon, ia sudah sering mengucapkan janji pada Taeyeon untuk menjadikannya satu-satunya perempuan dalam hatinya. Tapi tentu saha janji itu adalah palsu.

"Taeyeon-ah.. Mianhae.." Ujar sehun parau. Taeyeon merasa iba pada sehun, tapi amarahnya lebih besar daripada rasa ibanya.

"Kita sudah selesai sehun-ah" lirih Taeyeon sambil menahan tangis yang akan pecah sebentar lagi.

FLASHBACK END

"Ayo Kim Taeyeon.. Kau harus kuat, suatu hari pasti semuanya akan membaik" berkali-kali ia menyemangati dirinia sendiri. Tapi dalam lubuk hatinya yang terdalam selalu mengatakan hal yang bertentangan dengan otaknya.

Taeyeon menghela nafas. Akhirnya air matanya sudah berhenti. Ia menyeka air mata yang masih tersisa.

Taeyeon termenung sebentar sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

.
.

2 bulan kemudian..

Terlihat lah seorang gadis cantik yang berjalan di koridor sekolahnya dengan penuh percaya diri, dan memasang senyuman sebagai perhiasan di wajahnya.

Ya. Kim Taeyeon sudah pulih dari sakit hatinya, semenjak sehun sudah putus hubungan dengannya. Taeyeon berubah menjadi wanita yang lebih lagi. Lebih cantik, lebih pintar, lebih menarik. Tak sedikit juga siswa yg mengagguminya.

"Taeyeon-ah!" panggil seseorang di belakang Taeyeon. Suaranya sangat familiar bagi taeyeon karena orang itu adalah sahabatnya sejak ia duduk di bangku SD.

"Selamat pagi Sooyoung-ah" sapa Taeyeon dengan senyuman manis dan memancarkan semangat di wajahnya. Sooyoung membalas senyuman Taeyeon. Ia sangat salut pada sahabatnya, Taeyeon sudah bisa melupakan Sehun dan terlebih lagi Taeyeon kembali dan menjadi gadis yang lebih kuat dari sebelumnya, Sooyoung sedikit berterimakasih pada Sehun karena Taeyeon bisa menjadi dirinya yang sekarang.

Bagi Taeyeon tidaklah mudah untuk menghapus sehun dari benak dan hatinya, untuk menunjukan senyum palsu ketika ia sedang rapuh. Tapi walaupun begitu, Taeyeon adalah wanita yang kuat. Semenjak ia putus hubungan dengan sehun, ia juga mulai menjauhi teman laki-lakinya. Takut ia akan jatuh kedua kalinya. Wanita mana yang tidak akan trauma ketika pasangannya menghianatinya disaat hatinya sedang berbunga-bunga karena jatuh cinta.

"Aku salut padamu, tae.." Gumam Sooyoung tetapi masih terdengar jelas ditelinga Taeyeon. Taeyeon terkekeh pelan.

"Yak, apa maksudmu?" Tanya Taeyeon pada Sooyoung ketika mereka sudah didepan kelas mereka masing-masing. Ya, Sooyoung dan taeyeon berbeda kelas. Taeyeon 11-c sedangkan Sooyoung 11-d.

"Yaa.. Kau bisa meghilangkan perasaanmu dari Sehun dengan mudah, dan lihatlah kau Taeyeon kau sudah ceria seperti semula" Sooyoung mengerlingkan matanya sambil mengacak-acak rambut Taeyeon. Taeyeon hanya tersenyum pahit, bagusnya Sooyoung tidak terlalu memperhatikan itu. Sebenarnya hatinya masih ia taruh pada Sehun.

KRIIINGG

"Aku harus kembali ke kelas, annyeong taeyeon-ah sampai berjumpa nanti" ujar Sooyoung langsung bergegas ke kelasnya.

"Annyeong.." Balas Taeyeon lalu kembali ke kelasnya.

.
.

Taeyeon menggendong tasnya menuju tempat duduknya ekor matanya menangkap kehadiran Sehun yang duduk tepat di seberangnya. Taeyeon menghela nafas ia malas bertemu dengan laki-laki itu yang beberapa bulan lalu telah menghianatinya.

Ia bersikap seakan tak ada Sehun. Ia tidak mau Sehun tau bahwa ia masih menyimpan perasaan padanya. Taeyeon pun duduk dikursinya.

"Selamat pagi Taeyeon-ah!" Sapa seseorang. Suara itu terdengar sangat familiar bagi Taeyeon, darahnya berdesir begitu cepat. Jantungnya berdetak tak karuan. Tapi ia berusaha sebisa mungkin untuk menutupinya.

"Pagi" jawabnya ketus tanpa memandang wajah Sehun. Sehun yang mendapat perlakuan seperti itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Tae-" omongan Sehun tertahan ketika ia sudah melihat Mr. Kim masuk ke kelas. Taeyeon mengeluarkan buku pelajaran tanpa menghiraukannya. Di dalam hati Taeyeon ia sangat berterima kasih pada Mr. Kim walaupun guru yang satu ini bernotabene sebagai guru killer.

"Pagi Kim seongsaenim!" Sapa siswa siswi yang ada dikelas serempak. Taeyeon tidak berniat untuk membuka mulutnya sedikit pun.

"Baik. Anak-anak, mari kita buka buku ----"

.

.

.

KRIIINGG!!

Bunyi bel yang di tunggu-tunggu Taeyeon akhirnya datang juga, ia tersenyum ringan lalu segera pergi bermaksud untuk menjauhi Sehun.



TO BE CONTINUED

Bad LuckWhere stories live. Discover now