chap 4

73 2 0
                                    

Aku menuruni tangga pesawat,mengikut di belakang paul, katanya ikut saja rombongan one direction, ya sudah aku ikut saja seperti anak anjing yang lucu, ok lupakan. Aku melihat ke sekitar airport, sepi sekali tak ada fansnya mereka, tumben sekali. "Kenapa kau?" Tanya Niall, "Mmm, kemana fans-fans mu?" Tanyaku heran. "Inikan airport tertutup, tentu Paul sudah mengosongkan nya untuk kami." Kata Liam menjelaskan, "Daddy!!??? Ayolah, dia kan bertanya padaku, aku ingin menjawab perempuan cantik." Kata Niall memuji, "Niall? Really?" Tanyaku, kulihat Harry tergelak tertawa, apa yang salah darinya? Kami masuk ke dalam bus yang telah disiapkan khusus untuk mereka, tapi aku ikut masuk ke dalamnya.

Harry masih tertawa karna kejadian tadi. Kesal pun  akhirnya ku membuka sosial media,  Aku lihat di Instagram milik ku, Paul sudah digantikan oleh orang bernama Sam, tapi Paul masih mengawal kami sekarang sampai ke Oxford. Akhirnya kami sampai di  jalan menuju Oxford, wow ramai sekali penuh dengan fans-nya, tapi kelihatannya 1D tidak menghiraukan fansnya sama sekali paling tidak menengok atau menyapa agar fansnya tau mereka dimana, ini, sama sekali tidak, paling menoleh sebentar. Paul sedang berbicara dengan seseorang, kupikir mungkin manager baru 1D, setelah mereka berbicara aku lihat mereka seperti berpisahan dan lain-lain, karna bosan aku akhirnya membaca buku referensi fisika yang baru dan memakai kaca mata ku, sedang asik membalik halaman buku toba-tiba cairan panas berwarna coklat tumpah di buku ku dan baju ku, ini kopi!!!... ya ampun masih ada saja orang menjengkelkan. "Hei, jaga keseimbangan mu  kawan!!" Protesku. "Maafkan aku, aku tak sengaja, badanku tak seimbang dan kopinya tumpah." Ucapnya dengan mukanya yang merasa bersalah, " Yeah, kau bisa minta maaf kalau kau punya buku ini, ini hanya keluar 100 copy dan kau menghancurkan salah satunya." Kataku marah, jelas aku marah. "Aku tak punya buku mu, tapi aku punya baju untuk baju basah mu." Ahhhh, terserahlah, tak ada orang yang akan mengerti. "Ya sudah, tak apa, aku masih punya banyak buku." Kataku pada lelaki ini, "Kau satu pesawat dan satu bus denganku, tapi aku tak tau nama mu, aku Liam, dan kau?" Tanyanya, owh ini yang namanya Liam.

"Aku Liora, Liora Candy Newton." Raut wajah Liam berubah, menahan tawa."Apa ada yang salah?, owh ya benar namaku, tak tau mengapa ayahku menamai ku begitu, padahal aku orang yang sarkastik dan tidak lucu, right?" Tanyaku karna sadar akan apa yang membuat di tertawa, "Iya benar, owh ya, ini bajunya."

Dia memberiku baju yang bertuliskan Liam dan ada nomor punggungnya, owh, ini baju sepak bola. Aku menatapnya tidak percaya."Maaf hanya ini yang aku punya." Katanya menyesal, sudah seharusnya. "Tak apa, jangan sampai saja aku dikerubungi fansmu karna baju ini." Gerutuku. Aku ke kamar mandi dan memakai baju yang diberi Liam padaku, ini kebesaran tapi aku memadukannya dengan celana pendek diatas lutut yang aku pakai, jadi kelihatan seperti memakai baju ini saja.

Aku keluar dari kamar mandi sambil merapikan baju yang kupakai, saat aku mendongak aku melihat semua mata tertuju padaku, aku melirik mereka semua heran. "Mmmm, ada yang salah?" Tanyaku hati-hati. "Tidak, hanya kau kelihatan berbeda." Kata Niall, "Owh, terima kasih." Kataku sambil tersenyum malu. "Kita sampai te-..." Harry berhenti berbicara dan terpaku padaku. Ini harus berhenti           

" Hei!!" Sentakku, mereka kaget, "Kita sudah sampai." Kataku, lalu mereka semua kembali pada kesibukan mereka masing-masing dan aku membereskan semua barang-barangku.

Kami semua turun dari bus Lalu Paul berpisahan dengan para kru dan band 1D setelah itu dia Meninggalkan kami pulang ke rumahnya, kami semua turun dari bus di belakang kampus jadi tidak ada fans banyak disini, aku berjalan ke depan saat aku menabrak seeorang, "Ouch, awasi jalan mu pak!!" aku mendongak ke atas, ITU AYAH!!.

"Ayah!!!" Teriak ku menggema di belakang kampus nan sepi tapi aku kegirangan dan memeluknya, " Whoa easy there princess!" Ayahku memang masih suka memanggil ku Princess lalu kami melepas pelukan kami. Zayn menghampiri kami "Hai Mr. Newton, nama ku Zayn kau masih ingat aku?" Tanya Zayn dibelakang ku sambil menjabat tangan ayahku, "Tentu aku ingat, kau sahabat putri kecil ku" kata ayahku, "Kupikir kau akan lupa pak." Kata Zayn ragu.

"Chris apa kabar, lama tak bertemu, bagaimana koleksi motor mu?" Siapa yang berani memanggil ayahku seperti itu? Aku menoleh dan mendapati itu Harry, "Kau berani memanggil ayahku begitu?" Tanyaku, "Aku akan pergi ke depan menyapa fans, sampai jumpa Liora dan Mr. Newton." Kata Zayn, "Iya baiklah Zayn, owh dan Zayn? Panggil aku chris, oke?" Kata ayah pada Zayn, aku masih memelototi Harry, dia juga memelototi ku "Yes sir." Kata Zayn sambil menatapku tapi dia kuhiraukan. "Liora, perkenalkan Harry, teman klub sepeda motor ayah." Kata ayah mengejutkanku

"Sudah kenal!" Ucapku memelototi mereka berdua, "apa putri mu akan ikut acara ini Chris?" Tanya Harry, "Ya, mengapa?" Tanya ayahku, Harry memberi tatapan tidak percaya. Ayahku mulai bicara karna sadar raut wajah Harry berubah, "Liora memang pintar dan stylish, tapi dia tidak punya teman atau sahabat, teman ada sih hanya bukan yang gaul." Jelas ayah. Ayah!!??? 

"Aku jadi sedikit khawatir padanya." Kata ayah berbisik pada lelaki berwajah cabul ini, "Ayah, ayolah harus ya curhat nya ke Garry?" Kataku, "It's Harry, Liora." Kata Harry, Owh iya, aku lupa namanya Harry, aku belum research untuk kompetisi ini, tentang fakta-fakta 1D, kalau mau menang aku harus bukan?

"Hai semua, selamat pagi?" Kudengar seruan di depan sana, acara sudah mulai! "Aku harus pergi dulu Chris, ayo Liora." "Hah ?!, sampai jumpa Dad." Harry menarik tanganku kasar menuju ke depan kampus. "Sakit bodoh!!, lepaskan." Teriak ku, "Siapa yang mau menarik tangan mu?" Katanya sarkastik sambil melepaskan tanganku, ya ampun, memang bodoh ya, dia baru saja menarik tanganku dan ia sudah lupa? Atau hanya pura-pura lupa agar tidak kelihatan peduli?

"Selamat pagi semua, hai!!..." sapa 1D, aku berjalan ke kerumunan yang sedang disapa 1D, aku duduk di tempat yang di sediakan, tapi mereka semua berdiri, "Semuanya, kalian sudah tau pasti tujuan kalian datang ke sini, kalian sudah diberi aturan dan jadwal serta pembagian kamar tidur kalian, sekarang yang mendapat gedung asrama lantai 1 ikut Niall, lantai 2 ikut Harry, lantai 3 ikut Louis." kata niall mengatur,kalau semua sudah dapat jadwalnya, lalu aku dimana? aku memang ikut acara ini terlambat tapi kan setidaknya ku bisa dapat jadwalnya dan kebagian kamar. Semua sudah pergi dengan ricuhnya ke kamar masing-masing, sedangkan aku masih duduk di sini.

"Jangan bingung Lio," kata Niall, "Ya jelas aku bingung, aku tak kebagian kamar!" kataku agak berteriak.

"Kau akan tidur bersama kru, bersama kami dan yang lainnya.." Katanya enteng, "APA!!!.."

***

HAI SEMUA!!! yang udahbaca ayo votedong, seenggaknya hargain dikit lah, gak comments juga gak apa-apa, yang penting vote gitu,.. OK?, OK!!!!

maaf bingo buat readers aktif, sealu late post, maaf jika ada kesalah kata. janganlupa vote!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 16, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One Direction Program h.s storyWhere stories live. Discover now