12

168 17 0
                                    

"Inoo chan?"

"Ada apa?"

"A-apa yang kau pakai?"

"Tentu saja Yukata, apa kau tidak bisa melihat?"

"Bu-bukan itu maksudku, kenapa kau memakai Yukata perempuan Inoo chan?"

"Entahlah, aku hanya merasa tertantang untuk memakainya" ujarnya bersemangat.

"Dimana kau menemukan itu?"

"Di dalam lemari, kenapa?"

"Itu mungkin Yukata orang yang menginap disini sebelumnya, ayo lepas"

"Eh~ padahal Yukata ini terlihat cocok padaku~ lihat" Kei memutar tubuhnya.

"Pemiliknya mungkin saja mencarinya, ayo lepas"

"Kau membosankan" Kei melepas Yukata yang dipakainya di depan Kouta.

"Tu-tunggu dulu apa yang kau lakukan?" Tanya Kouta dengan pipi yang memerah.

"Melepasnya tentu saja, tadi kau menyuruhku begitu kan?"

"Bu-bukan disini maksudku, di kamar mandi"

"Eh~ disini saja, lagipula kita sama sama pria bukan? Atau mungkin kau---"

"Lakukan saja" Kouta mendorong Kei masuk ke kamar mandi.

"Kou chan! Tolong ambilkan bajuku di lemari!" Teriak Inoo dari dalam kamar mandi.

Kouta pun mengambil baju kaos putih dan sweatpants abu abu dari lemari lalu mengetok pintu kamar mandi.

"Inoo chan"

"Masuk saja! Tidak kukunci!"

'Hah?!' Pikir Kouta. Dia mematung di depan pintu untuk beberapa menit.

Apa maksudnya tidak di kunci?

Apa dia mengundang Kouta untuk hal itu?

Kouta menampar wajahnya. Sempat sempatnya dia berfikiran seperti itu.

Dengan tangan yang gemetaran Kouta sedikit membuka pintu kamar mandi lalu meletakkan baju Kei di pinggir wastafel.

Namun, karena wastafel itu terbilang kecil, baju Kei tidak mau diam dan terus terjatuh. Jadi mau tidak mau Kouta harus menahannya dan menaruhnya dengan posisi yang berbeda.

Tapi percuma saja, walaupun ditaruh dengan posisi yang berbeda, baju Kei tetap terjatuh.

Saat Kouta menahan baju Kei agar tidak kembali terjatuh, Kei tiba tiba menaruh tangannya di atas tangan Kouta.

"Terima kasih. Itu Yukatanya" Kei menunjuk keranjang kayu di dekat kotak sampah.

Kouta pun masuk dengan canggung sambil menahan dirinya agar tidak melihat Kei yang tidak mengenakan apapun.

Dengan cepat Kouta mengambil keranjang itu lalu keluar dari kamar mandi.

Untunglah dia tidak melihat apa apa.

"Halo?... Aku mau mengembalikan yukata yang kutemukan di kamarku... 103... baik, terima kasih" Kouta menutup telepon kamarnya.

"Kou chan, kau bisa menggunakan kamar mandinya" ucap Kei sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk.

"Nanti saja, aku sedang menunggu Housekeeping mereka mengambil Yukata ini" Kouta membuka jasnya lalu menggulung lengan kemejanya.

"Ngomong ngomong, bagaimana rapatnya?"

"Membosankan" Kouta merebahkan dirinya di tempat tidur.

Kei tertawa kecil. Baru pertama kali ini dia mendengar Kouta mengeluh.

You are my petTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang