Midnight

32 4 0
                                    

"Ketika malam datang itulah hal yang paling aku benci dan ku hindari - si bunga layu 🥀  "

Iya dia pernah mengatakan hal itu ketika sore menjelang malam hari.. Bahkan sering dia mengatakan hal itu.. Akupun bertanya kepadanya

"Emng kenapa Jamal? "
"Ya kamu ntar malem gada waktu buat aku, kamu latihan narasi lahh , kamu telponan sama dia lahh , kapan lagi sama akunya coba kenapa kmu berubah raa"
" Yakan ntar abis aku telpon aku pasti live lagii "
" Tuh kan.. Aku pengen sama kamu raa... Aku gamau live "
"Yaudah kita live berdua"
" Bisa ga sih kita berdua ada " Tegasnya..

Dan perlahan demi perlahan aku mundur, aku tidak bisa memaksakan apa yang aku rasakan yang sebenarnya aku sayang cinta bahkan takut kehilangan yang sangat2 dalam..

Tak ada seorang pun yang bisa menggantikannya iya dia si bunga layu ku, perjuangan dia yang menunggu ku sampai larut malam mencoba menunggu ku mencari hiburan dan kembali ke ruang personal chat antara aku dengan dia.. Telpon yang selalu berdering tanpa ada jawaban dari ku.. Aku tahu rasanya itu Jamal.. Aku tahu.. Maaf kan aku..

Melihat hal itu sebenernya ga tega sama sekali ga tega karena sebesar itu perjuangannya buat aku, dan aku disini yang udah kurang ajar bahkan aku ngerasa orang paling bangsat saat itu yang ga berani negasin buat mutusin pacar aku sendiri..

Dan salah satu alasan aku pengen live sama dia berdua mengudara ya aku pengen mereka tau yang saat ini sedang bersama ku sosok yang sangat berarti yang sangat melindungi ku yang sangat2 menghibur ku ada di sampingku saat ini.. Dengan aku mengudara dengan si bunga layu aku merasa aman aku merasa di lindungi mungkin dia gatau tentang hal ini...

"Hai bunga layu aku disini merindukanmu - permen manis"

Si Bunga LayuWhere stories live. Discover now