Jungwoo semalaman terus memeluk Jaehyun tanpa mau melepasnya. Pria itu menangis lalu kelelahan. Jaehyun sepanjang malam memberikan kata penenang dan mengelus punggung Jungwoo tanpa henti.
Jungwoo terbangun saat matahari sudah terlampau tinggi dilangit. Pria itu tak mendapati Jaehyun lagi karena suaminya pasti telah berangkat bekerja.
Jungwoo berdiri dan merasakan kepalanya sangat pusing tiba-tiba tangan putih yang ia kenal memapah dirinya.
"Kau baik-baik saja?"
"Kau tidak bekerja?" Jungwoo heran melihat Jaehyun yang masih dirumah.
"Suamiku menangis sepanjang malam tanpa bilang apapun, bagaimana aku bisa bekerja jika seperti itu" ujar Jaehyun.
Jungwoo menghela napas.
"Mana boleh seperti itu?"
"Aku menyelesaikan pekerjaanku dirumah dan sisanya diurus oleh sekertarisku, kau tidak usah khawatir"
"Kau tidak bertanya?" Jungwoo memandang heran Jaehyun.
"Bertanya apa?"
"Kenapa aku menangis sepanjang malam"
"Aku tidak tanya karena aku takut melukai perasaanmu" gumam Jaehyun.
"Kau"
"Hm?"
"Apa kau selalu seperti ini?"
Jaehyun mengerutkan dahinya mendengar ucapan Jungwoo.
"Kau bilang kau itu jahat karena menyakitiku. Tapi kau kenyataannya, kau sangat baik. Apa saat sebelum hilang ingatan kau juga memperlakukan ku seperti ini?. Apa kau hanya mencoba memperbaiki kesalahanmu saat aku telah lupa semuanya?"
"Jadi kau tak akan memberitahuku kenapa kau menangis semalam?"
Jungwoo menatap Jaehyun heran, kenapa Jaehyun malah balik bertanya?.
"Jaeh-"
"Aku selalu memperlakukanmu seperti ini karena aku mencintaimu" ujar Jaehyun cepat.
Jungwoo menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Dia sangat bingung dengan tingkah suaminya. Meskipun ia sedang hilang ingatan, fakta ia adalah seorang pengacara tak bisa terbantah.
"Turunlah aku telah membuatkan mu sarapan"
**
Jungwoo menatap Jaehyun yang sedang sibuk menghangatkan soup yang akan mereka makan.
"Jaehyun-ssi" ujar Jungwoo dengan lirih.
"Ya?" Jaehyun berbalik sambil membawa soup dan meletakkannya di atas meja makan.
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak bersikap seperti itu. Kau adalah suamiku, seharusnya aku menghormatimu bukannya malah sok pandai berbicara seperti itu" Jungwoo menundukkan kepalanya.
Meskipun Jungwoo sedang hilang ingatan dan tak tau apa yang terjadi, ia merasa bahwa ia telah lancang terhadap suaminya. Bertanya dengan cara tidak sopan seperti itu, ia merasa bahwa itu bukan dia sekali.
Jungwoo merasakan tangan hangat Jaehyun menangkup wajahnya.
"Aku tidak keberatan, justru aku yang minta maaf. Aku kurang memahamimu" ucap Jaehyun sambil tersenyum memperlihatkan dimplenya.
Jungwoo melewatkan yang satu itu, ia tak ingat dimple itu ada di wajah Jaehyun. Ia baru berkesempatan menatap wajah suaminya secara lebih dekat. Ia terkejut melihat wajah tampan Jaehyun.
"Bolehkah aku mencium mu?" Ucapan Jaehyun membuyarkan lamunan Jungwoo.
Jungwoo mengangguk. Suaminya meminta ciuman darinya mana mungkin Jungwoo menolak.
Jaehyun langsung meraup bibir yang selama ini ia rindukan. Pria itu juga menuntun tangan Jungwoo untuk mengalung dilehernya.
**
Jungwoo membuka barang-barangnya lagi dan menemukan novel yang ia bawa.
"Mungkin membaca novel bisa meredakan rasa bosanku" gumamnya.
"Cinta adalah bentuk dari kemewahan" gumam Jungwoo membaca bait pertama novel itu.
Jungwoo merasa ada yang mengganjal dibuku itu, segera ia buka ganjalan itu. Ia melihat ada halaman yang ia tandai.
Tapi kertas penanda itu yang menarik perhatiannya.
Ia buka kertas itu.
"Tidak perduli dimana pun kau berada, kau harus lari dari sini" dahi Jungwoo merengut membacanya.
"Kim Jungwoo kau harus lari dari Jung Jaehyun sekarang apapun yang terjadi" Jungwoo menatap kertas itu lama. Tangan Jungwoo terkepal erat. Apa maksud dari tulisan ini?.
Tangannya tiba-tiba bergetar dengan hebat. Masih ia pandangi kertas itu dan tersentak saat mendengar suara.
"Jungwoo" Jungwoo berbalik dan melihat Jaehyun yang baru keluar dari kamar mandi. Dengan cepat ia menggenggam kertas itu kuat.
"Sekarang kau bisa mandi. Aku sudah selesai" ucap Jaehyun sambil mengusap rambutnya yang basah.
Jungwoo menatap Jaehyun lama.
Sebenarnya apa yang terjadi?.
____
___
__
_
Tbc
YOU ARE READING
Memory - Jaewoo [Tahap Revisi]
Teen Fiction[Jaewoo] - Baku (on going) Jungwoo terbangun dengan keadaan bingung. Seseorang bernama Jaehyun mengaku sebagai suaminya. Tapi suatu pagi pria itu menemukan catatan dari buku yang sering ia baca "Lari Kim Jungwoo. Kau harus lari dari Jung Jaehyun ba...
Chapter 2: What happened?
Start from the beginning
![Memory - Jaewoo [Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/218542261-64-k144915.jpg)