part 5

241 11 0
                                    

Di hari berikutnya hubungan rara dan cello kembali baik baik saja, mereka berangkat sekolah bareng seperti biasa. saat dimobil rara bertanya pada cello

" kak yang kakak katakan waktu mati lampu itu beneran apa bercanda sih ?" tanya rara

"yang mana"

"yang katanya kakak sayang rara terus pake cium cium juga waktu itu"

"ya pastilah kakak sayang sama kamu kan kamu adik kakak paling cantik" ucap cello
tapi Kata katanya itu berbanding terbalik dengan kata hatinya, ia sangat menyayangi adiknya sebagai wanita.

"tapi kok pake cium cium segala sih waktu itu"

" kakak kebawa susana aja "

" oh gitu ya" terlihat raut Kecewa dari wajah rara

***

pagi ini cello udah nangkring dibangku kelasnya paling belakang dan pojok bangku favorite cello dengan earphone yang nyumpel telinganya.

cello menoleh ketika pundaknya serasa ada yang menepuk ternyata si keal. "cell lo dipanggil guru BP tuh, masalah pendaftaran kuliah, lo belom milih kampus juga ya" oceh keal

"ohh, makasih al"
"yaudeh cepetan sono, udah ditungguin lo dari tadi" cello segera beranjak dari duduknya dan pergi ke ruang BP

sesampainya diruang BP sudah ada kepala sekolah, dan dua guru BP

"nah ini yang ditunggu tunggu datang juga" ucap kepala sekolah

"maaf pak jadi nggak enak saya ditungguin"

mereka semua tampak banyak menjelaskan cello dengan dunia perkuliahan,

" baik cello tolong difikirkan matang matang, ini menyangkut masa depanmu, kamu anak terpandai disekolah ini orang tuamu Juga sangat berada jadi tidak akan susah bagi kamu untuk melanjutkan pendidikan kemanapun"

" baik pak terimakasih, akan saya bicarakan dengan orang Tua saya,
kalau begitu saya permisi pak"pamit cello dan ia segera kembali ke kelas
saat melewati uks cello melihat Rara dipapah masuk kedalam, cello segera masuk dan melihat keadaan rara, wajah rara tampak sangat pucat tubuhnya juga hangat, kata perawat uks rara hanya terkena demam biasa, cello tidak jadi kembali ke kelas tapi malah menemani rara di UKS.

akhirnya cello dan rara memutuskan untuk pulang saja, agar rara bisa istirahat dirumah.

sesampainya dirumah rara langsung berbaring dikasurnya dan langsung tertidur.
cello menuju dapur dan meminta bibik membuatkan makanan untuk rara.

"bi atik buatkan rara makanan ya, nanti dianter kekamarnya aja, soalnya dia lagi nggak enak badan"

"ohh iya mas cello

"makasih ya bi"

***

Sore harinya keadaan rara sudah membaik suhu tubuhnya sudah kembali normal, tetapi sejak rara terbangun dari tidurnya dia tidak melihat kakaknya cello, karena rara bosan menunggu cello yang tak menunjukan batang hidungnya akhirnya ia melangkah menuju kamar sebelah ke kamar cello.

"kak kakak dialem nggak" panggil rara sambal mengetuk pintu kamar cello

Karena tidak ada sahutan akhirnya rara nyelonong langsung masuk, ternyata kamar cello kosong orangnya tidak ada didalam akhirnya rara keluar. ia menuju dapur ternyata ada bik atik yang sedang nyuci perabot dapur.

"bik atik dooor" kaget rara pada bik atik

"aduhh ayam eh ayam, ehh non rara ngagetin bibik aja"

"bibik sih asik banget kayaknya sampek rara masuk dapur aja nggak sadar" jawab rara dengan senyum cengengesan

"non ke dapur mau ngapain, udah sembuh ?"tanya bik atik

"udah mendingan kok bik, kak cello kemana sih bik kok nggak keliatan dari tadi ?"tanya rara sangat penasaran.

" den cello tadi katanya ada urusan gitu non buru buru banget tadi abis nganter non pulang ganti baju langsung berangkat lagi, tapi bibi nggak tanya juga tadi ada urusan apa" jelas bik atik.

akhirnya karena bosan rara menonton drama korea kesukaanya, tak berselang lama terdengar suara deru mobil cello parkir digarasi rumah.

lalu 5 menit kemudian munculah sosok yang sangat dicarinya vacelkio atau si cello panggilan akrabnya muncul dari pintu garasi dengan membawa banyak kantong belanjaan.

rara bisa melihat bagaimana riwehnya cello dengan membawa kantong belanjaan dengan dahi yang dipenuhi bintik keringat, bahkan ada yang sudah menetes melewati pelipisnya pemandangan yang sangat seksi bagi rara, semakin menambah nilai tambah cello dihati rara, karena jarang jarang ada laki laki yang mau belanja kebutuhan rumah.

"kakak ganteng banget sih" ucap rara jujur

"iya udah tau kok, tapi bantuin jangan diliatin aja" balas cello yang memang kesusahan membawa belanjaanya

"enggak ah rara mau liatin aja, lagi mager" cello langsung memutar bola mata itu artinya ia harus membawa belanjaan itu sendiri

setelah cello menaruh belanjaanya didapur dan diserahkan ke bik atik, cello bergabung dengan rara didepan tv ia duduk dikarpet tebal sedang rara selonjoran disofa Panjang dengan mata serius menatap tv karena ada adegan ciuman yang sanngat romantic tapi tiba tiba layar tv berubah jadi hitam.

" loh-loh ih kakak kok dimatiin sih"ucap rara dengan wajah ditekuk sebal

"kamu ih tontonanya kek begitu, nanti coba-coba lagi, kan bahaya ra"jawab cello dengan wajah tanpa dosanya, apa dia lupa siapa kemarin yang nyosor ke adiknya.

"eh kak kemarin itu siapa yang nyosor duluan, yang buat rara pengen coba-coba tu kakak bukan adegan tadi." cello yang diingatkan kejadian kemarin hanya cengengesan.

***

btw ini castnya cello sama rara guys

banyak typo betebaran.
terimakasih yang sudah setia sama ceritaku semoga bisa update lebih sering.

I LOVE my brotherUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum