"Hyung kelual," pinta Jeno ke Mark dari balik layar.

Yang lebih tua menggeleng ,"tidak bisa, layarnya tidak muat," Jawab Mark lucu.

Jeno mencebik, tapi tetap tertawa begitu melihat Mark mencubit pipi Jaemin.

Doyoung terkekeh melihatnya, ia lalu duduk di atas pangkuan Jaehyun,  membiarkan putranya bermain dan berceloteh bersama teman-temannya.

Jaehyun memeluk pinggang Doyoung, menahan agar istri cantiknya itu tidak terjatuh.

"Kau kenapa Jae," tanya Doyoung, wanita itu mengelus surai Jaehyun yang lembut.

"Tidak sayang, aku baik," jawab Jaehyun, ia tidak mengalihkan pandangannya dari Jeno takut-takut si kecil melihat ke arah mereka.

"Tapi kau terlihat sangat badmood dari kemarin," Doyoung menarik wajah Jaehyun agar melihat ke arahnya dan berkata, "lihat aku Jae".

"Nanti Jeno melihat sayang," tolak Jaehyun, Doyoung yang sedang sensitif merasa tersinggung dengan penolakan Jaehyun.

"Yasudah kalau tidak mau," Doyoung hendak beranjak tapi Jaehyun langsung menahannya, pria itu terkekeh dengan tingkah sensitif istrinya.

"Kau marah-marah terus," goda Jaehyun

"Kau yang marah,"

"Aku tidak marah,"

"Tidak! Kau marah,"

"Aku tidak marah, istriku,"

"Lalu kenapa kau hanya diam sepanjang pagi ini," ucap Doyoung dengan mata berkaca-kaca, ia tidak tahu, rasanya ingin saja menangis pada Jaehyun.

"Aku hanya tidak ingin mengganggumu," jawab Jaehyun mengusap pipi Doyoung yang memerah menahan kesal.

"Tapi kau justru membuatku takut," ungkap Doyoung, Jaehyun menaikkan satu alisnya bingung, kenapa Doyoung harus takut padanya.

Doyoung lalu melanjutkan perkataannya lagi, "apalagi kau memaksa Jeno seperti tadi, aku benar-benar takut Jaehyun,"

"kau tahu ini kan hanya sampai tiga hari, paling lama lima hari jika sudah selesai, aku janji setelahnya kau bebas melakukannya kapan saja," bujuk Doyoung, ia tahu Jaehyun sangat tidak suka menahan diri ketika mereka bersama, tapi mau bagaimana lagi, Doyoung sedang mendapatkan fase bulanannya, mereka tidak mungkin bercinta dengan keadaan Doyoung yang berdarah, membayangkannya saja Doyoung jijik.

"Kau janji?" Tanya Jaehyun layaknya anak kecil, dan Doyoung mengangguk mengiyakan.

"Tapi jangan sering-sering,"  pinta Doyoung, ia tidak tahu bagaimana nasibnya setelah selesai fase bulanannya nanti.

"Aku tidak janji," jawab Jaehyun yang langsung menarik Doyoung untuk menciumnya.

Doyoung dan Jaehyun bergantian menghisap bibir satu sama lain, hanya Jaehyun yang sesekali menggigit Doyoung untuk membuka mulutnya.

Ia melesakkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Doyoung, menautkan lidah mereka, bahkan salivanya menetes di bibir Doyoung, ia tidak tahu apakah itu miliknya atau Doyoung.

Tapi yang pasti, Jaehyun menyukai ciumannya dan Doyoung yang terasa sangat memabukkan.

Sebelum Jeno berteriak histeris, "appaaaa , makeu hyungie hilangg," membuat Jaehyun dan Doyoung langsung melepas ciumannya dengan nafas terengah-engah.

Doyoung melempar pandangan pada Jaehyun yang mengusap bibirnya, ia lalu berdiri dari pangkuan Jaehyun sementara Jaehyun mendekat ke Jeno yang hendak meloncat dari meja kerjanya.

"Laptopnya mati sayang, nanti kita video call lagi, oke?" Tawar Jaehyun dan Jeno menggeleng imut dan menjawab, "thekalang appa,"

Jaehyun menghela nafas, yah setidaknya ia sudah mendapatkan dp Doyoung untuk beberapa hari kedepan.

•Day 3 done•

Kamusnya Baby Jeno
Th = s
Eg: thakit thepelti ini = sakit seperti ini

R = l
Eg : kelual = keluar

Mark was read and written Makeu in Korean (마크) #correct me if I'm wrong

I made this so u won't get lost and u can understand while reading my story lol ;_;

Let's Staying at Home!Where stories live. Discover now